DUA

34 6 2
                                    

"Mungkin beberapa orang yang berniat berhenti hidup enggak suka hidupnya diselamatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin beberapa orang yang berniat berhenti hidup enggak suka hidupnya diselamatkan."

°°°°°°°°°

BRAK!

Suara nyaring diantara hembusan angin malam memecah keheningan. Zanna merasa tubuhnya tidak basah,tidak terkena air. Perlahan,Zanna membuka matanya yang masih terpejam. Kemudian ia sadar bahwa ia tengah berada di pelukan seseorang. Zanna membelalak,ia menghapus sisa air mata yang mulai kering dipipinya.

"Lo.. Lo siapa?" Tanya Zanna , suaranya masih bergetar. Ia kebingungan menatap sosok didepannya.

"Bisa minggir dulu? Berat." Zanna reflek menyingkir. Ia terduduk kaku,masih berusaha mengatur nafasnya.

"Lo siapa?" Tanya Zanna lagi. Sekarang suaranya tidak bergetar,ia mulai kesal dengan fakta bahwa ia diselamatkan. Ia menatap datar wajah cowok didepannya. Rambut rapi dengan panjang yang pas,wajah dengan garis tegas,dan tinggi yang lumayan. Bukan wajah bule dengan bibir tebal,wajahnya sangat lokal,tapi juga terlihat tampan karena sangat bersih. Alisnya tidak terlalu tebal, bola matanya hitam pekat. Cukup tampan.

"Gue? Gue orang yang nyelametin Lo," ujarnya. Cowok itu perlahan duduk,mengusap sikunya yang terkena tanah. Ia menatap Zanna yang hanya meliriknya tajam.

"Lo enggak mau bilang terimakasih ke gue?" Cowok itu memiringkan kepalanya, menunggu respon gadis didepannya ini.

Zanna tersadar,ia beranjak cepat, menepuk nepuk tangannya dua kali, bermaksud membersihkan debu yang menempel pada telapak tangannya. Setelah itu,ia pergi tanpa melirik cowok yang masih duduk dengan tatapan heran ke arah Zanna.

"Tunggu!" Cowok itu berdiri cepat,menyusul Zanna yang berjalan pelan didepannya.

"Gue Javas," ujarnya saat langkahnya mulai sejajar dengan langkah Zanna.

Zanna masih diam,tidak merespon ucapan Javas sedikitpun. Bahkan tidak melirik sama sekali. Matanya masih memandang lurus ke arah depan.

"Hei?" Javas memanggil,kali ini tangannya ia lambaikan didepan mata Zanna,membuat Zanna menyerngit kesal.

Tidak ada respon. Javas akhirnya diam,tapi ia tidak berniat pergi. Ia terus mensejajarkan langkahnya dengan Zanna, mengikuti kemanapun gadis itu pergi. Hingga akhirnya Zanna berhenti. Ia melirik ke arah Javas tajam.

"Pergi!" Serunya tanpa perasaan. Zanna berjalan lagi.

Javas tidak merespon,ia tetap berjalan disamping Zanna. Walaupun ia tidak tahu siapa gadis ini,namanya,rumahnya, atau alasannya berada ditempat tersebut, alasannya berniat mengakhiri hidup singkatnya, Javas tidak akan meninggalkan gadis tersebut. Yang jelas,hidupnya pasti berat.

Mereka sampai diujung jembatan. Zanna menghembuskan napas berat mengetahui cowok yang mengenalkan dirinya dengan nama Javas itu masih terus mengikutinya. Ia duduk disalah satu kursi yang berada didekat jembatan. Javas ikut duduk disampingnya.

Fetch HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang