5

20 5 0
                                    

Rahma mengehentikan aktivitas nya, menatap putranya dengan kening berkerut.

"Maksud kamu?" Balas Rahma.

"Perasaan yang sama dengan Lisa, sekarang datang lagi mah!"

Rahma menduduk kan tubuhnya tepat di samping Bilan. Ia tersenyum kepada putranya,ada rasa senang yang menyelimuti nya.

"Dengan siapa perasaan itu kembali?"

"Bulan!"

"Kayak nya mamah belum pernah di kenalin yaa sama dia."goda Rahma.

"Ya iyalah mah! Dia baru pindah dari Bandung." Jawab Bilan.

"Mamah harap kamu benar-benar mencintai nya! Mamah yakin dia pengganti Lisa,dia yang terbaik buat kamu." Ujar Rahma mengelus rambut putranya.

"Tapi aku gak yakin mah! Aku takut nyakitin perasaan nya. Aku gak mau dia sakit gara-gara aku." Lirih Bilan.

Rahma meraih tubuh Bilan dan memeluk nya,pelukan sang ibu.

"Mamah selalu ada di belakang ade! Jangan takut untuk melangkah lebih maju, maupun itu perasaan atau pun pendidikan."

"Makasih ya mah! Ade janji akan kenalin mamah sama Bulan." Rahma tersenyum mendengar ucapan putranya.

"Dia itu sama kayak mamah,Baik,cantik, pinter. Pokoknya nya segala nya buat Bilan."

"Jadi mamah bukan segalanya buat kamu?" Tanya Rahma dengan nada jahil.

"Gak gitu mamah cantik!"

"Yaudah aku mau istirahat dulu, dah mamah!" Bilan mengecup sekilas pipi Rahma lalu berlari keluar kamar.

"Dasar bocah! Lagi jatuh cinta aja lari ke mamah." Dumal Rahma menggeleng kepala melihat tingkah Bilan.

________

"Bulan! Gue masuk ya?!"ujar Bara dari depan pintu kamarnya.

"Masuk aja bang!"sahut Bulan dari dalam.

Bara membuka pintu perlahan dan menginjakan kaki di karpet bulu milik Bulan.

"Lagi ngapain Lo dek?"

"Ahh ini gue lagi baca novel punya Caca."jawab Bulan.

"Ngapain bang kesini? Gak tidur Lo?"lanjut Bulan.

"Gua mau ngomong penting sama Lo!"

"Soal apa? Kalau soal Bilan gue malas!" Ujar Bulan tanpa melihat Bara yang ada di hadapannya.

"Bukan elah! Bilan Mulu Lo!"

Bulan menutup buku novel nya,menatap Bara dengan kerutan di keningnya.

"Lo di cariin sama ayah di ruang keluarga! Sono gih samperin." Ujar Bara.

Tanpa mengucap sepatah katapun Bulan keluar dari kamar nya.

"Lahh di tinggalin gue!" Gerutu Bara.

Bulan keluar dari kamar nya dengan berlari, tujuan nya adalah ruang keluarga. Ayah dan bunda nya sedang menatap masing-masing laptop nya.

"Ayah! Bunda!" Ujar Bulan duduk di sofa single.

"Kenapa dek?" Tanya Surya.

"Kata abang,ayah cari ade. Kenapa?"tanya Bulan.

Surya membisikkan sesuatu di telinga Bulan membuat nya tekekeh geli.

"Ayah sama ade kenapa sih bisik-bisik! Bunda kan juga mau tau!" Celetuk Amira.

"Enggak ada apa-apa bunda sayang." Ujar Bulan tertawa.

"Berapa hari kita disana?" Bisik Bulan.

"Sekitar 3 hari dek!"balas Surya berbisik.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang