Chapter 6

847 37 4
                                    

Setelah kepergian kedua sahabat laknatnya itu Raisa langsung pergi ke Mushola sekolah karna di ajak oleh Rangga.

"Ambil wudhu dulu sana"titah Rangga.

Raisa langsung nge-Blank.

Apa kata dia tadi, Wudhu? mana ngerti dia soal begituan.

Jangankan wudhu menginjakan kaki ke Mushola sekolah ajh dia gak pernah,jahanam memang.

"Eh-ehh wudhu?"beo Raisa.

"Kenapa,kamu gak bisa?"tanya Rangga dan dibalas anggukan kecil dari sang empu.

"Owhhh ywdh kalo gitu saya ajarin"ucap Rangga memaklumi.

"Hah, gimana-gimana?"tanya Raisa bingung.

"Iyh saya ajarin, abis itu kita shalat duha bareng-bareng trs tadarus Al-Qur'an"ujar Rangga seraya menuntun Raisa untuk ketempat Wudhu.

Sungguh calon imam yang baekkk dan idaman.

Raisa hanya mengikuti langkah Rangga, sudah seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Saat Raisa dan Rangga sudah sampai ditempat wudhu terbuka ia langsung melihat sekeliling.

Sepi hanya ada 2 atau 3siswa saja.

"Sa, kamu liatin gerakan aku yah"ucap Rangga dan memutar keran air dan mulai mengambil air wudhu sesuai urutan.

Raisa memperhatikan dengan seksama.

"Nah, coba kamu contohin gerakan yang tadi"titah Rangga.

Raisa langsung mempraktekkan gerakan tadi seperti membasahi wajah lalu setelah itu membasuh tangan sampai sikut.

Rangga yang memperhatikan itu langsung tersenyum, Raisa sangat cepat tanggap.

"Nih gw udh selesai, habis itu apa?"tanya Raisa.

"Doa"jawab Rangga singkat.

"Doa?"beo Raisa, ia sungguh tidak tau apa-apa soal seperti.

"Iyah, kamu baca alfatihah ajh"jawab Rangga.

"Emnk gpp?"tanya Raisa bingung.

"Bisa, nanti aku wakilin. soalnya nama kamu udh tersirat disetiap doa ku"jawab Rangga sambil menatap manik hitam kelam milik Raisa.

Raisa hanya bisa menahan bibirnya yang berkedut karna menahan senyuman, pasti pipi nya sudah sangat merah seperti tomat.

Dasar bapak kyai haji Muhammad Rangga AlMubarok ini.

Raisa langsung menutup mata Rangga dengan telapak tangannya tapi tidak sampai bersentuhan.

"Jangan diliatin terus, zina mata nanti"ucap Raisa dan berlenggang pergi ke musolah.

Jangan ditanya bagaimana keadaan Rangga.

Sudah tersenyum melihat gadis nya tampak malu-malu.

Gadisnya yah?

____

"Nih pake mukena itu yang bener"ucap Rangga saat melihat Raisa menggunakan mukenahnya miring.

"Ya mana gw tau kan ga ada kaca"gumam Raisa.

Jarak Raisa dan Rangga hanya beberapa senti tapi tidak terlalu jauh dan tidak juga terlalu dekat.

"Nih udh"ucap Rangga tampak malu-malu.

"Makasih"balas Raisa singkat.

Raisa dan Rangga langsung memulai sholatnya dengan khidmat dengan Rangga menjadi imam.

2 rakaat Raisa dan Rangga selesaikan setelah salam kedua langsung berdua masing-masing.

Saat Rangga sudah selesai berdoa ia langsung membalikan badannya menghadap Raisa dan mengulurkan tangannya kepada Raisa.

Raisa hanya menatap bingung lelaki yang ada dihadapannya ini.

"Apa?"tanya Raisa.

"Kalo laki-laki sama perempuan sholat berjamaah diakhiran nya si perempuan harus menyalami si laki-laki"jawab Rangga yang mengerti wajah bingung Raisa.

"Itu kan kalo suami-istri"ucap Raisa.

"Kamu mau kita nikah dulu biar kamu bisa nyium telapak tangan aku?"tanya Rangga.

"Tapi tenang ajh kan aku udh bilang tadi kamu nama kamu akan selalu aku sebut saat aku shalat dan berdoa"lanjut Rangga.

Sumpah Raisa pengen langsung pergi menghilang dari bumi jika harus berhadapan dengan Rangga, lelaki dengan segala keimanannya.

"Paan sih"balas Raisa sambil memalingkan wajahnya yg sudah merah padam.

"Ga usah malu, mending kita tadarus Al-Qur'an"ucap Rangga mengalihkan seraya membawa 1kitab Al-Qur'an dari rak-rak yang sudah disiapkan.

"Siapa juga yang malu"gerutu Raisa.

Rangga hanya menganggap angin lalu ucapan Raisa.

"Kamu bisa baca kan?"tanya Rangga yang dibalas gelengan kecil dari si empu.

"Luh yang baca ajh deh gw tinggal ngedengerinnya doank"ucap Raisa sambil menatap memohon ke Rangga.

Rangga hanya mengiyakan ucapan Raisa ia tidak ingin berdebat ditempat suci ini.

Rangga langsung membuka kitab Al-Qur'an itu dengan hati-hati dan seperdetik berikutnya lantunan-lantunan indah keluar dari bibir Rangga.

Raisa akui bahwa Rangga adalah lelaki idaman sifatnya yang kalem baik dan pintar mengaji membuat wanita mana saja akan bertekuk lutut dihadapan lelaki itu.

Berbeda dengan Ari dan azka yang sifatnya sangat menjengkelkan.

"Jangan liatin saya terus donk, saya kan jadi ga fokus baca nya"

Eh, apa tadi katanya.

"Dih siapa juga yang ngeliatin"balas Raisa.

"Terserah dehh"ucap Rangga mengalah dan menutup kitabnya lalu menaruhnya ditempat semua dengan hati-hati.

"Beresin mukenahnya habis itu kita keperpustakaan, mau kan?"

"Iyah"jawab Raisa singkat lalu membereskan mukenah yang tadi ia pakai.

"Oh ya, nanti kalau sudah sampai dirumah kamu harus rajin-rajin sholat ya dan jangan lupa lampirkan namaku juga didalam doa mu"

























































Besok mau khusus siapa? Pasangan Chelsea Azka atau Ari Aisyah?

Lanjut?

Do You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang