PENGORBANAN YANG ABADI VIAN & VIA (TELAH TERBIT)

1.5K 20 1
                                    

"Gue kan udah bilang sama loe kalau gue tu jahat. Kenapa masih dekatin gue sih?" Teriak cewek berseragam SMA di gerbang sekolah.

Orlinda Via Besta, adalah cewek tinggi 160, cuek, dingin, dan pencinta game. Dia tidak terlalu cantik dan terkenal di sekolahnya. Karena dia adalah orang yang susah sekali bergaul di dunia nyata, beda hal nya dengan dunia mobile nya.

Di dunia mobile, Via selalu memakai nama samaran, dan selalu menghidupkan mikrofon nya memberitahu strategi atau pun menyapa kepada teman online nya. Hal itu yang membuat Via mempunyai banyak teman online. Karena ia begitu ramah dan lembut memberitahu kepada teman temannya.

Tetapi ada suatu hal yang paling Via benci sekali yaitu orang yang mengganggu ketenangannya di dunia nyata. Sebisa mungkin Via menutup dirinya dengan orang orang terdekat. Di sekolah ia tidak mempunyai teman. Setiap jam istirahat ia lebih memilih pergi ke perpus ketimbang ke kantin, bukan halnya Via anak yang rajin membaca, ia memilih ke perpus karena perpus adalah tempat yang sepi dan enak untuk tidur dan bersantai.

Gedebuk!

Suara benda jatuh begitu keras di ruangan perpustakaan, membuat Via yang sedang tertidur, terkejut terbangun.

Bangsat, umpat Via mengucek matanya.

Via berdiri memastikan apa yang terjatuh itu. Ia berjalan dari rak ke rak, sampai menemukan seorang cowok sedang membereskan buku buku yang berantakan di lantai begitu banyak.

Cowok itu melihat Via sambil tersenyum bersalah. "Sorry, loe pasti terganggu ya bacanya." Ucap cowok itu merasa bersalah kepada Via. Via yang masih dengan muka datarnya, tidak merespon omongan cowok itu, ia pergi keluar dari perpus, dan memilih tempat untuk ia beristirahat.

*****

"Vian." Dengar namanya di panggil dari belakang, cowok tinggi 170 dan tidak terlalu putih itu berbalik badan.

"Iyaa buk, kenapa?" Tanya Vian kepada bu guru yang ada di depannya sekarang.

"Bisa bantu ibu gak?" Vian mengangguk.

"Itu, ibu minta tolong sama kamu, bantuin ibu ambilkan buku cetak sejarah 20 buah, bisa gak Vian?" Tanya bu guru dengan nada lembut.

"Bisa buk." Jawab Vian mau tidak mau harus membantu.

"Ya sudah nanti bawa ke ruangan guru ya." Bu guru dan Vian pergi berlawanan arah. Sampainya di perpustakaan. Vian langsung masuk menjelajah satu per satu rak rak buku yang ada di sana, matanya fokus mencari buku sejarah kelas XI .

Ya yang meminta tolong itu adalah guru sejarah yang mengajar di kelas XI. Dulu waktu Vian kelas XI pernah diajarkan oleh guru tersebut. Di sekolahnya guru sejarah ada 6 orang, kebetulan Vian mengenali dan mengingat guru yang meminta bantuannya, karena Vian adalah orang yang susah mengingat dan mengenal seseorang. Vian adalah anak kesayangan dari bu guru itu. Pembelajaran sejarah Vian selalu mendapat A+.

"Aduh mana ni buku nya." Vian kebingungan mencari buku yang ia cari, 6 rak sudah ia lewati dan tidak mendapatkan buku itu.

Vian menyandarkan badannya di rak yang berada di belakangnya. Begitu lelah menyelusuri perpustakaan sekolahnya yang begitu besar.

Gedebuk!

Buku buku yang ada di belakangnya jatuh berserakan, karena Vian begitu kuat bersandar membuat rak di belakangnya jatuh ke lantai serta dirinya.

"Aduh punggung gue retak." Teriak Vian terlentang diatas rak jatuh itu.

Vian tidak akan berteriak jika perpus itu berisi, walaupun pada saat ia terluka. Ia ingat sekali ngomong pelan saja di kenakan denda, walaupun dendanya tidak seberapa ia tidak akan mau mengeluarkan uangnya dengan sia sia.

Antologi Cerpen Remaja ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang