Lie, again,?

248 29 13
                                    

🍀🍀🍀🍀

Menjadi single memang menyedihkan, setiap hari kesepian, tidak ada yang menghibur, atau bahkan sekedar basa basi berbagi perhatian.

Namun yang membuat Jay merasa aneh adalah, melihat teman temanya yang begitu loyo tak bersemangat tidak seperti biasanya, ayolah,! diantara mereka Jay yakin hanya dia yg perlu dikasihani karena masih menjomblo seorang diri.

Di depanya Agust dengan rakus meneguk bir tak seperti biasanya, pria itu meringis pelan saat merasakan sensasi panas di tenggorokan, mata pria itu berubah tajam dan fokus kedepan, sekarang berita murahan dan tak masuk akal sudah menyebar keseluruh social media, "Produser sekaligus komposer lagu, Agust Davidson melakukan tindakan kasar pada kekasihnya", Shit.!

Agust menggenggam gelas bir itu dengan keras, amarahnya membuncah seketika saat Jay tiba tiba menyentuh pundak pria itu.

"Singkirkan tanganmu,! atau aku akan menciummu lagi, kau puas,?!"

Oke, Jay salah orang, pria itu terkejut bukan main, seharusnya Jay tidak mengganggu Agust yang tengah mabuk sekarang ini.

Lalu Jay menoleh kesamping kirinya,

"Briant, kau terlihat berbeda hari ini," ujarnya diselingi candaan.

Namun yang diajak bicara tak bereaksi, jika dilihat antara Briant dan patung manekin yang ada di toko toko keduanya tak jauh beda, pria yg lebih muda dari Jay itu bahkan hanya diam, tak menjawab eoh, mengangguk atau mungkin menggelengkan kepala.

Tatapan Briant begitu kosong kedepan membuat Jay ikut heran apa yang tengah pria itu perhatikan, tapi tetap nihil, tidak ada apapun di depanya kecuali sebuah cincin di tangan Briant, hendak sekali Jay ingin menanyakan sesuatu, tapi,

"Apa yang harus kulakukan,? Daddy dan mommyku tiba-tiba tidak merestui hubungan kami, aku sudah melamarnya, aaaarrrrgh"

Oh God, Jay rasanya ingin pergi saja, dari Agust yang membentaknya, Briant yang hanya diam dan mengacuhkanya, dan kali ini Juny, pria itu tiba tiba mengerang kesal dan berteriak.

Braaaak...

"Aish,! sebenarnya apa yang kurang dariku, aku tampan, kaya, pintar, lalu kenapa dia lebih tertarik dengan pria itu ketimbang diriku,!!"

"Hei hei hei, tenanglah Jim, kau baru datang dan marah marah seperti ini,"

Jimmy menatap tajam Jay, rahang Jimmy mengeras, pria itu masih terbawa emosi dengan kejadian siang tadi, melihat wajah polos jay membuat Jimmy mengingat wajah polos Sarah juga, pria itu mengangkat telunjuknya dan menuding ke arah Jay.

"You just Shut up,!"

Jay angkat tangan, hari ini teman temannya sangat aneh dan tak waras, Jay melangkah pergi menjauh dari teman temannya daripada dia harus kena getah amukan mereka, pria itu bergidik ngeri, aiiish, inilah yang kau dapatkan saat jatuh cinta, saat kau jatuh cinta kau juga harus siap untuk terluka.

•°•°•°•

Makan malam sudah menjadi hal yang sangat biasa untuk Elina sekarang, seperti biasanya, Steffen akan mengajaknya makan malam di restaurant mewah dan elit, pemandangan gaun mewah dan nyentrik juga sudah biasa, kemewahan ini, Elina sudah bisa membiasakan dirinya lagi, Elina tersenyum kecil, dia merasa hidup kembali hanya setelah bertemu Steffen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Calling A LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang