PERTEMUAN

1.2K 20 0
                                    

Sapira yang telah siap dengan gamis hitam dengan renda mocca dengan khimar hitam yang juga ada renda di pinggirannya menghempaskan tubuh semampainya di kasur dengan kaki bergelantungan ke lantai. "ayah apa apaan si pake jodoh jodohin.padahal aku kan masi muda,banyak mimpi yang belum tercapai, kalo uda nikah pasti ga bisa ikut even* kaya putri muslimah lagi" batin sapira. Tanpa sadar dia meneteskan air mata.

Cengklek.....
Sapira memalingkan muka ke arah pintu "eh bunda" pira cepet* menghapus air matanya.
"eh anak bunda, nampak malas banget" bunda menghampiri dan duduk di sisi kasur.
"bun, kenapa ayah tiba* jodohin pira sih?, pira pergaulannya salah?" bunda pira tersenyum dan hatinya merasa iba kepada putri satu*nya itu "jadi ayah itu punya temen, jadi temennya punya anak yang uda sukses,pira tau ga dia tu hafiz qur'an loh, dia sekarang yang ambil alih perusahaan papanya.nah papa nya pengen dia punya pasangan yang tepat, dan dia mau kamu jadi menantunya" jelas bunda panjang lebar.
Pira mengernyitkan dahi "emangnya dia ga punya pacar atau pilihan sendiri gitu? Kan dia uda sukses pasti banyak lah yang suka" pira asal ngomong. "bunda juga ga tau pira,mendingan pira kenalan dulu aja,toh ayah ga langsung nikahin pira kok, kalian di kasi waktu buat saling kenal, kalo kalian cocok lanjut kalo engga papanya dan ayah ga maksa kok" tuturan bunda mampu membuat pira semakin antusias bertanya "jadi ga langsung di nikahin ya.bagus deh" pira dengan riangnya. "yaudh yuk turun" bunda menggandeng tangan pira untuk turun.

Saat pira menurunin anak tangga dia menggenggam kuat tangan bundanya. Di ruang tamu sudah ada yang dari tadi di omongin yang itu? Wah ganteng banget,kok dia nunduk* si batin sapira.

Pira berjalan ke ruang tamu dan segera bersalaman dengan wanita paruh baya yang iya yakini adalah calon mertuanya, lalu di sebelahnya pira juga menangkup kan kedua tangannya di dada seraya senyum lebar ke arah laki* yang seumuran ayahnya yang pira yakin itu calon ayah mertuanya. Pira juga melihat seorang perempuan yang mungkin seumuran dengannya di samping laki* itu dia ingin mengulurkan tangannya untuk bersalaman tapi malah di peluk oleh gadis itu dengan ramahnya "halo aku nessa adiknya kak dimas" ujar gadis itu, "oh hai aku sapira" pira menyunggingkan senyum terindahnya kepada nessa. Tatapan pira beralih kepada laki* yang dari tadi bikin pira gugup. "hai" pira menangkupkan tangannya sambil senyum kikuk. Gugup "hai aku dimas" laki* itu juga menangkupkan tangannya.

Kini di ruang keluarga di penuhi oleh dua keluarga yang akan menjadi besan kalo jadi wkwkkwkw.
"pira sekarang masi sekolah kan? Kelas berapa?" akhirnya mamanya dimas membuka obrolan.pira merasa namanya di panggil mendonggak kan kepalanya "eh iya tante pira kelas 3 SMA" jawab pira ragu*. "eh sama dong aku juga,sekolahku sudah ujian kamu sudah?" tanya nessa antusias, "uda mulai tinggal sehari lagi besok" pira mulai terbiasa dengan nessa. Dari tadi dimas hanya memperhatikan adik dan mamanya mengobrol tanpa ingin ikut dalam obrolan.
"nak dimas sekarang kegiatannya apa" tanya ayah
"em dimas di kasi tanggung jawab ambil alih perusahaab papa om" dimas ragu* "wah sibuk dong."
"yuk makan malam dulu" ajak bunda dari dapur..

❤❤❤
Di meja makan
Nessa duduk di sebelah kanan papa,nya yang duduk di ujung meja,mamanya di sebelah kiri papanya dengan dimas di sampingnya ,di samping nessa ada aku dan alif sedangkan ayah duduk di ujung mejanya yang satu yang di sebelah kirinya bunda.

"jadi kapan kalian sampai di aceh?" bunda membuka obrolan yang sepi sejak mereka duduk di meja makan.
"sudah dua hari jeng,ini si nessa pengen banget katanya ke aceh" jawab mama dimas sambil menyenggol nessa yang sibuk dengan ayam yg di suwir*. "eh iya tante nessa selalu suka tentang aceh, tentang budaya,tempatnya,bahkan cewe*nya cantik* kan makanya nessa seneng banget pas papa bilang kak dimas mau nikah sama pira" ucapan nessa mendapat pelototan tajam dari dimas. Pira merasa geli dengan kata nikah yang di ucapkan nessa. "wah pira uda dapat restu aja dari adiknya nih" ayah ikut bicara membuat aku dan dimas makin gugup dan canggung. "uda ah liat tuh pira jadi kaya kepiting rebus mukanya" ujar bunda yang menyadari aku blushing. Ya ampun abis deh aku. "ih bunda apa apaan si"
"jadi kapan nih mau resmi jadi besan"kalimat papanya dimas membuat pira tersedak.
"jangan buru* mas bro liat tu mereka aja malu* apa lagi nikah, beri mereka waktu satu tahun setelah itu kita bakal resmi jadi besan kalo mereka berdua merasa cocok" kali ini papa serius. " kak Dimas kok diam aja si, ngomong dong dari tadi di mobil ngoceh mulu, setelah liat pira pengen cepet* nikah kan" itu nessa yang selalu menggoda dimas tanpa memperdulikan tatapan tajam dari sang kaka "apaan si nessa jangan ngawur ya" dimas tidak bisa menyembunyikan senyumnya."oh ya pira, rencana lanjut kuliah dimana?" lanjut nessa. "ehm sepertinya di sekitaran aceh deh karna pak boss ga izin keluar" pira menyenggol lengan ayahnya . Ayah merangkul bahu pira "kalo mau nikah muda si papa yes. Sesuai perjanjian" ayah menaik turunkan alisnya. "ih apaan si" pira lagi lagi blushing. "Emang pira mau kuliah dimana" entah dari mana dimas mendapat keberanian bertanya itu . "em di UGM" ujar pira. "wah sama dong. Yuk kuliah disana pira. Kita nantik ngekos bareng ngampus bareng" nessa mulai berandai* membuat pira terkekeh. "haha bole juga tu tapi tergantung boss ini nih" pira kembali menyenggol lengan ayahnya. "oke baiklah sudah punya teman ya, tapi tetep harus nikah biar ada yang jagain. Kan ga mungkin dimas jagain kamu padahal kamu belum sah". "huh see you impian mu nesaa" ucap pira kecewa.
"apa kah om mempunyai saudara di jogja?" tanya dimas. " punya adik bundanya pira di sana" jawab ayah mengingat* ." nah kenapa pira tidak tinggal bersama beliau saja nantik dimas dan pira jadi mudah saling mengenal" pira terus memandang dimas "gimana? Calon kamu usaha banget biar bisa jumpa sama kamu terus" goda ayah.
"seterah deh" pira manyun*

❤❤❤
Malam pertemuan itu yang rencana mengenalkan pira dan dimas malah melebar menjadi tempat pira kuliah nantik. Jadi fix pira akan kuliah di UGM dan tinggal bersama adik dari bundanya. Pertemuan itu di akhiri dengan perencanaan pertunangan dimas dan pira bulan depan.

Pira merebah kan tubuhnya di kasur dengan menatap langit* kamarnya.

❤❤❤
Ini sudah bulan satu dan besok adalah tanggal 11.tanggal paling spesial bagi pira adalah hari ulang tahunnya yang genap 17 tahun.
Kling hp pira bertengting bertanda ada wattsap dari seseorang.

-Assalamualaikum pira

Wa'alaikumusalam-

-Aku nessa.aku dapat wa
Maaf baru save wa kamu
Oh hai nessa-

Ceklis satu

Ga aktif kemana si.

Tok tok tok.....

"masuk" ujar pira setengah berteriak.
"eh bunda"
"sayang ga lama lagi ya kamu lulus, trus kuliah di jogja setahun setelah itu nikah" bunda memeluk pira erat.
"ah bunda jangan sedih dong pira ada kalo bunda rindu kok,tinggal telpon dab pira pulang untuk bunda" pira membalas pelukan bunda.

❤❤❤
00.00 minggu 11 januari

"Happy brithday pira" teriak puput dan tia. Pira mengerjapkan mata dengan keributan yang mereka buat "apa apaan si eh kalian kenapa kok disini?" pira kaget dengan keberadaan mereka berdua.
"eh plis deh kamu tu harus tau perjuangan kita berdua kemari dari jam 10 malem tidur di kamar tamu rumah kamu" puput menjelaskan
"jadi kalian uda disini dari semalam?" pira makin heran.
"iya jadi ceritanya aku nelpon bunda buat minta izin bikin kejutan trus bunda bilang boleh sekalian suruh hibur kamu yang galau katanya" tia terkekeh. "eh iya kamu beberapa hari ini galau suka bengong sendiri kenapa lu?" tanya puput.
"sok iya pake kata* lu, jadi gess aku di jodohin sama ayah" pira menjelaskan dengan lesu.
"eh masyaallah kamu di jodohin? Aahahaha pasti sama om om ya berkumis, gendut" puput mulai ngarang cerita. "ngawur lu.ganteng si" pira tersenyum sendiri. "kamu terima perjodohannya? Wah bakal cepet punya ponakan kita put"
"kalian ga usa mikir kejauhan ga si? Apaan punya anak. Eh kalian mau rayain ulang tahunnya aku kan? Yuk potong kue laper juga liat kuenya.

❤❤❤

Setelah memotong dan memakan kue mereka kembali tidur bertiga di kamar pira sebelum itu mereka sholat tahajud bersam. Keesokannya mereka bangun jam setengah 6 untuk solat subuh dan tadarus baru setelahnya mereka turun ke bawah untuk membantu bunda memasak.

"barakallah fi umrik sayang. 17 tahun cie" bunda menyium pipi chubby pira.

"makasi bun, mau masak apa bun, biar kita bantu."
"kalian tolongin bunda cuci sayur dan masak nasi ya"
"oh ya siap ini kita mau jogging ya bun"

Okedeh.


K

omen yah temen-temen kasi tau diman kurang ceritanya

Perfec HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang