6

19 3 0
                                    

"iya soalnya kan Bilan gak suka kalau Bulan dekat sama abang!" Jawab Bulan.

"Gue abang Lo Lan! Kenapa Lo takut kalau Bilan marah sama Lo?!" Gertak Bara.

"Lo bilang sendiri kan kalau Lo sama Bilan gak ada hubungan khusus! Jadi untuk apa dia marah sama Lo!" Lanjut Bara.

Bulan menatap Bara terkejut. Bara bisa sampai semarah ini padanya.

"Bilan cemburu kalau Lo dekat sama gue."cetus Bara.

Bulan mengangkat sebelah alisnya, menatap Bara dan ingin minta penjelasan.

"Dia suka sama Lo!"lanjut Bara dan menyalakan mesin mobil nya kembali berjalan.

"Masa sih?" Tanya Bulan tidak percaya.

"Lo buktiin aja sendiri." Ujar Bara turun dari mobil nya.

Mereka sudah sampai di depan rumah,tapi Bulan masih diam di dalam mobil nya.

"Apa iya? Ahh gak mungkin! Bilan kan cuman suka bukan cinta." Gumam Bulan lalu keluar dari mobil.

"Assalamualaikum!" Salam Bulan masuk ke dalam rumah.

"Lohh kok gak ada orang?" Gumam nya,mata nya menyapu seisi rumah namun tidak menemukan seorang pun.

Bulan berjalan ke arah kamar ayah dan bunda nya, perlahan mengetuk pintu kamar.

"Bunda?!"

Tak lama pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Amira dengan baju rumah.

"Ehh ade udah pulang. Pulang sama siapa?" Tanya Amira.

"Ade pulang sama abang tadi. Bunda lagi ngapain?"

"Ahh itu bunda lagi siap-siap di suruh sama ayah." Jawab Amira.

Bulan tersenyum senang, semoga rencana nya, Bara dan ayah nya berhasil.

"Ehh ade! Kamu kenapa senyum-senyum gitu sih. Bunda jadi takut liat nya." Amira bergidik ngeri melihat putrinya.

"Gak pa-pa kok Bun. Yaudah Bulan ganti baju dulu yaa." Ujar Bulan lalu berjalan ke kamar nya.

Di lapangan sekolah,ada beberapa siswa yang sedang melempar bola dengan lawan nya. Salah satu nya adalah Bilan,kali ini ia bermain basket tapi pikiran nya tidak karuan.

Ia melempar bola basket ke sembarang arah lalu berlali ke pinggir lapangan. Entah kenapa pikiran nya penuh dengan Bulan.

Bilan mengacak-acak rambut nya frustasi. Pikiran nya gelisah tentang Bulan,apa lagi tadi Bulan pulang bersama Bara.

"Kenapa gue kayak gini?!" Gumam nya.

"Ada apa sama Bulan? Kenapa gue gelisah?!"

"Arghhhh!" Pekik nya frustasi, membuat semua orang menoleh.

"Kalian lanjutkan! Gue samperin Bilan dulu!" Ujar Daniel pada teman-teman tim nya.

Daniel, Kenan dan Kevin menghampiri Bilan yang sedang melamun di kursi pinggir lapangan.

"Ini buat di minum! Bukan di liatin." Ujar  Daniel lalu merebut botol yang di pegang Bilan lalu menegak nya hingga habis

"Kenapa Lo Lan?!" Tanya Kenan.

"Kenapa pikiran gue selalu di penuhi sama Bulan?!" Jawab Bilan masih dengan tatapan yang kosong.

"Wahh beneran Lo cinta sama dia ini mah!" Seru Kevin, Bilan melirik nya.

"Maksud Lo?"

"Iya secara Lo gak kayak biasanya Lan! Coba tuh sama si Jeje yang cantik nya aduhai,Lo kagak sampe segini nya." Jelas Kevin.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang