"Emang bener ya kalo kejatuhan daun bisa sial?" ㅡJeno.
"Please, deh. Ini dunia sempit atau gimana? Masa gue harus ketemu lagi sama lo, terus rumah gue sebelahan sama rumah lo?" ㅡShuhua.
|Started : Des 17th, 2019|
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Uhuk! Uhuk!
Shuhua terus terbatuk-batuk. Dia sedang sendirian di rumah sekarang, karena mamanya sedang berbelanja ke luar rumah.
“Kayaknya gue gak usah sekolah,” gumam Shuhua.
Hachim!
Sementara Jeno tidak henti-hentinya bersin. Sejak kemarin hujan-hujanan, Jeno flu dan masuk angin.
“Jeno, kamu minum obat dulu!” seru mamanya.
“Enggak mau ah, pait!” tolak Jeno mentah-mentah karena Jeno tidak suka obat, kayak Author :v
“Emang kamu gak pegel bersin-bersin terus?”
“Enggak,” Jeno berjalan ke luar kamar untuk kabur.
“Hei, mau kemana?” mamanya mengekor di belakang Jeno.
Jeno tidak menjawab dan malah terpaku melihat jendela rumahnya. Bukan jendela rumah yang Jeno lihat, tapi Shuhua. Shuhua tampak berjalan menjauh dari rumahnya tanpa seragam sekolah.
“Dia gak sekolah?” batin Jeno.
“Kamu mau kemana?” tanya mamanya Jeno lagi.
“Jeno keluar dulu, ya,” ijin Jeno, kemudian pergi ke luar rumahnya.
“SHUHUA!” panggil Jeno.
Shuhua yang merasa terpanggil pun menoleh. “Gue?” tanya Shuhua.