🍂🍃1. Pertemuan🍃🍂

1.2K 84 17
                                    

[REVISI]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[REVISI]

Whush~!

Hembusan angin santai di siang hari yang terik memang membuat siapa saja mengantuk, apalagi kalau berteduh di bawah pohon. Seperti yang dilakukan Jeren Liano Adistira, yang mengarang nama panggilan menjadi Jeno. Sedari tadi dia terus memejamkan mata sambil memegangi sebuah buku.

Buku berjudul "Cara Mengusir Kejombloan" jatuh dari tangannya, membuat Jeno terperanjat dan bangun dari tidurnya. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali, dengan wajah polos seperti tak ingat apa-apa.

"Hoaaam..." Jeno sedikit meregangkan tubuhnya sambil menguap kecil.

Seperti sedang mengumpulkan nyawa, Jeno masih melamun linglung. Beberapa detik kemudian, dia baru tersadar.

"Eh, tadi gue ketiduran!?" Jeno celingak-celinguk memandangi seisi taman, berharap semoga tidak ada yang melihatnya tertidur tadi.

Untung saja taman sedang tidak terlalu ramai. Aman, satu kata yang Jeno ucapkan di dalam hatinya. Baru saja dia mengelus dada sambil menghirup napas lega, sesuatu jatuh ke rambutnya.

"EH, ULET ULET!!"

Jeno terlonjak sampai terbangun dari duduknya. Dia menggerak-gerakkan kepalanya agar ulatnya jatuh dari atas kepalanya. Padahal dia belum tau kalau 'sesuatu yang jatuh' itu apa.

"HAHAHAHAHAHAHA!!"

Jeno yang masih mengibas-ibaskan rambutnya jadi menoleh kaget mendengar suara tawa kuntilanak, ralat, suara tawa seorang perempuan.

"Ya ampun, itu cuma daun, lho!" Perempuan itu kembali terbahak-bahak, meledek Jeno yang mukanya sudah memerah karena malu.

Untuk memastikan, Jeno memberanikan tangannya untuk mengambil 'sesuatu' itu. Iya, Jeno percaya pada perempuan itu karena yang jatuh ke atas kepalanya memang daun. Tapi Jeno mengernyitkan dahi, memikirkan sesuatu.

"Katanya kalo kejatuhan daun bakal sial," gumamnya sambil memandangi daun di telapak tangannya sampai tidak ingat di depannya ada perempuan tadi.

"Sorry, gue denger... pfftt...." Ujar perempuan itu dengan akhiran menutup mulut dengan tangan, berusaha menahan tawanya yang hampir meledak lagi. "Kayaknya lo bener, sekarang hari sial buat lo. Nih, gue tunjukin." Dia merogoh tas kecil yang dia juntaikan di bahu, lalu mengeluarkan handphone-nya.

Jeno sebenernya tidak tertarik, tapi tetap ada rasa penasaran yang akhirnya menyuruhnya menuruti perempuan itu.

"Liat, nih!" Perempuan tadi menunjukkan layar hpnya yang menyala sambil terus menahan tawanya.

"HEH, ITU KENAPA ADA FOTO GUE!?" Jeno sontak berteriak kaget melihat gambar di layar handphone perempuan itu. Di sana terpampang jelas foto Jeno yang tadi sedang tertidur.

Daun || JenHuaJun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang