Jungkook yang sehat kini berubah menjadi mayat.
Tidak.
Jungkook tidak mati.
Tapi, nyaris mati.
Penolakan yang Angela lontarkan membuat penyesalan dan luka yang susah payah Jungkook sembuhkan kembali lagi koyak.
Sejak awal mencoba kembali, Jungkook tau konsekuensinya.
apa daya jika ego sudah menang.
dan hei, Jungkook rindu.
Jungkook memang setulus itu oada Angela.
sama halnya dengan Veren yang setulus itu sama Jungkook.
Jungkook berubah dan Veren sadar.
fokus Veren terpecah.
Jungkook mulai kehilangan berat badannya, kepintarannya dan fokusnya.
ditambah kulitnya yang memucat dan bawah matanya yang menghitam.
Veren khawatir.
kekhawatiran yang Veren pendam pun mulai memberontak minta ditanyakan kepada si pembuat onar.
Veren takut.
Veren takut karena Veren bukan siapa siapa.
Tapi, semua orang menanyakan keadaan Jungkook ke Veren.
Veren bimbang.
Veren gak siap.
Veren punya firasat buruk.
Setelah beberapa minggu Veren pendam, Veren memberanikan diri menanyakannya.
"Kenapa?" -Veren
"Gapapa, cuma capek." -Jungkook
"Gua denger lu punya cewek sekarang, lu lagi galauin yang mana? Ocha? Atau Nadine?!" -Veren
Baiklah.
Veren sarkas disaat yang salah.
keadaan sedang tidak pas.
"Mereka cuma pelampiasan." -Jungkook
dan Jungkook menanggapi sarkasnya.
"..."
Demi apapun saat itu Veren ingin menangis saja rasanya.
"Kapan lo jadi brengsek?" -Veren
"Gua emang begini dari SMA!" -Jungkook
Jungkook pun mulai mengeluarkan kotak rokoknya, dan mulai menyalakan satu puntung.
"Makin kenceng kan lo ngerokok!" -Veren.
"Setidaknya ini bikin gua kenyang!" -Jungkook.
"Iya, kenyang sampe lupa makan, kan!" -Veren.
"Gua cuma galau!" -Jungkook
"Galau tapi kalo itu ngebunuh lo ya untuk apa!" -Veren
"Gua kangen Angela!" -Jungkook
Bentakan Jungkook seolah membangunkan Veren dari tidurnya.
Tangan yang semula menutup mata Veren atas hubungan yang ia jalani serasa terhempas begitu saja.
Veren patah.
Lebih menyakitkannya lagi karena ia melihat Jungkook yang mulai menangis.
"Gua kangen dia! Gua pengen balik sama dia, Ren." -Jungkook.
Air mata Veren pun pecah.
Veren ikut menangis.
"Dan kalo lu pengen balik sama dia, kenapa lu gak berjuang?! Kenapa lo harus hampir mati konyol begini?!" -Veren
"Dia gak mau, Ren. hiks. Gua udah nyakitin hatinya, Ren!" -Jungkook.
"Ini bukan salah lo! Kalau emang takdir udah berkata lain, kenapa harus lo paksakan?! Kalo emang gak ada jalannya kenapa harus dipaksakan, Kook?!" -Veren.
Jungkook pun terdiam.
Jungkook mulai membuang rokok yang ada ditangannya ke lantai.
Ia pun mengusap air mata dipipinya lalu menatap Veren tajam.
"Gua butuh space..." -Jungkook.
"Apa?" -Veren
"Sorry..." ucap Jungkook seraya pergi meninggalkan Veren begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend-Shit
FanfictionVeren takut pada kenyataan kalau Veren sayang Jungkook lebih dari sahabat. !BASED ON TRUE STORY