Hari-hari berlalu, rasanya makin lama makin hampa, semakin jauh jarak antara gue dengan Jaehyun, hati ini semakin kosong. Tidak, bukannya rasa yang gue milikin udah habis, hanya saja, gue terlalu merindukan sosok Jaehyun.Diam seolah-olah gak tahu apa-apa, seolah-olah gue adalah orang bodoh, tapi, gue bisa apa? Jaehyun, andai lo tahu, hati gue sakit, sakit saat gue mengetahui satu fakta, fakta yang membuat dunia gue runtuh detik itu juga.
Perjalanan jauh rela gue tempuh, sepanjang jalan cuma satu yang ada dipikiran gue saat ini, Jaehyun, Jaehyun dan Jaehyun. Iya, sekarang gue lagi di pesawat, entah apa yang ada dipikiran gue saat pertama kali gue bilang pengen ketemu Jaehyun. Gue nekat berangkat sendiri, meski kak Taeil udah larang gue berkali-kali. Cuma satu yang gue pengen, nemenin Jaehyun sampe dia sembuh, bilang aja gue gila, tapi emang itu yang gue mau.
14 jam lamanya gue tempuh, akhirnya gue sampai di negara yang entah kenapa gue sendiri jadi benci, ya ini negara, tempat dimana Jaehyun menyembunyikan fakta dengan bilang bahwa dia kuliah tapi sebenarnya dia hanya ingin lari menjauh, mengubur satu fakta yang seharusnya gue tahu dari awal.
Jaehyun belum tahu kalau gue ada disini, yang pasti gue udah tahu dimana dia tinggal dan sedang apa dia.
PLAY MULMED
mengetahui bahwa saat ini Jaehyun sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Perlahan air mata gue lolos, mengeluarkan isakan pelan. Berjalan perlahan menyusuri lorong rumah sakit, sampai gue tiba tepat di depan pintu ruangan no 267.
Menghela nafas panjang, berusaha menetralkan perasaan yang saat ini sedang berkecamuk, membuka perlahan pintu ruangan, gue bisa melihat Jaehyun, laki-laki yang amat sayang gue sayangi sedang terbaring di ranjang rumah sakit, Sakit Je.
Gue mendekat ke bangsal, lalu duduk di samping Jaehyun yang sedang memejamkan matanya
"Jaehyun" ucap gue lirih sambil mengusap surai hitamnya.
Gue tersenyum miris saat melihat keadaan Jaehyun
"Bangun jae, aku disini" ucap gue sambil beralih mengusap tangannya.
Air mata gue lolos, isakan terdengar cukup keras, gue gak tahan, gue gak bisa lihat Jaehyun kayk gini, terlalu mustahil buat gue yang tiba-tiba melihat Jaehyun seperti ini.
Gue terisak cukup keras, Jaehyun masih setia memejamkan matanya. Hingga tangan yang gue kaitkan bergerak, gue beralih mengikuti gerakan tangan gue.
Jaehyun bangun, dia tersenyum "Kenapa kamu disini" ucapnya
Gue menatap Jaehyun beberapa saat, sampai akhirnya tangisan gue pecah "Jaehyun" ucap gue terisak
Suara kekehan terdengar "udah jangan nangis, kamu jelek kalau nangis"
Isakan gue semakin kencang, Jaehyun merengkuh tubuh gue "maafin aku kalau aku gak bilang dari awal ke kamu"
"Jaehyun"
"Udah jangan nangis"
"Jaehyun, aku kangen" ucap gue mengeratkan pelukan.
Lagi-lagi Jaehyun terkekeh "aku juga"
Hangat, itu yang selalu gue rasain saat bersama Jaehyun, suasana yang sudah lama gue rindukan akhirnya terbayar.
"Na, maaf" ucap Jaehyun
"Sttt, gapapa aku ngerti kok. Udah jangan di bahas ya, yang penting aku udah tahu"
"Aku kanker"
Mata gue kembali berkaca-kaca, namun gue berusaha keras tersenyum di depan Jaehyun
"Udah aku bilang janhan di bahas, aku tahu"
"Jangan ninggalin aku"
Gue memeluk tubuh Jaehyuh "gak pernah sedikitpun terbersit dalam hati aku buat ninggalin kamu"
"Tapi aku bohongin kamu"
"Aku gak peduli"
"Aku sakit"
"Jaehyun!" "Udah berapa kali aku bilang, jangan di bahas, kamu gak sakit, kamu sehat, aku tahu itu, kamu pasti sembuh"
"Aku sakit na aku SAKIT" ucap Jaehyun berteriak frustasi
"Jaehyun udah!"
Jaehyun terisak dipelukan gue
"Aku sakit, aku gak guna buat lindungin kamu"
Gue lagi-lagi terisak "Jaehyn, aku gak peduli kamu sehat atau enggak, yang aku mau kamu tetep ada di hidup aku, cuma itu"
Hening, hanya suara isakan yang terdengar.
Jaehyun, apa sesakit itu? Maaf kalau gue baru tahu sekarang
"Harusnya aku yang minta maaf, maafin aku karena gak ada disaat kamu sakit, maafin aku"
Gue mengeratkan pelukan gue.
"Udah ya, sekarang kamu istirahat, aku temenin kok, aku bakal disini sampe kamu sembuh jae" ucap gue berusaha tersenyum
"Hana"
"Udah dengerin ya, aku bakal selalu ada buat kamu, jangan pernah kamu ngomong kalau kamu gak berguna aku gak suka. Satu hal lagi, aku percaya kamu bakal sembuh"
"Makasih"
Gue tersenyum, lalu Jaehyun memegang tangan gue, "jangan kemana-mana"
Gue mengangguk

KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER RAIN - JUNG JAEHYUN
Fanfiction"Kamu itu rumah, tempat ternyaman untuk aku pulang, terimakasih banyak"