9

1.5K 179 23
                                    

Seulgi menyisir rambut ya dengan jemari dan memeriksanya.

Tidak. Ia tidak akan selamat.

Helaian rambut rontok memenuhi telapak tangannya. Rasanya menangis pun terasa sangat sia-sia.

"Seul apa yang kau lakukan?"

Seulgi menoleh mendapati Jimin yang baru saja pulang kerja.

"Kau menyisir rambutmu sengan jemari lagi?"

Jimin menghela nafasnya. Ia sudah mengatakan berkali-kali jangan menyisir rambutnya terlalu sering kecuali saat memang harus di sisir. lagi pula gadis itu hanya berbaring dan di dalam ruangan ber AC.

"Sudah ku katakan. Jangan melakukannya"

Seulgi tersenyum lembut.

"Aku hanya memastikan. Aku sudah mengikuti kemo tetapi kenapa masih saja rontok"

"Itu efek dari kemoterapinya bear"

Jimin menyentuh tangan Seulgi dan mengambil helaian rambut itu.

Ia pun berjalan ke kamar mandi. Membersihkan dirinya. Ia memandang wajahnya di cermin. Pikirannya melayang pada banyak nya rambut yang ia rampas dari tangan Seulgi.

"Kumohon"

Jimin membuka sebuah kotak. Ia memasukkan rambut yang baru ia dapatkan pada tumpukkan rambut lainnya.




Seulgi melihat Jimin berjalan dengan piyama nya. Siap untuk menemaninya tidur lagi malam ini.

"Jim"

"Kenapa mm?"

Jimin mengelus pipi Seulgi lembut.

"B..bisakah kita mempercepat pernikahan?"

Jimin mengernyitkan dahinya. Ia bisa saja memajukannya. Tapi ia ingin pernikahannya berkesan, maka untuk mewujudkannya ia harus memakan waktu lama dalam persiapannya.

"Wae?"

"Hanya ingin"

Mata Jimin memicing heran. Apa Seulgi merasakan suatu hal yang menandakan ia akan meninggalkan Jimin? Tidak! Seulgi akan sembuh!

"Seul"

Seulgi menoleh.

"Berjanjilah jangan pernah tinggalkan aku"

Seulgi tersenyum dan menggenggam erat tangan Jimin.

"Kita berjanji untuk bersama Jim, jangan khawatir"















Jimin tidak baik-baik saja setelah mendapat kabar bahwa kesehatan Seulgi menurun drastis. Nampakknya kanker tak ingin pergi dari tubuh Seulgi.

Ia yang baru saja selesai rapat langsung memerintahkan supir pribadinya untuk mengantarnya pulang.

Dalam perjalanan ia selalu memanjatkan doa agar Seulgi baik-baik saja.




"Jika aku nanti mati.."

"Berhenti mengatakan hal konyol Seul"

Seulgi terkekeh melihat Jimin yang sudah kehilangan moodnya.

"Ajak aku jalan-jalan sebelum aku mati"

Jimin mendengus. Omong kosong macam apa itu.

"Aku ingin melihat sunset di pantai"

"Aku juga ingin berfoto diantara bunga matahari"

[COMPLETE] I'M SORRY (PJM X KSG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang