Cinta Hanya Sekali (FIN√)

Extra Part 2 : AKU DAN GADIS MALAYSIA

***

Kuala Lumpur, Malaysia.
24 Januari 2020.

"good morning, sayang" bisik seseorang memeluk seorang wanita bertubuh ramping dengan mesra tak lupa juga kecupan hangat di pipi wanita itu yang tampak sibuk memasak sarapan pagi untuk pria itu.

"Ali! jangan peluk peluk ah, aku lagi masak nih!" tukas wanita itu kesal. Bukannya menurut pria itu malah mencium gemas pipi wanita itu sehingga wanita itu melayangkan jitakkan khasnya di kening cenong pria itu.

"Ya Allah, Alana sakit tahu!" gerutu pria itu mengusap jidat yang katanya super limited edition itu.

Wanita itu menatap pria itu masa bodo  lalu melanjutkan masaknya tanpa peduli pria itu mengomel.

Pria itu adalah Ali, Ali Gharha Aditya yang menetap di Malaysia bersama tantenya dan memiliki tambatan hati yang baru bernama Alana Syakilla As-Shiddiq, gadis keturunan Indonesia-Italia. Parasnya sangat mirip dengan mendiang Luna, adiknya bahkan tingkahnya pun sangat mirip membuat Ali yang awalnya menyangkal bahwa itu adiknya  saat awal berjumpa. Dan mereka baru menikah sekitar satu tahun tepat Ali satu bulan mengenal Alana karena satu hal yang terpaksa membuat mereka menikah dan seiring berjalannya waktu tepat beberapa bulam usai menikah perasaan mereka sudah saling mencinta meski banyak kerikil kecil yang memacu permasalahan rumah tangganya.

"Ohya, sayang, kata Ayah kamu ke Indonesia ya.. soalnya ada klient yang mau bekerjasama sama perusahaan kita.." Kata Alana sembari menyiapkan sarapan pagi untuk Ali.

Ali diam, Indonesia? pikirannya tertuju ke masalampaunya. Rasanya ia tak ingin menginjakkan kakinya disana, negara yang membuat kenangan pahit dalam kisah hidupnya. Alana yang melihat perubahan sikap suaminya pun menghampiri nya.

"Sayang, kamu teringat lagi sama masalalu kamu?" tanyanya lembut.

Meski sudah setahun lebih mengenal Alana,Ali dengan tegas mengatakan semua masalalunya pada Alana, wanita yang mengisi hatinya sejak bersama selama setahun lebih ini dan Alana mengerti bahkan ia tak menyangka bahwa kisah hidup seorang Ali Gharha Aditya terkesan miris padahal setahunya, Ali adalah pria menyebalkan dan periang tapi ternyata ........

"Kami masih kepikiran soal mantan istrimu?" tanya Alana lagi dengan was was takut menyinggung dan membuka luka lama suaminya.

Ali menatap sendu Alana, matanya berkaca kaca penuh ketakutan. Semenjak mendengar mantan istrinya di penjara karena kasus penipuan yang merusak nama perusahaan mendiang ayahnya ia merasa ketakutan luar biasa karena bisa saja prilly membalaskan dendamnya dan menyakiti Alana, gadis cantik yang membuat Ali jatuh cinta untuk kedua kalinya.

"please, jangan tinggalin aku.." ucap Ali pelan.

Alana tersenyum dan menyentil hidung mancung suaminya, "Aku nggak akan tinggalin kamu kok.. karena aku sudah terlanjur sayang sama kamu..." kata Alana membuat hati Ali tenang membawa wanitanya dalam dekapannya.

Ali mengecup pucuk kepala Alana  dan menatap wajah Alana secara intens, jujur saja wajah Alana sangat mirip dengan Luna bahkan cara bicara pun sangat mirip hanya saja Ali bisa bedakan mana Luna dan mana Alana. Alana gadis super judes dan sok jual mahal sedangkan Luna tidak meskipun adiknya sangat menjengkelkan.

Perlahan wajah Ali mendekat membuat jantung Alana berdetak karuan padahal mereka sudah melakukan hal yang lebih dan entah kenapa saat melihat Ali tampak melakukan sesuatu jantungnya berdetak cepat. Alana memejamkan mata merasakan embusan napas yang menyegarkan menerpa wajah cantiknya.