3. Perkenalan

9 1 0
                                    

Kikuchi menatap makhluk yang diam terkapar dengan wajah jijik. Tidak ada kera dengan bentuk seperti itu dari buku atau film dokumenter mana pun yang pernah dia lihat. Terlalu aneh. Lebih masuk akal kalau hewan itu merupakan hasil dari rekayasa genetika dari percobaan-percobaan ilegal yang mungkin dilakukan oleh oknum tertentu. Begitu juga dengan ulat hijau raksasa yang dia lihat sebelumnya. Kalau memang begitu adanya berarti orang-orang yang menangkap mereka di sini tidak lebih dari orang-orang gila yang mau melakukan penelitian yang lebih gila lagi pada manusia. Dan dia sendiri dan orang-orang yang terjebak di sini kemungkinan tidak akan pernah keluar dari sini hidup-hidup. Kikuchi menghela napas. Sebelumnya dia menganggap pikiran orang-orang itu aneh tapi sekarang dia juga memikirkan hal yang sama anehnya dengan semua orang.

Dia menengok ke belakang ke arah pria tadi kabur. Sekarang tidak ada gunanya mengejar orang itu. Di hutan seluas ini orang itu bisa kabur ke mana saja. Dari awal dia memang merasa ada yang ganjil dengan pria itu. Mereka semua yang berada di hutan itu seharusnya tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti yang pria tadi ajukan. Mungkin karena terlalu takut pria itu tidak mendengarkan sama sekali. Tapi apa iya ada orang yang tidak benar-benar membuka lebar telinganya saat nyawanya terancam?

Dia memang tidak ingat sama sekali melihat Zack saat itu. Ada puluhan orang di sana. Puluhan orang menyebalkan dengan mulut besar. Bisa jadi memang ada orang yang dia lewatkan. Yang paling aneh sebenarnya Zack tidak memiliki alat misterius yang sekarang menempel di belakang lehernya. Kikuchi mulai curiga pada Zack saat dia tidak melihat alat itu pada pria itu.

Mereka yang tidak melarikan diri mendapatkan alat ini di awal permainan. Salah seorang berkerudung memerintahkan mereka untuk tidak bergerak sementara drone-drone terbang melesat dengan cepat ke arah mereka satu persatu lalu menanamkan alat ini ke belakang leher. Diam dan ikuti prosedur atau mati. Orang berkerudung tidak menyebut 'atau mati'. Tapi semua orang di sana tahu kalau tidak ada pilihan lain kalau tidak mau bernasib sama dengan pria yang ditembak sinar cahaya semacam laser atau orang-orang yang melarikan diri ke dalam hutan yang kemudian menghilang tanpa jejak.

Setelah drone itu pergi darinya, diam-diam Kikuchi sengaja menekan alat itu siapa tahu alat itu bisa rusak kalau mendapat tekanan kuat. Alat itu sangat kecil, sebesar kancing baju, berbentuk bulat dan sekeras batu. Usaha Kikuchi sia-sia. Tiba-tiba Kikuchi merasa aliran listrik dengan volt besar keluar dari benda itu mengalir ke batang leher sampai ke otaknya. Detik itu dia pikir dia akan mati karena rasa sakitnya benar-benar gila. Tapi sedetik kemudian dia sudah tidak merasakan apa-apa lagi seperti benar-benar tidak ada yang terjadi sama sekali.

Begitu rasa sakit hilang dari kepalanya, tiga orang berkerudung itu sudah menghilang dari tempat mereka tadi berdiri. Orang-orang lain juga sepertinya baru pulih dari rasa sakit akibat sengatan alat itu. Di hadapan mereka masing-masing ada sebuah tas ransel. Di dalamnya ada botol air, beberapa bungkus biskuit dan benda yang paling menonjol adalah benda berbentuk seperti pistol kecil dengan model futuristik yang aneh. Moncong tempat lubang senjata dikelilingi jari-jari rumit yang menyerupai cangkang. Badan senjata berwarna hitam abu-abu. Garis biru muda memotong di tengah badan pistol.

Hutan menjadi sangat hening. Tidak ada yang bicara. Hanya ada suara dengung serangga sesekali sampai seorang pria bersuara. "Ke mana orang-orang itu?"

Seseorang mulai bergerak perlahan ke tempat sosok berkerudung berdiri tadi, diikuti orang-orang lain yang juga mulai berjalan mencari jejak keberadaan orang-orang misterius itu. Mereka semua bingung dan keheningan kembali terjadi untuk beberapa saat. Semua orang seperti sedang mencoba mencerna dalam otak mereka apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Jadi a..pa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya seorang wanita dengan gugup.

"Apa salah satu dari kalian ada yang terlibat hal aneh sampai kita harus berada di sini sekarang?" celetuk seorang pria berkulit hitam dengan rambut kribo.

DNA GAMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang