EPILOG

266 32 8
                                    

Dua bulan setelah dirawatnya Hoseok di rumah sakit. Kini posisi CEO di perusahaan Jung corp terpaksa diambil lagi oleh ayah Hoseok. Pria itu mau tak mau harus meredakan egonya karena ia tak mau hal serupa kembali terjadi kepada putranya.

"Maafkan aku..." ucap Eun Ae pada suaminya itu. Sang suami tersenyum lalu menyentuh puncak kepala istrinya.

"Semua ini bukan salahmu. Berhentilah meminta maaf.."

Wanita itu mulai menangis.

"Jika saja aku tidak terlalu menekan Hoseok. Semua ini tidak akan terjadi..."

"Sudahlah...semuanya sudah terjadi..."

Pria itu menghela nafas dan memeluk istrinya.

"Aku ingin melihat Hoseok bersinar dengan caranya...

Lebih baik begitu daripada dia tidak bahagia sama sekali.."

"T-tapi siapa yang mau meneruskan perusahaan ini jika bukan Hoseok?"

Pria itu kembali menghela nafas.

"Biar aku serahkan semua kepada Jeon...

Dia cerdas dan berwibawa. Jadi aku yakin dia bisa melanjutkan semua ini"

Eun Ae tersenyum dan mengangguk.

"Apapun itu asal kamu, dan keluarga kita bahagia. Aku akan mendukungnya..."

***

Di sebuah ruang serba putih Hoseok terbaring di atas lantai. Ia menatap kosong sekeliling ruangan yang sudah ia tempati selama beberapa minggu itu. Demi menghalau rasa jengahnya, Hoseok pun bangkit.

Merogoh sakunya, ia membuka sebungkus coklat snicker yang ia dapat dari ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merogoh sakunya, ia membuka sebungkus coklat snicker yang ia dapat dari ibunya. Berjalan dengan gontai, Hoseok beranjak sekedar untuk berkeliling untuk menghilangkan rasa bosannya.

Setelah melangkah keluar kamarnya. Langkah kakinya membawa tubuh kurus itu berjalan di sebuah lorong yang juga didominasi beberapa warna pucat seperti abu - abu dan putih. Dalam hatinya berpikir, kenapa sang arsitek begitu pelit untuk sekedar memberi warna pada bangunan ini. Karena jujur saja, bagi Hoseok semuanya terasa hambar bahkan sepat.

Kaki telanjang itu berhenti di sebuah taman, yang berada sekitar 10 meter dari tempatnya berdiri. Dengan riang Hoseok berlari mendekat ke sana. Meskipun sama membosankannya, Setidaknya taman itu memiliki warna lain selain putih dan abu - abu.

Menyandarkan punggungnya di sebuah pohon, Hoseok mulai menikmati waktunya. Sambil mengunyah coklat ditangannya, sesekali ia menyipit ketila melihat beberapa orang berpakaian sama dengannya yang berlalu lalang dan bertingkah di depan para perawat. Tingkahnya sangat heboh, sampai - sampai membuatnya terkekeh.

Tak lama kemudian, ia melihat seorang laki-laki datang menginjakkan lakinya di tempat yang sama dengannya. Ia tidak bertingkah aneh seperti yang lain. Hanya duduk manis di sebuah bangku. Sosoknya tenang dan damai. Surainya berwarna semi pirang dan tubuhnya mungil. Raut wajahnya kosong menatap langit yang berhias matahari terik. Tebakannya, laki-laki ini hanya ingin berjemur saja.

ANPANMAN  ( Jung Hoseok x Rosean Park ) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang