01. Cowok Aneh!

657 72 38
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Jadikanlah Al-Qur'an sebagai bacaan yang utama❣️

___________________

Jangan pernah menyesal bertemu dengan seseorang yang bahkan pernah membuatmu kecewa, kesal, atau bahkan marah. Suatu saat, jika Allaah sudah menujukan maksudnya, kamu akan tau apa hikmahnya.

~Dia? Takdirku?~
Karya nggtrdrs_

🌻Happy Reading🌻


Pagi ini, adalah hari pertama Hana masuk di sekolah barunya. Dari berbagai suka dan duka, akhirnya Hana diterima di SMA Negeri pilihan ayahnya. Sebenernya Hana tidak mau bersekolah dinegeri namun, Abi-nya yang keras kepala itu memaksa Hana untuk mau sekolah dinegeri.

"Hana? Udah siap, nak?" tanya Balqis yang merupakan Ummi Hana.

"Udah, Ummi. Abi mana?" tanya Hana

"Abi diluar, tuh, nungguin kamu. Yuk, keluar, udah kelarkan siap-siapnya?"

"Udah, kok, Mi. Bentar. Hana ambil tas dulu." setelah itu Hana dan Balqis keluar menuju garasi, dimana Abi sudah menunggu disana.

"Ummi, Hana berangkat dulu, Assalamu'alaikum." Hana menjabat dan mencium tangan sang Ummi.

"Iya, hati-hati, ya sayang. Ummi khawatir banget, soalnya kamu kan baru kali ini sekolahan yang ikhwan dan akhwan dicampur gitu. Tapi, walau begitu, kamu harus hati-hati, karena zaman sekarang itu keras banget.  Jaga kepercayaan Ummi, ya." Balqis tersenyum seraya mengelus puncak kepala Hana dengan lembut.

"Siap, Ummi!" Hana menghormatkan tangannya bak menghormati bendera.

"Hana, ayo buruan naik, nanti keburu siang, dan kamu bisa terlambat. Masa awalan masuk sekolah terlambat, sih? Ayo masuk," titah Anwar--Abi Hana

"Iya, Hana masuk, nih." Hana pun memasuki mobil, dia duduk dijok depan, samping Abi-nya. Tak lama, Anwar melajukan mobilnya.

"Bi?" tanya Hana mencairkan suasana yang sangat hening

"Hm?"

"Abi yakin, mau nyekolahin Hana di sekolahan negeri?"

"Yakin, dong. Kenapa harus gak yakin?" ujar Anwar yang masih fokus melihat kedepan.

Hana merasa aneh dengan Abi-nya ini, karena tidak biasanya seorang Abi semudah itu memberi kebebasan padanya. Tapi, apa gerangan kenapa Abi bisa sebegitu yakin untuk Hana bersekolah di negeri, mengingat sekolah negeri itu capur antara laki-laki dan perempuan.

"Apasih, yang bikin Abi yakin. Biasanya juga Abi paling susah dengan hal berbau negeri."

"Gak papa, suatu saat, kamu juga bakalan tau."

"Abi mah sukanya mengisyaratkan sesuatu. Aku bukan cenanyang, yang bisa ngerti makna tersurat, Bi."

"Kamu ini, ada-ada saja. Sudah, barangkali kamu bisa nemu jodoh disana," ujar Anwar dengan logat Jawanya.

"Sebentar, Hana gak salah denger, kan, Bi? Abi kan suka sensi soal jodoh-jodoh gitu."

"Abi yakin, kuping kamu masih normal dan bisa mendengarkan perkatan Abi dengan baik. Sudah, turun, kamu mau terlambat?" Hana clingak-clinguk.

DIA? TAKDIRKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang