RESMI CERAI

1.6K 73 18
                                    


Ali melangkahkan kedua kakinya cepat menyelusuri koridor rumah sakit dengan airmata berlinang. Beberapa orang yang menjadi korban tubrukkannya serta mendengar beberapa umpatan kasar terlontar dari mulut mereka untuk Ali namun pria itu tak pedulikan.

Setelah mendengar kabar dari Putri bahwa Luna jatuh dari balkon membuat ia segera ke Rumah Sakit meninggalkan pekerjaaannya, tentu ia sebagai seorang kakak sangat panik mendengar adiknya celaka.

Napas Ali tersengal sengal akibat berlari, rambutnya mulai acak acakkan tak karuan kala sudah sampai di depan ruang ICU.

"Put-gimana-keadaan-Luna?" tanya Ali dengan napas tersengal sengal.

Putri yang menunggu pun langsung menghampiri abangnya lalu memeluk abangnya erat sembari terisak kecil membuat Ali kebingungan. Pria itu menatap Randa yang setia menemani Putri namun adik iparnya tak menjawab.

"Ada apa put? Luna kenapa?" tanya Ali lagi.

"Luna..... hiks.. Luna, udah nggak ada bang.." sahut putri menjawab sembari menangis membuat napas Ali nyaris berhenti mendengar kabar yang menyakitkan.

Ali melepaskan pelukkan putri dan menatap putri tak percaya, ini pasti candaan putri saja. "kamu pasti nge-prank abang kan?"

Putri menggeleng lesu menandakan bahwa ia tak bercanda, dan menjelaskan bagaimana Luna bisa masuk rumah sakit dan meninggal secara mendadak. Tangis Ali memecah saking shocknya, Randa dan Reza berusaha menenangkannya namun Ali seperti kesetanan langsung mendorong kedua pria itu lalu berlari menuju ke ruang ICU.

Saat memasuki ruang ICU Ali membungkam melihat adik bungsunya sudah terbujur kaku dan di tutupi kain. Dengan langkah kaki bergetar ia melangkahkan kakinya menghampiri jasad Luna, demi apapun hatinya sakit melihat adik kesayangannya meninggalkannya.

Para ahli medis yang menangani luna pun mundur membiarkan Ali mendekati Luna.

"kenapa kamu ninggalin abang segitu cepat? apa kamu nggak sayang sama abang?" lirih Ali terisak sembari membuka kain yang menutupi tubuh kaku luna dibagian wajah. Ia menatap wajah Luna yang pucat pasi membuat Ali tak sanggup menahan tangisnya, rasa menyesal kembali menyelimutinya kala ia meninggalkan ketiga adiknya dan ini hasilnya karena keegoisannya salah satu adiknya meninggalkannya.

"Lun, jangan tinggalin abang.. " isak Ali terus mengusap lembut wajah Luna.

Kembali akan masa dimana ia selalu bersama Luna, merangkulnya erat bahkan saling melempar lelucon kala itu dan Ali ingin mengulangnya dimana saat ia masih belum mengenal cinta ia selalu bersama Luna bahkan ia menjadi pelindung Luna tapi kini berbeda, Luna pergi meninggalkannya.

"Abang!!!" teriak seorang gadis berusia 11 tahun kesal kala sang kakak laki lakinya berhasil membuat ia kesal setengah mati karena ulah sang kakak mencomot martabak kesukaannya tanpa izin.

Sementara yang diteriaki hanya tersenyum meledek sembari menikmati martabak manis yang ia ambil padahal laki laki remaja itu punya martabak.manis sendiri.

Bibir gadis beranjak remaja itu mengerucut kesal, "huaa papah, tuh bang Ali!" adunya merengek manja.

Sang papah hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya yang suka ribut dengan masalah sepele.

"Ali, jangan jahil gitu dong sama Luna.." tegurnya membuat anak laki laki itu hanya cengengesan saja.

"hehe abisnya, muka Luna gemesin banget kalo lagi kesel hehe" ucapnya tanpa dosa hingga mendapat jitakkan dari sang adik bungsu.

"Abang durhaka banget sama Luna, ntar Luna sumpahin abang kena Azab biar tau rasa," sungut Luna kesal.

Ali meringis mengusap bekas jitakkan Luna, demi apapun jitakkan Luna nyaris membuat otak super cerdasnya kegeser dan bisa bisa ia jadi bodoh. Kan gak lucu, masa ganteng ganteng mirip Zayn malik sama Aliando Syarief itu bego.

Cinta Hanya Sekali (FIN√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang