"Eomma kita ada di jalan yang salah ya?"
Seorang anak laki - laki berusia 6 tahun digandeng seorang wanita. Di bahunya menenteng sebuah tas besar berisi beberapa pakaian. Anak itu mengira mereka telah tersesat, karena sejak tadi mereka hanya berjalan mengelilingi tempat itu berkali - kali.
"Kita tidak tersesat sayang. Tenanglah! Makan saja coklatmu jika kamu sudah mulai lapar"
Anak itu hanya menurut dan mulai menggigit coklat Snickernya. Rasa manis nan legit dari camilan itu membuat bibirnya mengulum senyuman.
Tiba - tiba sebuah mobil hitam mewah berhenti tak jauh di depan mereka. Wanita itu pun berjongkok di depan anak itu.
"Hoseok sayang, kamu tunggu di sini , Eomma mau pergi sebentar ya" wanita itu tersenyum manis, lalu ia menyodorkan beberapa coklat Snicker kepadanya.
"Eomma mau kemana lagi?" Ibunya tak menjawab dan malah mengalihkan topik pembicaraan.
"Ini bawa semua coklat eomma untukmu" Anak itu menerima dengan tangan kecilnya.
"Ne eomma jangan lama - lama!" Ia tersenyum menampakkan deretak giginya yang kecil. Airmata itu menetes, lalu mencium puncak kepala anaknya.
"Bye bye...Jangan kemana - mana ya?"
Ia hanya mengangguk menurut dengan polosnya. Wanita itu kemudian pergi dan melambai padanya. Anak itu menatap eomma nya tengah berdiskusi dengan seseorang lalu menaiki mobil hitam itu, meninggalkannya sendiri.
Dalam hati kecilnya, ia terus berharap jika wanita itu akan segera datang.
Namun hingga larut malam, eommanya tak kunjung kembali. Anak bernama Hoseok itu masih setia menunggu eommanya. Ia duduk di sebuah bangku taman, memandang sedih coklat di tangannya yang beberapa mulai remuk.
"Eomma dimana hiks hiks??" Ia mulai terisak. Sesekali bahunya menggigil karena dinginnya angin malam.
Semua berawal dari sini...
01.00
Seseorang pria bernama Jung Doyoung, sang pengusaha kaya yang tengah menikmati malamnya. Ia baru saja keluar dari sebuah kedai ramyeon langganannya. Sebuah kedai sederhana yang terletak tak jauh dari rumah. Bagi Doyoung, kemewahan itu tidak penting. Ia lebih mengutamakan segi rasa daripada gengsi.
Tangannya menenteng sebungkus ramyeon untuk istrinya tercinta. Ia berjalan menikmati malam yang dingin itu, sambil sesekali menikmati rokok di tangannya. Langkahnya membawa tubuh itu melewati sebuah taman kecil berhiaskan lampu warna - warni, mengingatkannya pada istrinya yang menunggu di rumah. Ia pun bergegas membuang rokoknya yang belum habis. Bagi seorang pengusaha sepertinya seputung rokok bukanlah masalah besar, Rasa rindu terhadap istrinya lebih dari apapun. Ia bahkan bisa membeli pabriknya jika ia mau.
Langkahnya terhenti di depan tong sampah. Doyoung mengernyitkan alisnya merasa heran ketika maniknya melihat seorang anak laki - laki duduk terkantuk di bangku taman yang telah sepi itu. Wajahnya pucat karena dinginnya angin malam.
Orangtua gila mana yang membiarkan anaknya bermain hingga dini hari? ia bisa - bisa mati karena hipotermia. Pikirnya. Pria itu pun berjalan mendekat.
"Yak, adik kenapa sendirian di sini? dimana eomma mu?"
Hoseok hanya diam menatapnya dengan mata yang sendu. Dari sekian banyak orang yang bertanya padanya, tak satupun bocah itu menjawab. Mengingat pesan sang ibu untuk selalu berhati - hati dengan orang asing.
Doyoung menghela nafas dan merogoh sakunya untuk mengambil beberapa lembar uang.
"Ini, untukmu"
Hoseok masih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANPANMAN ( Jung Hoseok x Rosean Park ) COMPLETE ✅
FanfictionTidak perlu menjadi seorang pahlawan untuk mendapatkan hatiku. Jadilah dirimu sendiri, itulah yang aku inginkan. Jhope/ Hoseok x Rose *Spin off ke 3 universe Flawless. Semoga kalian suka!!! ✌😊