1

49 10 2
                                    

Hari senin adalah hari kembalinya melakukan kegiatan setelah weekend bersama keluarga mau pun teman,seperti hal nya orang-orang sangat bersemangat untuk menjalani hari senin nya.

Matahari telah menerobos masuk ke dalam kamar seorang gadis yang ceria,tapi tidak dengan hari ini.Ia adalah Bulan,memasuki lingkungan baru adalah pr untuk beradaptasi,ucapnya setelah memasuki sekolah baru nya.

Tokk...tokk...

"Bulan bangun nakk...kamu bisa telat pergi ke sekolah,"ucap sang bunda.

"Huaaaa...iyaa bunn sebentar lagii dehh,"sahut Bulan dari dalam kamarnya.

"Tidak ada kata sebentar Bulan,cepat!abang sudah menunggu kamu di meja makan!"titah bunda.

Amira,bunda dari Bulan dan Bara, istri dari seorang pengusaha yang cukup terkenal,Surya Pratama ayah dari Bulan dan Bara.

"Iya iya bunda bawell ini Bulan mau siap siap,"jawab Bulan lalu bangkit menuju kamar mandi nya.

Tak lama Bulan keluar dari kamar mandi nya dengan seragam sekolah baru nya.
Ia melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di hadapannya.

"Kek beginian nihh gue paling males,harus beradaptasi lagi sama lingkungan baru."gumam nya di depan cermin dengan menghela nafas kasar.

Bulan turun menemui keluarga nya di meja makan yang sedang menyantap sarapan pagi nya.

"Lama amat lo dek siap siap nya,kesiangan mampus gue,"celetuk abang Bulan,Bara.

"Yaelahh bawel banget sih lo bang,ini juga kan gara-gara lo tau gak!"jawab Bulan.

"Heii!sudah sudah cepat habiskan sarapan kalian,sebentar lagi kalian akan terlambat."lerai Surya,ayah Bulan dan Bara.

"Bun,Yah kenapa si Bulan harus pindah kesini?Bulan udah nyaman tinggal sama oma."ujar Bulan.

"Bulan kamu dengerin ayah ya,memang seharusnya kamu tinggal bersama ayah,bunda dan abang disini.Biarkan oma dan opa disana menghabiskan sisa waktu mereka sebaik mungkin."jelas Surya.

"Tapi ayah,Bulan senang kok tinggal disana,bahkan oma dan opa juga ga keberatan kalau Bulan tinggal disana selamanya,"balas Bulan meyakinkan ayahnya.

"Bulan siapkan tas kamu,cepat berangkat kesekolah!"ucap Amira,bunda Bulan.

"Bawel sih lo dek."ujar Bara.Hanya di balas tatapan tajam dari Bulan sang adik.

Suasana mobil yang di kendarai oleh Bara sangat sunyi,tidak ada suara kecuali suara radio.

"Lo kenapa si gak mau tinggal sama bunda dan ayah?"tanya Bara memulai topik pembicaraan dengan adiknya.

Bulan melirik sebentar mata sang kakak,lalu berpaling ke arah jalanan yang ramai.

"Gue juga gak tau bang kenapa gue mau banget tinggal sama oma di bandung,padahal disini ada lo,bunda dan ayah."jawabnya tanpa menatap wajah Bara.

"Kita bisa kok sering-sering berkunjung ke rumah opa dan oma."ucap Bara.

"Serius lo bang?"mata hitam Bulan terbuka dengan sempurna.

Bara mengangguk tersenyum melihat adiknya kembali semangat."Tapi lo juga harus belajar yang rajin supaya oma senang liat lo udah banyak perubahan."

"Ihhh gue kan emang rajin kali belajar nya,emang nya abang,"jawab Bulan tersenyum masam.

Tepat pukul 07.00 mobil mereka sampai di depan gerbang sekolah yang sudah setengah tertutup oleh pak Maul,satpam sekolah.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang