Beberapa minggu setelah kabar baik yang pada saat itu gua dapat dari Jungkook membuat gua merasa tugas gua selesai.
tapi Tuhan berkata lain.
pada beberapa minggu setelahnya, Jungkook dan gua yang pada saat itu sedang menginap dirumah Ten sebelum keberangkatan kami liburan ke Jogja pun mulai curhat curhatan diluar pada subuh hari.
pada subuh itu, Jungkook dengan santainya mengatakan bahwa ia dan Angela sudah putus.
gua yang lagi asik minum coklat hangat hampir tersedak atas pernyataan tersebut.
"abisnya dia cemburu sama lo, gua gak suka. Terus dia marah dan minta putus. Gua iya-in aja daripada gua jalanin hubungan toxic." -Jungkook
Yang gua tau malam itu Jungkook gak benar benar pengen putus dengannya.
Yang gua tau malam itu Jungkook sangat kesal sampai ia menutup matanya.
dan yang gua tau malam itu jadi hari dimana gua mulai ada rasa sama dia.
.
.
.Terikat.
Semakin bertambahnya hari, gua dan dia semakin dekat.
seberapa besar gua berusaha gak baper, semakin dalam juga rasa gua.
dan hari hari terus berlalu sampai banyak kenangan indah yang gua buat sama dia.
ternyata menyukai sahabat sendiri adalah hal nekat yang pernah terjadi di hidup gua.
seperti berjudi
dimana lo mempertaruhkan semuanya disitu.
tapi mau bagaimanapun juga, gua, Veren, bukanlah anak yang bisa main judi.
permainan berjudi yang gua jalani langsung kalah begitu saja ditengah permainan dikarenakan serangan (?) Dari pihak lain.
ya,
sahabat laki laki gua yang bernama Ardo dengan seenaknya memberi tau Jungkook bahwa gua suka sama dia.
Setelah saat itu, hidup gua buyar.
Jungkook kaget.
Jungkook bingung.
Jungkook bimbang.
gua tau Jungkook.
Jungkook pasti ngerasa bersalah akan perasaan brengsek yang seenaknya dateng jajah hati gua.
padahal itu bukan salahnya.
ketakutan yang selama ini gua hindari justru terjadi begitu saja didepan mata gua pada saat itu.
Jungkook berubah.
"Tapi kenapa, Do?" -Veren
"Gua hanya peduli sama lo, gua gak mau lo sama Jungkook musuhan nantinya."- Ardo
"... oke... alasan lu baik... tapi gak begitu caranya, Do :)" -Veren.
Malam itu di Mekdi 24 jam, gua, Veren, mencoba menahan seluruh kesedihan gua.
Truth hurts.
tapi tetap harus dihadapi dan dijalani.
pada saat itu, dengan sekuat tenaga gua menghubungi Jungkook dan meminta maaf.
Jungkook yang masih terbangun pada saat itu pun memberi respon hangat.
dan malam menakutkan itu menjadi malam dimana kami mulai manjalani hubungan buta.
hubungan tidak jelas dan keduanya menutup mata.
-AJECI, 2019-XMASNNE
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend-Shit
FanfictionVeren takut pada kenyataan kalau Veren sayang Jungkook lebih dari sahabat. !BASED ON TRUE STORY