Ombak menggelung perlahan kemudian merayap ke atas pasir sampai tenaganya habis lalu menyerah kembali ke lautan. Sekali lagi ombak bergelung membawa tubuh seorang pria yang tidak sadarkan diri. Entah berapa lama sampai seekor burung laut datang dan mematuki tubuh pria itu sampai akhirnya dia terbangun.
Pria itu bangun dengan panik. Mengusir burung laut dengan mengibas-ngibaskan tangannya ke sana kemari sampai burung itu tidak menganggunya lagi. Hewan itu terbang lalu mendarat di pasir tidak jauh darinya. Hewan itu menatap pria itu lalu membuang muka sambil berjalan santai di atas pasir.
Di mana ini? pikir pria itu.
Terakhir yang dia ingat dia sedang berada di atas kapal pesiar karena mendapatkan bonus naik kapal pesiar mewah bintang lima hasil dari prestasi pencapaian target penjualan yang mengesankan. Kesempatan lari dari keramaian kota dan pekerjaan yang melelahkan. Terbang dari Jakarta ke Singapura pagi-pagi buta hanya untuk mengejar jam berangkat kapal lalu menghabiskan hari-hari memandangi laut biru, makan sepuasnya, jalan-jalan di negara-negara yang berbeda di tiap perhentian, lalu menyesap anggur manis yang nikmat dari gelasnya seorang diri di bar kapal.
"Tolong! Apa ada orang di sini!" Dia berteriak memanggil siapapun yang mungkin berada di sekitarnya.
Apa ada yang menaruh obat tidur dalam minuman lalu mereka membuangnya ke tengah laut, kemudian dia terdampar sendirian di sebuah pulau aneh. Mereka? Dia bahkan tidak tahu siapa mereka yang membuangnya. Seharusnya tidak ada yang mengenalnya di atas kapal. Mungkin penyanyi klub cantik yang dia goda lalu karena ternyata wanita bartender manis bersikap dingin lebih menarik perhatiannya lalu dia mengacuhkan wanita penyanyi itu walaupun wanita itu sepertinya sedikit mulai tertarik juga padanya. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Dia hanya suka bermain-main. Apa mungkin salah satu dari mereka yang membuangnya ke tengah laut? Tapi dia bahkan belum sempat melakukan hal yang buruk yang membuat dia pantas diperlakukan seperti itu. Kalau dia terus berada di tengah sengatan panas matahari mungkin nanti dia akan berpikir lebih aneh lagi dari sekarang.
Sebuah menara tinggi mirip mercusuar berdiri kokoh di kejauhan. Sinar silau yang mungkin bisa membutakan mata kalau dilihat terus-menerus memantul dari atas menara.Tidak ada pilihan lain. Satu-satunya jalan adalah pergi ke sana. Menara itu seharusnya tidak terlalu jauh. Mungkin. Kadang-kadang sesuatu yang terlihat dekat kalau dijalani baru akan terasa jauh. Semoga tidak begitu.
Untuk mencapai mercusuar harus melewati hutan. Bagaimana kalau ada hewan buas. Singa? Beruang? Anjing liar? Memikirkannya saja membuat bulu kuduknya merinding. Tapi tidak ada jalan lain. Pergi ke mercusuar itu setidaknya bisa jadi ada harapan atau menunggu di sini mungkin akan ada kapal yang datang dan menolongnya. Bagaimana kalau tidak ada yang datang? Lebih baik bergerak daripada diam.
Pria itu mencari batang pohon yang cukup besar yang bisa dia jadikan senjata kalau-kalau nanti dia bertemu dengan apa pun yang tidak dia harapkan. Dia tahu hanya sebuah batang pohon tidak akan banyak berguna kalau dia benar-benar bertemu dengan hewan seperti singa atau beruang. Setidaknya dia bisa melempar batang ke arah hewan itu lalu memanjat naik ke atas pohon. Hanya itu ide terbaik yang dia pikirkan. Belum tentu juga ada hewan semacam itu di hutan ini. Dia berusaha untuk berpikir sedikit postitif.
Lapar. Haus. Lelah. Ada tanaman dengan biji-bijian merah kecil yang sempat dia lewati tadi. Dia tidak mau ambil resiko memakan buah sembarangan yang dia tidak tahu. Bagaimana kalau itu beracun? Mungkin nanti kalau laparnya sudah tidak tertahankan lagi, dia akan makan apa pun itu. Toh, sama saja daripada dia mati kelaparan.
Rumput-rumput tinggi di depan sana bergerak. Rumput tidak bisa bergerak sendiri. Angin juga tidak akan membuatnya bergerak seliar itu. Sesuatu membuat rumput itu bergerak. Seharusnya sesuatu yang lumayan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DNA GAMES
AdventureZack terbangun di sebuah pulau misterius dengan ingatan terakhir berada di dalam bar sebuah kapal pesiar mewah. Siapa yang meninggalkannya seorang diri di sana? Tanpa apapun yang ada padanya selain pakaian yang masih melekat apakah Zack bisa berta...