29 (2)

187 32 4
                                    

Lomba ketiga : Lomba balap karung.

Berasa lomba tujuh belasan broh :v

Nqrse memasukan bagian bawah tubuhnya ke karung goni itu, langsung saja dia menyerengit heran, "Memangnya aku loli apa dikarungin?"

"Kamu loli bagiku, Nqrse-chan~!" jiah sifat iblisnya si Luz keluar.

Nqrse memandang jijik ke arahnya, "Jauh-jauh sana, mesum!"

"Pffft--, aduh, aduh..." Mafumafu udah ngakak sambil megang perut.

Lawan Nqrse adalah seorang cocan (cowok cantik) bernama Piko. Fisik cowok, tapi melambai gitu. Kashitarou udah nyerah ngadepin dia dan sifat girlish-nya. Setidaknya dia masih mau jadi relawan (baca : diseret) ikut lomba.

"YAK! SIAP SEDIA..."

Loh, kok lebih ngegas? Mana Aisu-sensei?

DOR!!

"MULAI!!"

Oh, itu guru lain rupanya, Akatin-sensei. Aisu-sensei lagi ke toilet kali.

Nqrse dan Piko langsung loncat-loncat kayak pocong dikejar ustadz sehabis sholat Maghrib. Teman-teman sekelas mereka teriak-teriak semangatin mereka. Namun kelas A dan B selalu punya cara nyemangatin yang nggak jelas dan absurd.

"NQRSE!! ADA MANTAN DI BELAKANG!!" Kogeinu seenaknya teriak.

"AKU GAK PUNYA MANTAN WOEY!!!" Nqrse membalas kesal.

Araki ketawa doang ngeliat sepupunya ngambek.

"PIKO!! NANTI AKU BELIIN MASCARA BARU DEH!!!" teriak Silvana anak kelas B. Yak, cara apa lagi untuk memberikan semangat pada cocan selain make up?

"CIYUS?!?!" Piko mangap gak percaya.

Nqrse tersentak saat Piko nge-pocong (?) lebih cepat darinya. Gadis macho (?) itu mempertinggi loncatannya sehingga dia dapat meraih total 4 cm dalam setiap lompatan, mengalahkan Piko yang mempunyai hitungan 2 cm/loncatan.

Sok-sok an MTK deh si author.

"GO GO GO NQRSE!!"

"MAJU TERUS PIKO!!!"

"LONCATLAH SEBELUM KAU DILONCATI!!" salah quote woi.

"GOYANG TEROSSS!!!" lah ini ngaco lagi! Emang ada dangdutan?!

Pada akhirnya...

Pada akhirnya, pemirsa...

Piko terjatuh tengah jalan. Wajah cantik ber-foundation 1200 Yen ketemu lapangan.

"YEEEEYYY!!! KERJA BAGUS NQRSE!!!"

Perasaan author doang, ato nih lomba kurang ribut ya?

Mungkin lagi kurang ide, haha.

Maklum, gak pernah bikin cerita komedi sih. Seringnya yang serius, haha.

Sementara itu, Piko menitikan air mata, "Hiks, maskaraku..."

Yeu si setengah mateng.

Jadilah XI-A : 2 poin dan XI-B : 1 poin.

Lomba keempat : Lomba lari.

"SEMANGAT YA JERAPAH!!"

"GAK USAH TERIAK DI TELINGA JUGA ARAKI!!"

Luz kebirit ke lintasan daripada telinganya budeg sama teriakan ketua kelasnya yang sableng. Dia mendesah berat dan menoleh ke sampingnya untuk melihat lawannya, "Eh, ada Sekihan"

Sekihan ikut menoleh, "Eh, ada Luz"

"Eh, ada sensei" Aisu-sensei tiba-tiba nampak di belakang mereka, membuat tuh dua loncat. Guru itu tertawa kecil sebelum jalan kembali ke podium sambil mengarahkan pistolnya ke udara, "Yo, siap sedia..."

A Desperate WishWhere stories live. Discover now