#LS'3~Hari Yang Sial

6K 298 9
                                    

Prilly bisa menghembuskan nafasnya dengan lega. Apalagi penyebabnya jika bukan terlambat tadi. Bagaimana tidak lega? Dia pikir, dia nanti akan terkena semprot dari wakil direktur perusahaan ini dan tidak jadi di terima kerja. Tapi dugaannya itu salah.

Buktinya, pria tampan yang kini berjalan disebelahnya itu akan mengantarkannya ke ruangan bos-nya.

Pria dengan kemeja biru itu, yah dia adalah wakil direktur perusahaan ini, sekaligus tangan kanan dari bosnya. Beruntung sekali Prilly mengenalnya. Jadi, dia tidak perlu susah-susah memohon-mohon untuk jadi pegawai perusahaan ini. Jangan salahkan Prilly jika dia sedikit memanfaatkan sesuatu.

Langkah Prilly terhenti saat pria itu menghentikan langkahnya tepat didepan pintu ruangan yang berbeda dari pintu ruangan-ruangan lainnya. Pintu yang terlihat elegan dari pintu-pintu lainya. Prilly yakin bahwa itu adalah pintu ruang bosnya.

Tangan pria itu terulur mengetuk pintu ruaangan itu. Tak berapa lama, suara dari dalam mengintruksi untuk masuk. Pria itu pun masuk dengan diikuti Prilly dibelakangnya.

Kelvin. Yah, kekasih dari sahabatnya ini memang bekerja di perusahaan besar se-Asia tenggara ini. Perusahaan yang berjalan dibidang perhotelan, pertambangan dan mall. Perusahaan yang benar-benar menjadi impiannya.

Prilly terperangah melihat design interior dari ruangan bosnya. Ruangan yang didominasi dengan warna hitam dan putih serta pajangan-pajangan yang menandakan selera dari sang bos.

Sudah cukup Prilly mengagumi ruangan ini, dilihatnya pria yang sedang duduk diatas kursi menghadap pada jendela yang memamerkan pemandangan kemacetan dikota metropolitan ini.

"Permisi bos.

Ini sekretaris baru anda yang saya maksut kemarin" ucap Kelvin kepada pria yang duduk dikursi itu.

Kursi itu dengan perlahan berputar, menampilkan sosok tampan yang tadi sempat terhalang oleh punggung kursi. Mata Prilly membulat sempurna melihat siapa pria yang akan menjadi bosnya.

"Kau..?" Dengan spontan telunjuknya terulur menunjuk pada pria yang akan menjadi bos-nya itu.

"Emm, maksutku.

Maaf!" sambungnya lirih sambil menundukkan kepala.

"Jaga sikapmu Prilly, kau tak ingin dipecat sebelum bekerja bukan?" guman lirih Kelvin mengintruksi sikap Prilly. Prilly spontan mendongakan kepalanya menatap Kelvin.

Pria itu menaikkan sebelah alisnya memandang Prilly seolah menilai penampilannya. Prilly yang di pandang seperti itu, ikut meneliti penampilannya sendiri.

Tidak ada yang salah dengan penampilannya, celana jins yang dipadukan dengan kemeja putih tulang yang terlihat pas untuk tubuh mungil namun berisi miliknya. Serta rambut coklat muda dengan sedikit curly dibawah, jatuh pada bahunya. Masih cocok untuk pergi kekantor! Batinnya berbicara.

"Kau yakin dengan memilihnya Kelvin?" ucap pria itu.

"Yah, kurasa dia cukup berpengalaman untuk membantu pekerjaan mu bos!"

"Gadis yang tidak tepat waktu seperti itu? Dan, lihat penampilannya"

Sial!

Prilly benar-benar mengumpat dalam hati. Kenapa harus pria ini yang akan menjadi bosnya. Dia pikir, bosnya itu akan memiliki sifat baik, humble, pemurah, dan tidak annoying ataupun dingin seperti pria itu.

Atau bahkan, bosnya itu sudah beristri dan sedikit tua. Bukan seperti pria didepannya itu, yang-ah, Prilly benar-benar malas untuk mengakui bosnya itu tampan!

Tapi bagaimana lagi? Memang seperti itu nyatanya. Dan sayangnya lagi, sifatnya terlihat menybalkan dan arrogant, walaupun dia baru bertemu dua kali ini. Dan, kenapa memangnya dengan penampilanya hari ini!? Prilly rasa, ini jauh lebih terlihat feminim dari Prilly yang biasanya!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang