02. Suami Idaman?

100 19 4
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Jadikanlah Al-Qur'an bacaan yang utama❣️

___________________


Ciri laki-laki yang sejati itu adalah, dia yang berani meminta maaf, dan dia yang berani bertanggung jawab. 

~Dia? Takdirku?~
*****

🌻Happy Reading🌻

Tet ... tet ... tet ...

"Mohon perhatian, untuk semua siswa silahkan memasuki kelas masing-masing, karena wali kelas akan segera masuk ke kelas."

Hana yang tadinya sibuk membaca novel ditaman, langsung bergegas masuk kelas. Dia duduk dibangku tengah. Saat sudah sampai di kelas, dia langsung duduk, namun, Hana masih melanjutkan membaca novelnya.

"Haii, Assalamu'alaikum." sapa seorang gadis yang berdiri disebelah Hana.

Hana mendongak. "Wa'alaikumussalam warahmatullah." Hana tersenyum ramah.

"Duduk sendiri, ya? Aku boleh duduk sama kamu?"

"Masya Allaah, boleh banget dong. Ayo sini, duduk."

"Makasih, ya. Oiya, kenalin nama aku Adiba Azzahra. Kamu bisa panggil aku Diba. Senang bertemu sama kamu, semoga kita bisa sahabatan sampai Jannah-Nya, aamiin."

"Masya Allaah, boleh banget, dong. Aku malah seneng banget bisa kenal sama orang yang ramah kayak kamu. Iya dong, kita kudu bisa sahabatan, bahkan sampai Jannah-Nya, aamiin." Hana dan Diba saling berpelukan.

"Nama kamu siapa? Kamu belum kenalan, loh." Diba melepas pelukannya.

"Oiya, lupa. Kenalin aku Halwatul Anwar Nur Azizah. Biasa dipanggil Hana."

"Hana, gabungan huruf awalan pernama, ya?"

"Iya, katanya namaku panjang, makanya disingkat." Hana tertawa renyah.

Diba menyapu pandanganya keluar kelas. "Han, han." Diba menepuk-nepuk lengan Hana.

"Iya, kenapa?"

"Liatin deh, orang itu daritadi memperhatiin kamu terus. Kayaknya dia suka deh, sama kamu." reflek Hana memuku bahu Diba pelan.

"Ih, ngomong apaan, sih, Dif. Aku aja gak kenal sama orang itu," ujar Hana tanpa melihat orang yang Difa maksud.

"Ih, lihat dulu orangnya." Difa yang melihat Hana masih fokus ke novel, langsung merebut novelnya.

"Difa, ih, kenapa diambil novelku."

"Aku risih, liat deh, dia daritadi liatin kamu. Aku malah jadi risih."  memang benar, sedari tadi orang yang sedang duduk di taman sekolah depan kelasnya itu selalu melihat kearah Hana dan Difa.

Hana menutup novelnya, lantas melihat seseorang yang dimaksud Difa. Ketika pandanganan mereka bertemu, laki-laki itu tersenyum. Hana langsung mengalihkan pandangannya, lantas beristighfar dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA? TAKDIRKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang