chapter-3

2.1K 30 0
                                    

Tania pov

"Karena aku mencintaimu." Ucap Devan.

Deg

"Kamu pasti berbohong kan?"ucapku sambil menggelengkan kepala. Ini tidak mungkin.

"Tidak Tania. Aku memang sungguh mencintaimu."ucapnya lagi.

"Tidak mungkin. Kita ini saudara Devan kamu ini kakakku. Kakakku sepupuku." Ucapku. Aku benar- benar tidak menyangka. Rasa Yang seharusnya tidak tumbuh malah tumbuh diantara aku Dan kakak sepupuku sendiri.

"Apanya Yang tidak mungkin Tania? Kita merasakan Hal Yang sama aku,kamu saling mencintai bukan?"

"Apa Yang akan dikatakan oleh orang tua Kita nanti?" Aku tidak akan siap jika keluargaku mengetahui ini Semua.

"Sayang Kita tinggal merahasiakan Dari mereka untuk sementara"

"Lalu mereka akan Tau ini Semua?"

"Kita hanya cukup jalanin ini Semua saja dulu Tania biar urusan it menjadi urusan aku nanti"ucapnya tegas.

Aku hanya mengangguk lesu. Aku ga mungkin menolak. Selain Devan akan memaksa aku juga mencintainya. Biarlah ini menjadi kebahagiaanku Dan Devan sementara.

Tania pov end

*****************

Devan pov

Aku merasa senang saat ini. Bagaimana tidak? Orang Yang aku tunggu sekaligus aku cintai sudah menjadi milikku. Ya walau dia belum membalas ucapan cintaku. Saat ini aku sedang berada di kantor sungguh aku tidak ingin meninggalkan orang Yang aku cintai jika bukan ada pekerjaan penting Hari ini.

'tok tok tok

"Masuk" ucapku

"Maaf pak Ada orang diluar ingin bertemu dengan bapak." Ucap sekretarisku.

"Siapa?"

"Mrs. Leena endromeda." Sial. Wanita jalang itu lagi.

"Bilang bahwa saya tidak ingin di ganggu."

"Baik pak permisi"

Selang beberapa lama sekretarisku keluar wanita itu masuk.

"Hai sayang apa kamu tidak merindukanku?"ucap wanita jalang itu. Cih. Menjijikan.

"Untuk apa kamu kesini?" Ucapku dingin. Aku sudah muak melihat wanita ini.

"Tentu untuk bertemu kamu sayang. Sudah berapa lama Kita tidak ketemu hm?" Ucapnya dengan nada Yang di buat². Dia memang tidak Ada bedanya dengan wanita penghibur diluar sana

"Memangnya siapa kau? Beraninya kamu menggodaku. Apa kamu fikir aku Akan tergoda dengan tubuhmu Yang sudah di jamah beberapa lelaki? Cih menjijikan"ucapku sarkas.

"Jahat sekali kamu devan. Aku ini kekasihmu."ucapnya dengan nada sedih.

"Menjijikan sekali. Aku sudah punya kekasih Dan Yang pasti bukan denganmu. Sebaiknya kamu keluar Dari sini!" Ucapku tegas.

Wanita itu menghentak²an kakinya Lalu menutup pintu kasar.

"Kenapa kamu malah memasukan wanita jalang itu Anna?" Ucapku kepada sekretarisku .

"Dia memaksa tuan" ucapnya.

"Cih lain Kali jika Ada jalang itu jangan sampai dia masuk kedalam ruangan ini."ucap ku tegas.

Dibalik itu Ada wanita Yang saat ini sedang kesal Dan menyusun rencana untuk mendapatkan lelaki kaya Nan tampan itu. Siapa lagi kalau bukan Leena.

"Sialan kau Devan. Liat saja Alan ku buat kau bertekuk lutut dihadapanku Lalu mengemis cintaku" ucap Leena dengan percaya dirinya.

***************

Author pov

Tania berdiri di balkon dengan meminum secangkir teh menikmati pemandangan di sore Hari. Entah kenapa akhir² ini Tania sangat ingin berdekatan dengan Devan. Bahkan makanan Yang tidak Tania sukai malah menjadi makanan kesukaannya saat ini.

"Memikirkan apa hm?" Ucap Devan sambil memeluk tania Dari belakang.

"Tidak. Aku tidak memikirkan apa apa." Ucap Tania sambil mengharap ke Devan.

"Jangan berbohong sayang. Kau taukan aku tidak suka dibohongi." Ucap Devan dengan tegas.

Tania menghela nafas pelan.

"Aku belakangan ini sering sekali ingin memakan makanan Yang tidak aku suka dev. Bahkan mencium aroma nasi saja membuatku mual" Tania tidak memberi Tau tentang ingin berdekatan dengan Devan akhir² ini. Bisa-bisa laki² itu malah kegeeran.

Devan Yang mendengar itu malah tersenyum. Tania mengerutkan keningnya heran melihat respond Devan malah berbeda Dari Yang dia fikirkan.

"Besok Kita kedokter ya" ucap Devan.

"Maksudmu? Aku tidak sakit Devan." Ucap tania malah semakin bingung. Dia hanya berubah selera makanan. Untuk apa kerumah sakit?

"Aku hanya ingin memastikan saja sayang." Ucap Devan dengan senyum anehnya itu.

"Memastikan apa?"ucap Tania.

"Sudah sebaiknya kamu besok ikut saja."ucap Devan. Dia tidak ingin memberi Tau apa Yang dia fikirkan saat ini. Takut Tania menolak.

"Hm. Kamu Mandi sana. Bau tau"ucap tania yang sebenernya tubuh Devan tidak bau bahkan jauh Dari kata bau. Wangi. Tapi Tania tidak ingin larut dengan kebingungannya atas ucapan Devan Yang terlihay ambigu itu.

"Apa²an sayang. Aku wangi tidak bau." Ucap Devan sambil mencium aroma tubuhnya.

"Kau bau Devan sudah sana!"

"Iyaiya" ucap Devan sambil mengecup bibir Tania singkat. Lalu kabur ke kamar Mandi.

"DEVANNO ALEANDRA!!" ucap Tania kesal.

"APA SAYANG?" Ucap Devan dalam kamar mandinya.

Tania hanya memutar bola malas Dan meminum tehnya tandas. Devan benar² membuatnya bingung sekaligus kesal Hari ini.


forbidden loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang