🍂🍃8. Kejar-kejaran🍃🍂

384 48 2
                                    

Suara mesin motor berhenti di depan rumah Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara mesin motor berhenti di depan rumah Jeno. Jeno pun mencabut kunci motornya dan turun dari motornya menyusul Shuhua.

"Thanks, Jen," ucap Shuhua dengan senyum tipis dan hendak melangkah tapi Jeno menahan tangannya.

"Hm?" tanya Shuhua.

"Masalah hp lo... gue belum bisa ganti," kata Jeno.

"Mmm... gapapa. Tapi kalo lo mau ganti hp gue pake uang lo sendiri, lo bisa kerja di kafe milik papa gue."

"Ha?"

"Kafe papa gue gak jauh dari sini, kok. Yang deket rumah sakit kemarin itu."

"Oh, kok gue baru tau itu kafe papa lo?" tanya Jeno.

"Itu cabangnya, bukan pusatnya. Tapi papa sering kesana, kok."

"Yaudah, gue kerja aja di sana kali, ya? Tapi gue ngambil staff malem aja."

"Lo kerja hari minggu aja, jangan malem-malem."

"Ya setiap hari, lah!"

"Terserah! Udah ah gue pulang."

🍂🍃🍃🍂

Shuhua hanya menonton tv di kamarnya dan sesekali berguling-guling di kasurnya.

"Haaaaaaa!!" teriak Shuhua sampai mengagetkan mamanya.

"Kenapa kamu?" tanya mamanya di ambang pintu kamar.

"Gabuuut... G-A-B-U-T, Gabut." jawab Shuhua lalu manyun seperti anak kecil.

"Gabut?" Mamanya menyernyitkan alis.

"Ih mamaaa, makanya gaul, deh."

Mamanya menggaruk tengkuk kemudian pergi dari ambang pintu kamar Shuhua.

Shuhua bengong sejenak kemudian dia melompat dari kasurnya dan keluar kamar. Dia langsung keluar rumah dan pergi ke rumah di samping rumahnya.

TOK! TOK!

CKLEK!

"Eh, Shuhua, cari siapa?" tanya mamanya Jeno setelah membuka pintu.

"Maaf ganggu tante, Jeno-nya ada?"

"Ada. Mau apa? Mau apel, ya?" ledek mamanya Jeno.

"Ih, tanteee," elak Shuhua sambil tertawa malu.

Jeno yang sedang bermain ml di kamarnya mendengar suara yang familiar di luar rumah. Dia bangkit dan pergi ke luar rumah hingga AFK di gamenya.

"Shuhua?" sapa Jeno yang nongol di belakang mamanya.

"Nah, ini anaknya. Yaudah kalian ngobrol dulu berdua, ya," kata mamanya Jeno lalu masuk ke rumah.

"Jangan masuk," cegah Jeno sambil merentangkan tangannya di pintu, mencegah Shuhua masuk ke rumahnya.

"Yeeuu... geer!"

"Mau apa lo?" tanya Jeno datar.

"Eh..."

Shuhua lupa memikirkan alasan dia datang kesini. Pikirannya hanya mengarah pada Jeno, dia ingin bertemu Jeno.

Eh?

"Gue... gue gabut di rumah," jawab Shuhua.

"Terus? Emang rumah gue ada apanya yang bisa bikin lo gak gabut?" tanya Jeno dengan malas.

"Ada elo!"

Shuhua langsung menutup bibirnya spontan. Entah dia refleks atau memang dia lemot sampai dia keceplosan.

Jeno membelalakkan matanya, Shuhua pun bungkam. Mereka jadi saling bertatapan.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Jeno, ada tamu diajak masuk, dong!" teriak mamanya.

"Eh, e-enggak... e-enggak usah, kita mau... cari angin iya cari angin!" sahut Jeno gugup dan menutup pintu bersamaan dengan dia keluar rumah.

"Ih, ngapain? Mau kemana?" kesal Shuhua.

"Ya kemana aja daripada nyokap gue bawel."

Shuhua pun manyun di depan wajah Jeno, meledeknya.

"Wlee!" ledek Shuhua karena kesal.

"Lo ngeledek gue?" tanya Jeno dengan nada menantang sambil memasang ancang-ancang untuk mengejar Shuhua.

Shuhua berlari untuk kabur, dan akhirnya mereka kejar-kejaran di tengah jalan yang sepi di malam yang sunyi.

"Wleee, gak kena!" ledek Shuhua sambil menjulurkan lidah.

BRUK!

Darah segar mengucur dari lutut Shuhua. Shuhua tersandung hingga jatuh mengakibatkan lutut Shuhua berdarah dan betisnya memar. Kebetulan Shuhua memakai celana pendek.

"Aaauuww..." rintih Shuhua.

"E-eh... bangun dulu, kita obatin di rumah gue aja," kata Jeno yang kaget melihat lutut mulus Shuhua berdarah.

"Gak bisa jalaaan," rengek Shuhua.

"Ck, lebay! Yaudah sini!" Jeno berjongkok membelakangi Shuhua.

"Ha? Gendong?" tanya Shuhua sambil menaikan sebelah alisnya.

Jeno mengangguk kecil dan Shuhua pun menurut.

"Berat banget lo!" celetuk Jeno sambil mulai berjalan.

Shuhua langsung menabok punggung Jeno.

Menabok? Bahasa apa itu?

Shuhua langsung memukul punggung Jeno.

"Aduh! Gue terjunin, ya?" ancam Jeno.

"E-eh, jangan!"

"Eh, diem!" tubuh Jeno mulai oleng dan malah jatuh bersama Shuhua.

Jatuh kayak di sinetron-sinetron. Jeno dan Shuhua bertatapan.





















"Heh lagi ngapain berdua-duaan?!" seru pak RT.

🍂🍃TBC🍃🍂

Author buntu, jadi ceritanya gaje 😅 soalnya Author udah janji fast update, semoga kalian suka sama cerita ini.

Author juga butuh komen kalian, biar Author tau kurang dan salahnya cerita ini dimana? Jadi jangan lupa komen, hehe^^

Daun || JenHuaJun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang