Chapter 33.

9K 240 3
                                    

Sambil mengatur oksigennya Della memandang Daffa dengan tatapan yang sulit di percaya. Kecewa, mungkin itulah yang saat ini Della rasakan atas apa yang Daffa lakukan tadi padanya.

"Maaf." Lirih Daffa pelan kepada kekasihnya ini.

Plakkk..!!

Della menampar pipi Daffa dengan keras. "Kamu melakukan itu karena permainan Tod Daf?" Ucapnya menatap tajam kekasihnya ini.

Daffa terdiam. Dia menyesal sekali telah melakukan itu pada kekasihnya ini. Seandainya saja tadi ia bisa untuk menahan diri mungkin ini tidak akan terjadi. "Aku nyesel Della.. aku minta maaf.." bujuknya dan menggenggam tangan kekasihnya ini.

Della melepaskan genggaman itu, lalu tanganya ia gunakan untuk mengusap bibirnya ini. "Aku mau pulang!" Desisnya.

Semua yang melihat itu menjadi kaget. Terutama Vanny dan Rafael, mereka berdua tak menyangka reaksi Della akan seperti itu. Ryan dan Deani pun hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hiks.. hiks gue mau pulang!" Ucap Della lagi dan akan melangkah pergi dari rumah ini.

Daffa langsung mencekal pergelangan tangan Della, "Biar aku antar." Ujarnya.

Plakkkk..! Satu tamparan keras lagi Della layangkan kepada kekasihnya ini.

"AKU MAU PULANG SENDIRI!!!" teriaknya dan langsung menghentakan tangan Daffa kasar.

Della langsung berlari, Daffa yang hendak mengejarnya segera Vanny tahan. "Biar gue aja yang ngejar Della, nanti gue yang nganter dia pulang." Ujarnya.

"El kunci mobil Lo?" Ucap Vanny kepada Rafael yang ada disampingnya.

Rafael langsung memberikannya kepada Vanny. "Hati-hati, jangan ngebut." Ucapnya.

Vanny mengangguk dan langsung berlari untuk menyusul Della yang ada disana.

"Della tungguuu..." Teriaknya.

Della tidak mendengarkan teriakan Vanny itu dia terus berjalan agar cepat keluar dari rumah ini.

"Della tunggu...!! Awss.. Della tolongin guee.." teriak Vanny kesakitan.

Della berbalik dan betapa panik-nya ia melihat Vanny yang tengah terduduk dilantai itu. Mungkin Vanny terjatuh saat mengejarnya tadi.

'dasar ceroboh!' ucap Della dalam hati. Dan langsung menghampiri Vanny yang ada disana.

"Kenapa bisa jatuh sih? Perasaan lantainya gak licin.!"

Vanny tersenyum dan langsung berdiri menghadap sahabatnya ini. "Hehehe.. bohong." Ucapnya tertawa.

Cih! Masih sempat-sempatnya Vanny berbohong padanya. "Apaan sih garing tau gak bercanda Lo!" Ucap Della kesal.

"Della udah ya jangan marah. Maafin kita-kita, jangan marah sama Daffa diakan cuma ngelakuin tantangan dari gue dan Rafael tadi." Bujuk Vanny.

"Udah ah jangan dibahas. Gue mau pulang capek!"

"Bareng gue ya, bahaya juga ini udah malem udah enggak ada kendaraan umum." Jelas Vanny kepada sahabatnya ini.

Della melirik jam tangannya sudah menunjuk 22:41 wib, benar kata Vanny jam sekarang sudah tidak ada kendaraan umum lagi. Jika naik taksi online pun Della takut jika harus sendirian.

"Ok. Yang penting sama Lo jangan sama yang lain." Ucapnya.

***

Belaian itu, disaat dia mendekat, lalu mengangkat dagu nya, dan benda itu tiba-tiba saja menepel membuat Della mematung seketika. Padahal hanya beberapa menit tapi membuat Della selalu terbayang kejadian itu, sehingga ia sulit untuk tertidur.

DELDAF [Sweet couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang