#LS'10~Dasar Gila!

8.9K 330 124
                                    

Eakk,,,

Besok Tahun baru yak??

Ada gak yang tahun baru gebetannya juga baru??

Atau tahun baru pacar baru??
Atau tahun baru mantan baru?? Ehh.

Kwkwkwkwk....

Oke, Next aja dari pada klamaan... Aku tuh lope lope sama kalian yang udah setia nungggu😘😘😘 hahhaha....

 Aku tuh lope lope sama kalian yang udah setia nungggu😘😘😘 hahhaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa buat Vote, Commant dan Share, oke..

#####

Aura dalam ruangan Virali terasa sangat mencekam juga seram, bahkan lebih horor dari pada film horor, menurut Prillyana. Pandangan gadis itu tertuju pada ujung sepatu tinggi yang dirinya pakai dengan jari yang saling memilin satu sama lain.

Tatapan tajam milik Marfello sungguh mengintimidasinya, membuatnya takut untuk mengeluarkan kata, barang satu patahpun, mengingat keposesifan pria itu padanya dan Reycika.

Kemarahan Marfello merupakan salah satu hal yang sangat Prillyana hindari. Kakak sahabatnya, yang dirinya anggap sebagai kakaknya sendiri itu, akan sangat sulit sekali untuk di sentuh jika sedang marah dengan seseorang.

Pernah sekali Prillyana melanggar ucapan pria itu yang melarangnya untuk tidak pulang ke apartementnya saat waktu sudah menujukkan tengah malam, dan dirinya tetap memaksa untuk pulang ke apartement, sendirian, juga menolak tawaran pria itu untuk mengantarkannya dengan alasan tidak ingin merepotkan pria itu, hingga membuatnya hampir di rampok juga di perkosa di tengah jalan, jika Marfello tidak mengikutinya untuk memastikan dirinya baik-baik saja sampai tujuan atau tidak.

Dan berakhir dengan kemarahan pria itu padanya, yang satu minggu membuatnya merasa di acuhkan, satu minggu yang membuatnya merasa tidak dianggap keberadaannya, satu minggu yang membuatnya merasa kehilangan sosok kakak yang benar-benar menyayanginya dengan tulus, dan satu minggu pula yang benar-benar membuatnya kehilangan satu-satunya pria yang membuatnya faham arti kata keluarga dan kasih sayang.

Sesekali matanya melirik pada Reycika yang juga ikut menunduk ketakutan, sama seperti dirinya. Membuat firasatnya semakin tidak enak.

Sebenarnya ada apa dengan semua ini? Batinnya berteriak dengan kebingungan.

Semuanya diam, tidak ada yang ingin membuka suara terlebih dahulu. Sampai akhirnya Prillyana yang memutuskan untuk membuka suaranya. "Ke,,kenapa kau ada disini?" ucapan Prillyana serasa tercekat di tenggorokan. Membuatnya benar-benar merasa takut untuk menatap mata tajam Marfello.

Hening selama beberapa detik, sebelum Marfello bersuara tanpa menjawab pertanyaan Prillyana. "Ada di mana kau semalam?" tanya Marfello dengan nada tidak bersahabat, membuat Prillyana menelan ludahnya dengan susah payah.

Dengan perlahan gadis itu mendongakkan kepalanya, menatap Marfello dengan tatapan takut yang tak bisa di tutupinya. "B,,bicara apa kau ini? Te,,tentu saja aku di apartementku, kak" jawabnya dengan sedikit tidak yakin.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang