Tepat hari minggu Sakura harus mau pergi bersama Wooseok.
Ada apa dengan Sakura dengan Wooseok ? Mari kita flashback 1 tahun yang lalu.
Flashback
Sakura sedang duduk di sebuah cafe, sambil memandangi orang di cafe. Entah Sakura sangat suka dengan pemandangan ini, melihat orang di sekitar cafe yang mengeluarkan emosi berbagai macam ada yang senang, ada yang sedih, takut, cemas, dan masih banyak.
Salah satu emosi yang Sakura rasakan di bangku sambil menunggu seseorang, entah katanya ia mau membawa temannya lagi yang kebetulan kata Sakura adalah kakak tingkatnya.
Jurina :
"Aku udah di parkiran nih"
"Oh ya aku bawa kating mu nih tadi ketemu di fakultas kebetulan satu ukm sama aku jadi maaf ya"Sakura:
Gapapa teh, aku di deket jendala ya yang ujung biasaJurina melambaikan tangannya kepada Sakura dan menghampirinya.
"Eh iya Seok nih yang gue ceritain deting lu yang gue maksud" kata Jurina sambil memperkenalkan Sakura
"Sakura, kak" kata Sakura sambil bersalaman dengan Wooseok.
"Wooseok" membalas salam Sakura.Telfon Jurina berdering, sepertinya penting "Eh sebentar ya ada telfon, Seok mau mesen duluan aja sekalian ajak ngobrol Sakura ya jangan dikacangin adek gue" katanya sambil meninggalkan 2 orang tersebut di meja yang ia tempati.
Ada sedikit kecanggungan antara Wooseok dengan Sakura, mereka baru saja bertemu sedekat ini. Biasanya Sakura akan bertemu Wooseok di kelas sebagai Asdos Psikometri yang dosennya selalu halangan dan Wooseok akan yang menggantikan dosen tersebut.
"Ehmm.. Sakura semester 4 kan ya ?" Tanya Wooseok, memecahkan kecanggungan dan kesunyian antara mereka.
"Iya kak hehe"
"Saya sering liat kamu sama Yohan, kalian pacaran ?"
Nih cowo kenapa deh
"Bukan kak, kita temenan dari jaman maba kak dan kebetulan pacarnya Yohan itu sepupu jauh saya" jawab seadanya Sakura
"Oh gituh.."
Sakura mulai membuka obrolan dengan Wooseok dari perihal kenapa Wooseok jadi asdos dan gibahin dosen.
Jurina melihat adegan macem ini jarang sekali, Wooseok jarang sekali tertawa dengan wanita. Bukan tidak pernah tertawa tapi melihat Wooseok tulus tertawa seperti ada kepuasan dan ada kelegaan dalam dirinya, Jurina merasa berhasil mengembalikan senyum Wooseok yang selama 2tahun seperti suram melihat wanita kecuali orang-orang terdekatnya.
"Seru banget kalian ngobrolnya" seru Jurina tersenyum melihat adik dan temannya.
"Eh iya gue harus balik ke sekre disuruh sama Seungwoo sama Eunbin katanya ada yang mau di obrolin lagi, Wooseok lu anterin Sakura pulang ya tolong nitip dijagain" kata Jurina sambil mengambil tas dan segala barang yang ada dimeja"Lah lu gimane kesekrenya?" Tanya Wooseok, soalnya dia kesini ngeboncengin Jurina.
"Gue? Naek ojol sabi kok, yaudah gue titip Sakura ya. Bye"
Sakura masih melongo "hati-hati teh"
"Jadi gimana ? Boleh tukeran kontak?"
"Kak aku udah simpen kontak kakak, aku kan wakil kelas psikometri"
"Oh hehehe tapi saya ga punya kontak kamu"
Seperti itulah bagaimana Sakura dan Wooseok mengenal, sampai mereka satu sama lain sulit untuk mendeskripsi kan apa yang mereka lalui. Yohan tidak tau sama sekali hal tersebut karean Sakura maupun Wooseok sama sekali tidak mau orang lain tau, tapi Sakura merasa apa hubungan ini baik untuk mereka ber2. Pasalnya Sakura tau Wooseok sangat di kagumi oleh banyak deting mau pun teman seangkatan Sakura. Sakura benci dalam keadaan ini, walau Sakura cemburu Wooseok akan selalu mengatakan "kamu percaya kan sama aku".
Kata-kata itu membuat Sakura merasa muak dan enggan untuk menemui Wooseok, hingga Sakura harus menghindari Wooseok dan memang semesta berpihak kepada Sakura, Wooseok sedang disibukan penelitiannya untuk tugas akhir.
Balik ke sekarang.
Wooseok:
"Aku udah didepan kost kamu"Satu pesan yang membuat Sakura makin cemas, takut, ingin menangis, ingin jadi avatar saja yang tiba-tiba bisa mendadak hilang. Namun semua diurungkan alih-alih Sakura menemui Wooseok dengan pakaian yang cukup dilihat manis dan anggun, tepikal Sakura sekali kalau pergi dengan sang kekasih.
Tunggu dia bukan kekasih, tapi bukan mantan juga karena tidak ada kata putus yang keluar dari mulut Sakura maupun Woosoek.
"Cantik" gumam Wooseok
"Kenapa kak?"
"Engga, ayo masuk kemobil"
"Kita mau kemana ? "
"Kekota sebelah, mau ketemu orang tua ku"
Jurina
Wooseok dan Sakura pergi
"Mah, aa bawa calon"
KAMU SEDANG MEMBACA
feel special
Fanfictionmerasa sangat istimewa namun kenyataan malah tidak berbanding dengan tingkah laku yang selalu di tampakan setiap hari