Hari itu adalah hari terpait buat gua.
dan hal itu terus terngiang dikepala gua selama 1 minggu berlangsung.
Dan selama itu juga space tercipta diantara kita berdua.
tanpa kata tanpa maaf.
kita stranger.
"Sampe kapan?" -Edwin.
Edwin,
sahabat sekaligus manusia yang seperti kembaran gua karena mengerti gua dalam banyak hal.
Edwin merupakan sahabat gua yang mendukung rasa gua kepada Jungkook.
Tapi Edwin juga yabg menyuruh gua menyerah.
Edwin tau gua.
Edwin cuma gak mau gua sakit hati.
Karena Edwin tau gua tulus.
Sudah beberapa waktu ini Edwin habiskan menemani gua yang emosinya lagi gak stabil ini.
Padahal biasanya Edwin ngebucin.
Thank's to Edwin udah mau temenin gua.
"Apa?" -Veren
"Musuhan?" -Edwin
"Gak tau." -Veren
"C'mon, darl! Ini bukan lo banget!" -Edwin.
"Semua orang berubah, Dwin pada waktunya." -Veren.
"Berubah bukanlah alasan untuk menoleransi keburukan lu!" -Edwin
"..." -Veren
"Setidaknya lu jelasin apa yang lu pengen" -Edwin.
Veren hanya bisa diam.
Jujur, Veren (gua) sakit sekali akan hari itu.
Tapi, Edwin bener.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend-Shit
ФанфикVeren takut pada kenyataan kalau Veren sayang Jungkook lebih dari sahabat. !BASED ON TRUE STORY