1

5.2K 293 3
                                    

PARK JIMIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PARK JIMIN.

Jimin bukanlah anak biasa. Ia terkenal sangat luar biasa di kampus karena ketampanan dan juga kekayaan yang dimilikinya. Tapi ia tak memiliki teman. Bahkan ia sama sekali tak peduli dengan siapapun di sekitarnya. Jimin tak pernah merasakan bagaimana berinteraksi dengan baik bersama orang-orang dilingkungannya.

Jimin adalah sosok yang terkenal sangat dingin dan kejam. Bahkan ia tak segan mematahkan tulang siapapun yang berniat mengusiknya. Jimin yang pendiam bukan berarti bisa ditindas.

Jimin memang terlahir dari rahim seorang designer ternama sekaligus pebisnis terkenal. Ia tak kekurangan bahkan ia seharusnya memiliki banyak teman dengan kekayaan yang melimpah dari orangtuanya.

Jimin memang tidak berubah. Ia tetaplah pria dingin dan kasar. Bahkan ia menjadi lebih parah ketika ia kehilangan seseorang yang telah menemaninya sejak ia kecil.

[Seoul 2015]

Mata monolid nya tajam menatap seorang gadis yang kini menariknya ke belakamg sekolah. Dengan kasar ia menghempaskan tangan gadis itu dan segera beranjak pergi.

"Jimin dengarkan aku!"

"Tidak! Jangan katakan apapun!"

"Aku akan kembali. Secepatnya. Mengertilah"

Jimin bungkam. Ia tak ingin berdebat lagi. Pernyataan gadis itu berhasil memporak porandakan hati dan moodnya siang itu.

"Aku hanya sebentar"

Suara lembut gadis itu mungkin saja berhasil menenangkannya. Tapi ia tetaplah Jimin yang keras kepala dan egois.

Jimin membalikkan badannya dan mencengkram erat lengan gadis itu.

"Aku tidak akan mengizinkan kau pergi!"

"Jimin-aa"

Jimin perlahan melepas genggamnya setelah melihat gadis itu mulai berlinangan air mata. Ia memilih melenggang pergi daripada semakin terbakar emosi.

"Apa kau tak ingin aku sembuh?"

Jimin menghentikan langkahnya. Ia kalah. Ia lemah untuk hal itu. Ia berbalik dan langsung memeluk gadis itu. Memeluk sangat erat seperti tak ingin kehilangan barang sedetik pun.





Dia tidak kembali.

Selama apapun ia mencari. Gadis itu tidak kembali. Sudah dua tahun berlalu gadis itu tak kunjung datang menemuinya. Hal yang membuat Jimin semakin buruk perilakunya. Karena ia hanya bisa menjadi manusia yang baik jika bersama gadis itu.

Seperti siang ini ia memilih membolos pada jam mata kuliah dari kakak iparnya sendiri. Ia memilih berdiri di atap kampusnya yang ia jadikan tempat beristirahatnya.

Ia berjalan lesu. Menunduk pilu dan menatap luasnya kota Seoul dari atas sana. Tak lupa dengam setangkai bunga matahari yang selalu ia bawa.

"Seulgi-aa.. selamat ulangtahun"

Jimin memetik satu persatu kelopak bunga matahari dengan memberikan menggumamkan kata 'kembali' dan 'tidak kembali'.

Tangannya terhenti. Menyisakan tiga kelopak bunga yang akhirnya akan membawanya pada pernyataan bahwa gadis itu tidak akan kembali lagi.

Bibirnya tersenyum samar dan menampakkan bahwa ia tidak baik-baik saja.

"Ini sudah dua tahun Seulgi-aa"

Jimin jatuh berlutut bersamaan dengan jatuhnya bunga matahari dari genggaman tangannya.

Tangannya mengepal kuat dan memukul lantai dengan sangat kuat.

Jimin menangis. Suatu hal yang akan ia lakukan ketila benar-benar merindukan gadisnya itu.

Jimin memukul dadanya kuat. Ia jelas berharap bahwa sesak di dadanya akan berkurang. Tapi ia salah. Ia malah makin menangis karena tak kuat lagi menahan rindu nya pada gadis mungil dengan senyum indah itu.

"Bogoshipo"

"Kang Seulgi"

[COMPLETE] I'M SORRY (PJM X KSG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang