Calling a Love
*****
Los Angeles,
Perpustakaan kecil bergaya eropa itu begitu sepi, hanya terdengar musik klasik yang diputar di sebuah Vinyl yang terletak di samping soffa.
Disana, pria dengan mata hazel yang bertenggerkan kacamata baca begitu fokus membaca buku jurnal bisnis ditanganya.
Musik klasik yang terus berputar itu seolah olah membuatnya hanyut dalam suasana, musik klasik yang bermanfaat untuk meningkatkan daya fokus itu terus berputar.Dia adalah Kevin Cedric, keturunan dari pendiri Dixons Group.
Ceklek ....
Pintu ruang perpustakaan berukuran minimalis itu terbuka, menampakan seorang gadis dengan rambut pirangnya yang terlihat ceria.
Alice Cedric tersenyum bahagia saat melihat kakanya tengah duduk melipatkan kakinya sembari membaca jurnal bisnis, sekilas di benaknya Kevin terlihat begitu menawan, gadis itu mengernyit heran, saat Kevin sama sekali tak menyadari kedatanganya, apa pria itu terlalu fokus karena efek musik klasiknya ?, atau memang Kevin tak mendengarnya sama sekali ?.
Tak mau ambil pusing Alice langsung saja merebut jurnal bisnis milik kakaknya, yang langsung sedikit dongkol dibuatnya.
"Heeey .... !," Kevin mendelik kesal menatap sang adik, menatap mata bulat itu yang sedang tersenyum jahil membuat Kevin sedikit naik pitam tentunya, tapi dengan terpaksa dia langsung teringat "sabar Kevin, dia adikmu".
Alice tersenyum penuh kemenangan "Hello my bro, long time no see, I am so happy can meet you" ujarnya dengan bahagia dan tanpa rasa takut tatkala Kevin masih memandanginya sinis.
Nyatanya,
Bodo, bodo amat dengan tatapan super mematikan Kevin padanya, Alice tak mengindahkanya, sama sekali.
Ini sudah 5 tahun sejak Kevin pindah ke Canada untuk tinggal bersama sang Ayah, tentunya Alice sangat merindukan sosok Kevin yang memang sedikit menyebalkan dan membosankan.
Karena Lihatlah,
Bukanya bersantai atau mengistirahatkan diri setelah sehari sampai ke kediaman mereka yg berkawasan di sekitar Beverley hills itu, justru pria itu langsung berhadapan dengan beberapa jurnal bisnis dan kasus kasus marketing Dixons Group beberapa akhir tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling A Love
Teen FictionHidup sebagai gadis miskin memang bukan impian siapapun, jauh dari pesta dan pora pora. Apalagi jika hidup di Amerika semua itu benar benar akan membuatmu menderita. Kisah cinta tentang kaum sosialita yang kerap kali berujung dengan luka, wanita can...