SUNGGUH KEJAM

1.5K 90 7
                                    


Sarapan pagi hari ini seperti hari sebelumnya, tidak ada yang spesial. Ali memilih membungkam menikmati sarapannya daripada ia melihat kemesraan Prilly dengan aditya yang terpampang jelas di depan matanya yang tampak Prilly memanjakan aditya. Ali tersenyum pahit melihat itu dan menghela napas lalu memakan sarapannya, Luna geram dengan abangnya yang hanya diam masa bodo pun melabrak meja sehingga keluarga yang sarapan terkejut melihat Luna yang main melabrak meja.

"Lun, apa apaan sih kamu. Ga sopan!" bisik Ali menegur adik bungsunya.

Luna tak mengidahkan teguran Ali ia beranjak menghampiri prilly dan menampar prilly membuat Ali dan Aditya terkejut melihat Luna berani menampar prilly.

"Heh bisa nggak sih lo hormatin dikit suami lo satunya hah?!" bentak Luna kehabisan kesabaran dengan perlakuan Prilly yang memperlakukan Aditya maupun Ali berbeda.

Prilly tak menjawab pipinya terasa panas akibat tamparan kasar dari Luna. Ali memijat pelipisnya karena bertambah pusing melihat pertengkaran pagi pagi sedangkan Selfi dan Putri hanya diam saja tak ikutan karena takut mengusut emosi sang kakak.

"Denger ya,Lun, gue gak cinta sama abang berpenyakitan lo itu! gue benci sama dia, ngerti lo hah?"

"Heh jaga mulut lo setan!!" sungut Luna tak terima

Ali mulai tak tahan lagi pun melabrak meja sontak membuat orang makin terkejut. "KALIAN BISA DIAM GAK HAH?? TERUTAMA KAMU LUNA, DIA KAKAK IPAR KAMU GAK SEMESTINYA KAMU TAMPAR DIA, LUN!!" bentakkan kini lolos dari mulutnya membuat Luna menunduk takut, ia takut memandang Ali yang marah padanya.

"maaf, bang.." lirih Luna dengan suara bergetar.

Ali tak menyahut, pria itu langsung melengos pergi tanpa pamit apalagi menghabiskam sarapannya pun tidak. Selfi beranjak dan menghampiri Luna yang menangis karena shock dengan bentakkan abangnya lalu ia mendekap Luna ia dapat rasakan tubuh Luna bergetar hebat. Sedangkan Prilly dan Aditya memilih pergi daripada melihat Luna menangis.

"Kak, Luna cuma pengen dia nyadarin kesalahannya kalo dia selama ini nyakitin abang.. hiks.. tapi kenapa abang malah bentak Luna... padahal Luna ga suka di bentak gitu..." lirih Luna terisak.

Selfi membantu Luna duduk, ia tahu aksi Luna tadi hanya ingin agar istri abangnya menyadari kesalahannya tapi mungkin saja Ali sedang capek mengurusi pekerjaan dan putri makanya Ali mudah marah, ia tahu itu. "Lun, denger ya. Bang ali itu lagi capek kamu tau kan Bang ali kayak gimana kalo capek? Udah lah jangan nangis ntar jelek lagi.." ujar Selfi menghibur adik bungsunya. Luna tertawa kecil dan memeluk selfi.

"Mput gak dipeluk juga nih?" sambar seseorang merusak moment pelukkannya dengan Selfi. Selfi terkikik geli melihat putri cemberut pun mengajak berpelukkan hingga ketiga gadis itu saling berpelukkan satu sama lain.

***

"Ali, gimana soal penyakit lo itu? apa ada perkembangan?" tanya Reza kala Ali dan dia berada di kafe tempat hangoutnya.

"Ga ada.. malah makin parah!" sahut Ali datar, "kemungkinan gue bakalan meninggal dalam waktu deket ini..." lanjut Ali ngaco membuat Reza kesal dengan ucapan Ali yang aneh.

"Li!" protes Reza tak terima.

Ali tersenyum kecut. "trus gue harus apa bertahan?" Ali terkekeh miris, "...buat apa gue bertahan kalo gue ga di butuhin, Za. Gue ini sekarat dan mana mungkin Prilly mau sama gue yang jelas jelas dia punya Aditya. Percuma, Za,.. percuma!" ucap Ali lagi dengan nada miris, Reza mengembuskan napas berat. Ia tak mengerti jalan pikiran sahabatnya itu ia mengerti perasaan ali tapi ia juga tak mau kehilangan sahabatnya.

Ali maupun Reza sama sama terdiam memikirkan permasalahan masing masing, Ali menghembuskan napas berat dan memijat pelipisnya sesekali pria itu menyesap kopi yang ia pesan sembari mengecek ponselnya namun niatnya terurung kala tanpa sengaja pandangannya terarah pada seorang wanita yang tak asing lagi di matannya tengah bergandengan mesra dengan pria lain.

"Hah, Prilly?" gumamnya kaget. "...sama siapa dia?" lanjutnya.

Ah, rasanya ada tak beres lagi. Reza melihat gelagat Ali aneh pun menepuk bahu Ali sehingga sang empunya terkejut.

"Za, lu ngagetin gue aja!"

Reza nyengir namun kembali serius, "Li, lu kenapa? ada hal yang lo pikirin?" tanya Reza penasaran.

Ali diam tak menjawab pertanyaan Reza melainkan ia memandang wanita yang tak.asing lagi dimatanya tengah bermesraan dengan pria lain. Ada kilat marah dan rasa kecewa di matanya, tangannya mengepal menahan emosi yang siap membludak.

"Ali? woy, dugong!" panggil Reza kesal sehingga Ali terjengkit kaget.

"Apaan sih?"

"Lu nape, sih? dari tadi diem aja.." ucap Reza kesal lantaran Ali diam.

Ali menggeleng. "enggak kok, udah ah gue ke toilet dulu kebelet!" elak Ali beranjak beralasan ke toilet. Reza menatap Ali tak yakin pun mengangguk. Ali pun bergegas menuju ke toilet meninggalkan Reza yang menatapnya heran.

Sesampainya di toilet, pria itu menutup pintu dan menyandarkan kepalanya di pintu yang tertutup. Ia memejamkan mata membayangkan kejadian yang ia lihat. Ia tak menyangka jika wanita itu adalah Prilly yang tengah bergandengan mesra dengan pria lain, entah mengapa Prilly melakukan  itu mengkhianati dua orang laki laki tanpa peduli akan perasaannya.

"Apa yang kamu pikirkan, Prill sampai kamu pun berbuat kejam. Apa kamu ga pikirkan perasaan aditya, dia suamimu... Ya tuhan, cobaan apalagi ini..." ucap Ali lirih.

Ali menekan dadanya kuat menahan sesak di dadanya kala melihat istrinya mengkhianatinya lagi, dosa apakah ia sampai harus diperlakukan begini.

"kuatkan hatiku.."

****

Prilly selingkuh lagi?

maaf rada pendek ya,  sedih hati author karena PG-nya banyak dibanding ngevote, vote kan ga dibayarkan... tinggal memcet apa susahnya.

Gimana pendapat kalian soal part ini? #Harusjawabya

See you Next Chapter..

Cinta Hanya Sekali (FIN√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang