01. Secret?

1.3K 141 183
                                    

╭༆ุูํํุุุุุุุุุุ༅ꦿꦵุึํู࿐┈──┈༆ุูํํุุุุุุุุุุ༅ꦿꦵุึํู࿐╮
        CHAPTER 01
          ❝SECRET❞
╰༆ุูํํ༅ꦿꦵุึํู࿐┈──┈༆ุูํํ༅ꦿꦵุึํู࿐╯

"Nggak renang lagi?"

"Hm... iya, lagi nggak enak badan soalnya," jawabku malas sambil tersenyum tipis.

"Duh, kamu sakit terus setiap disuruh berenang?" cewek menyebalkan itu tersenyum meledek kearahku.

Sebelum aku menjawabnya, ia sudah menutup mulutku dengan telapak tanganya, "Oke nggak usah di jawab, aku lagi nggak mau beradu argumen sama kamu. Cuma mau ngasih tau aja, minggu depan kamu harus ikut renang ya. Dan, semoga cepet sembuh, bye!"

"Iya makasih," aku memutar bola mataku. Aneh banget, cewek itu kayaknya punya kepribadian ganda, ya?

Aku melangkahkan kakiku dengan malas ke UKS— persis kayak siput. Aku nggak pernah suka UKS, selain karena letaknya yang mengarah langsung ke lapangan, banyak banget anak yang pura-pura sakit supaya bisa skip kelas—yah, contohnya aku.

Tapi hari ini UKS sepi, tidak seperti biasa, cuma satu cowok yang sedang tidur-tiduran sambil memainkan handphone-nya. Untungnya, hari ini UKS nggak terlalu ramai.

"Hei, Siren sini!" seseorang melambaikan tangannya.

Aku celingukan melihat kedepan dan kebelakang, tidak ada orang lagi yang berdiri selain aku. Tapi kenapa Siren? Siapa? Ah mungkin orang itu memanggil makhluk tak kasat mata, akupun melanjutkan langkah tanpa menghiraukannya.

"Woy Siren, sombong amat!"

Dia memanggilku?

"Maaf aku bukan Siren," sahutku sedikit kesal.

"Lah terus? Kan emang bener Siren, kita sekelas lho!"

"Emangnya kamu Senjun?"

"Ngelantur ya? Bukan lah aku Renjun!" ia cemberut.

"Tuh kan marah, sama aku juga denger Siren bawaannya pengen marah-marah!" balasku nggak mau kalah.

Dengan bodohnya dia bertanya "kenapa marah?"

Aku menghela nafas, "ck, diem aja, aku nggak suka berinteraksi sama orang yang nggak kukenal."

"Kan kita kenal~"

"Kata siapa~" tanyaku, meniru logatnya.

"Yaudah ayo kenalan dulu?" ia berdiri sambil tersenyum.

Si bodoh itu mengulurkan tangannya, menungguku untuk menjabatnya.

"Bisa nggak usah ganggu? Lagian aku udah kenal kamu," keluhku.

He rolled his eyes, dia keliatan sedikit lucu, "Tadi katanya nggak kenal."

Aku tertawa, senang rasanya mempermainkan manusia.

"Yaudah ayo kenalan,"

"Huang Renjun!" ia kembali mengulurkan tanganya dengan penuh antusias, sedangkan aku menatapnya dengan kasihan.

Kayaknya dia nggak punya temen, deh-- just like me, maybe he's a lone wolf? Tapi kalau dilihat dari cara bicaranya, cowok ini adalah tipe cowok yang easy going.

"Wang Yiren," ujarku setelah mikir panjang.

Kami menjabat tangan satu sama lain.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAH," si anak aneh ini tiba-tiba tertawa, "ternyata aku misheard namamu. Aku kira Siren, ternyata Yiren, ya?"

Easy For You - Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang