Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday happy birthday
Happy birthday bundaa!
Suara alunan yang keluar dari ketiga orang sedang bernyanyi untuk hari yang spesial.
Amira tidak percaya dengan semua ini. Membekap mulutnya tak percaya,tetesan demi tetesan air mata nya kini mengalir. Tangis terharu nya.
"Terima kasih sayang nya bunda." Ujar Amira memeluk Bara, Bulan dan Surya.
"Ehh Bun..kue nya nanti hancur." Surya terkekeh melihat kue tar yang ia bawa.
"Ayo bunda tiup lilin nya,tapi bunda berdoa dulu ya!" Ujar Bulan sangat antusias.
Amira memohon doa kepada sang pencipta. Mata nya terpejam,angin menerpa wajah nya yang sudah tidak lagi muda.
"Bunda berdoa semoga keluarga kita selalu bahagia,kita di jauhkan dari masalah. Dan bunda berdoa kita selalu bersama sampai nanti hari itu tiba." Ucap Amira tersenyum lalu meniup lilin yang berbentuk angka 40 tahun.
"Yeayy! Potong kue nya Bun!" Pekik Bulan.
"Seneng banget kamu dek! Kayak gak pernah makan kue." Cetus Bara.
"Iri bilang bos!" Balas Bulan sambil menjulurkan kan lidah nya.
"Bun...ikut yuk! Kita duduk disana." Ucap Bara menunjuk tempat yang berada di bawah pohon.
Tempat itu sudah di siapkan,memang sangat sederhana namun tetap indah. Dibawah pohon yang teduh,sebuah karpet berwarna merah di gelar di atas rerumputan hijau.
Mereka berjalan menuju tempat yang sudah disiapkan oleh Surya dan Bara.
Amira mulai memotong kue nya,ia menyuapkan suapan pertama nya pada sang suami tercinta, Surya. Lalu suapan kedua nya ia berikan pada Bara,anak pertama nya. Dan suapan terakhir nya ia berikan pada Bulan anak bungsu nya.
Bulan menarik pisau kue yang yang berada di tangan Amira lalu menyuapkannya pada Amira.
"Bunda gak nyangka loh kalau mau di kasih surprise." Ucap Amira.
"Iya Bun tiba-tiba ayah mau kasih surprise sama bunda." Balas Bulan.
"Maafin ayah yaa! Sebenarnya ulang tahun bunda itu tiga hari lagi. Tapi karena ayah harus pergi ke Bandung mengurus bisnis ayah,jadi ayah putuskan untuk memberi surprise pada bunda sebelum hari nya." Jelas Surya.
"Gak pake surprise juga gakpapa kali yah! Bunda juga ngerti." Balas Amira.
"Hadehh jadi kacang kita disini bang."celetuk Bulan.
"Yaudah yuk dek kita balik ke villa aja! Gue ngantuk nih." Ajak Bara menarik Bulan pergi dari tempat itu.
"Yaudah yah Bun ade sama abang ke villa duluan ya! Ayah sama bunda mesra-mesraan aja dulu. Dahh!" Ujar Bulan lalu pergi ke villa bersama Bara.
Amira dan Surya hanya menggeleng kan kepala nya,melihat tingkah kedua anaknya.
"Kayaknya Bara sama Bulan mau punya adik lagi deh Bun!" Ujar Surya menggoda Amira.
"AYAHH!" Pekik Amira lalu berlari menjauh dari nya.
^^^
Kenan, Kevin dan Daniel menatap Bilan dengan tajam. Masalah apa lagi yang di perbuat temannya itu.
"Jawab dong mas! Kamu ada hubungan apa sama dia? Aku gak mau yaa jadi yang kedua!" Ujar Kenan mendramatisir.
Para pengunjung kantin kini melihat kejadian itu,sudah biasa bagi mereka melihat drama seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan
Teen Fiction"Jika cinta bisa teriak,maka angkasa tak cukup tuk bendung gema nya."Ucap Bilan