29 (1)

230 30 17
                                    

29 days left... 

Tuesday.

"Jadi festival olahraga itu apa, Luz-san?"

"Itu loh, festival yang ngadain banyak lomba-lomba. Biasanya tiap kelas diminta perwakilan buat tiap lomba. Seru banget deh pokoknya, aku dulu sering nontonin sebelum aku daftar ke sekolah ini. Kan kalau menang lumayan bisa banggain nama kelas"

Mafumafu mengganguk-angguk mendengar penjelasan Luz. Mereka sedang berjalan ke sekolah, tidak berteleportasi kali ini karena kemarin kan biar Mafumafu ada waktu doang buat daftar jadi murid baru. Sang penyihir masih bertanya soal festival olahraga tersebut karena penasaran, dan sang iblis dengan baik hati mau menjelaskan walaupun wajahnya datar.

Yah, sedatar papan triplek lah//plak. 

"Mafu-san! Luz-kun!"

Yang dipanggil pun menoleh dan menemukan Amatsuki melambaikan tangannya dari persimpangan jalan tempat mereka pisah jalan kemarin. Mafumafu balas melambaikan tangannya dengan senang, sementara Luz hanya melambaikan tangannya perlahan.

Mereka mulai berjalan bersama, dan Amatsuki membuka pembicaraan, "Eh, kalian udah bawa baju olahraga kan buat hari ini?" mereka berdua mengganguk, dan sang lelaki berambut coklat bermata merah tersebut tersenyum lebar, "Yosh! Aku gak sabar nih jadinya!"

"Lombanya apa aja memangnya?" tanya Mafumafu.

Amatsuki mengangkat bahu, masih dengan senyum lebar terpatri di wajahnya yang shota//plak, "Entah! Nanti kita lihat aja sendiri!" jawabnya.

Sesampainya di kelas, beberapa anak masih memakai seragam biasa, termasuk Mafumafu, Luz, dan Amatsuki, padahal festivalnya udah tinggal sejam lagi. Ketua Kelas XI-A, seorang lelaki berambut merah apel, bernama Araki, terlihat sedang memegang kertas serta pensil sambil berdiri di belakang meja guru. Dia meminta teman-temannya duduk agar bisa mengumumkan sesuatu,

"Nah! Mau nanya dulu! Udah pada dateng semua belum?" sahutnya.

"Udah kok!" sekretaris kelas, Tomohisa, balas menyahut.

"Sip!" Araki mengganguk, "Gini gaes! Kita disuruh milih perwakilan buat tiap lomba nih! Yang mau ikut, acungin aja tangan kalian!"

Setelah cekcokan gak jelas dari anak-anak kelas XI-A yang ribut, akhirnya Araki berhasil membuat (baca : memaksa) teman-temannya buat ikut lomba. Dia beranjak keluar kelas untuk memberikan daftar teman-temannya yang ikut lomba ke panitia festival, yaitu Hachi-sensei itu sendiri.

Beginilah daftar yang ditulis Araki.

Lomba estafet : Anku, Kradness, Eve, Sou

Lomba cari barang : Amatsuki

Lomba balap karung : Nqrse

Lomba lari : Luz

Lomba lari tiga kaki : Kogeinu, Kuroneko

Lomba halang rintang : Soraru, Mafumafu

Dan banyak lomba lainnya, author malas sebutin semuanya. Sebutin aja yang palingan bakal author ceritain gimana kejadian lombanya :v

Sementara itu, Mafumafu cengo. Iya, dia cengo gegara dia dan Soraru dimasukin lomba bareng atas teriakan Luz yang bilang bahwa Soraru perlu olahraga sekali-kali. Dia juga yang bilang bahwa siapa tau Mafumafu bisa lebih kenal sama Soraru kalo satu tim.

Wah iblis sih emang ni bocah satu.

Soraru mendelik pada Luz, namun pada akhirnya dia menguap lebar dan tertidur lagi dengan bantal Hanpen sebagai alas. Mafumafu yang ngeliatin jadi gemes sendiri. Dia ingat dulu dia sering mengelus-elus rambut Soraru saking tuh rambut lembut banget. Dia lagi nahan diri biar gak melakukannya. Harus kuat iman, jangan serang dia, gitu pikirnya.

A Desperate WishWhere stories live. Discover now