Jaehyun POV
Gak kerasa ya, ternyata gue disini udah mau setahun, gue gak tahu kapan gue bisa balik lagi ke rumah, jujur ada sesuatu yang hilang dari diri gue, entah apa itu, gue takut, takut kalau gue ninggalin semuanya, mama, papa, jeno, temen-teman gue, dan juga Hana.
Bicara soal Hana, banyak hal yang gue rindukan dari dia, dan akhir-akhir ini Hana udah jarang ngabarin gue, ya meski gue berpikir positif aja, mungkin dia sibuk kuliah, karena terakhir kali dia bilang mau UAS. Tapi gue juga gak menyalahkanHana, ini salah gue, dan gue juga gak bisa apa-apa kan?
Tiap kali gue berdoa, gue selalu menyematkan nama dia dalam doa yang gue panjatkan, dia terlalu berharga buat gue, dan dia satu-satunya orang yang bikin gue kuat selain keluarga.
Hari ini kalau gak salah hari adalah jadwal gue terapi, tiap kali gue liat ruangan itu, rasanya jiwa dalam diri gue hilang, kosong. Bentar lagi gue mati.
Tiap kali habis terapi, gue menertawakan diri gue sambil mentap cermin "jelek bgt lo, botak lagi" entahlah, gue udah lelah keluar masuk rumah sakit, gue pengen sembuh, tapi kata dokter harapan gue buat hidup cuma bentar lagi. Iya gue tahu, yang menentukan kematian bukan Dokter melainkan Tuhan, tapi coba deh lo bayangin, kalau lo tahu bahwa hidup lo gak bakal lama lagi, lo bakal gimana? Pasti reaksi lo sama kayak gue.
Ponsel gue bergetar, gue menarik bibir gue tersenyum tipis
"halo"
"Jaeee, maaf baru ngabarin"
Gue terkekeh, saat mendengar suara dia
"Kamu kemana aja?"
"Seminggu kemarin aku UAS, terus hp aku ilang, tapi ternyata ada di bawah kasur aku, maaf ya Jae"
"Gitu ya, udh makan?"
"Udahh"
"Pintarr"
"Hari ini terapi ya?"
"Iya, kok inget?"
"Di kasih tahu jeno"
"Pantesan"
Ada jeda beberapa saat dari sebrang sana
"Jaee"
"Iya kenapa?"
"You can do it"
Gue tersenyumm
"Pastii, kamu baik-baik ya, jangan nakal kalo gak ada aku"
"Apa sih ngomongnya, orang kamu ada"
"Ya kan aku gk ada disana"
"Kan kamu ada di hati aku"
"Haha, belajar ngegombal dari siapa si?"
"Hehe, dari kamu lah"
"Ada-ada aja"
"Hmm, Jae udah dulu ya, mau rapat dulu aku, kabarin kalo kamu udah beres terapinya, semangat ya, istirahat yang cukup, jangan nakal, jangan susah kalo di suruh mama minum obat, dan yang terpenting, i miss you"
"Kamu juga, i miss you too"
"Byee"
Hanya seperti itu saja sudah cukup membuat gue yakin sekaligus takut, disisi lain gue takut kalo gue bentar lagi bakal pergi jauh, disisi lain juga gue yakin kalo gue bakal sembuh dan kembali ke Hana.
Tapi gue berharap kalau harapan-harapan gue terkabul, dan ketakutan gue hilang.
Hana, I'll be home
.Gak nyambung kan? Maaf ya huhu :')
Selamat membaca💛
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER RAIN - JUNG JAEHYUN
Fanfiction"Kamu itu rumah, tempat ternyaman untuk aku pulang, terimakasih banyak"