4

1.4K 107 28
                                    

Yohan tidak bisa tidur, dia bingung kenapa otaknya terus memikirkan hyeongjun. Tidak mungkin kan jika dirinya tertarik pada hyeongjun.

"eh pyo gua mau nanya" yohan bangkit dari kasurnya lalu naik ke kasur dongpyo

"apaan?" dongpyo mengalihkan pandangannya sambil menutup buku komik harem yang ia pinjam tempo hari lalu dari hangyul

"kan gua punya temen cowo, nah dia tuh kan normal ya, trus suatu waktu dia tiba2 suka mikirin anak cowo manis, enah kenapa seneng gitu hatinya, itu kenapa sih pyo?"

"terima ajalah, yang penting tu cowo manis"

"hah? Yakali gua-" yohan hampir keceplosan

"gua? Jangan2 lu ketularan pengen perang batang ya?" dongpyo bertepuk tangan

"ngga lah, gua masih suka sama melon!"

"jujur aja kali, gua juga suka kak seungwoo kok"

"ngga!"

"masa ahh" dongpyo mencubit pundak yohan

"gua bilang ngga ya ngga ishh!"

"malah marah si awokwok" daripada ladenin, mending dongpyo lanjut baca komik tadi

Yohanpun kembali ke kasurnya dan menyelimuti dirinya. Apa iya ia tertarik pada teman barunya?

.
.

Semua siswa sedang  upacara dihari yang amat sangat menyebalkan ini, belum lagi amanat kepsek yang panjang lebar melebihi dunia dan seisinya.

Bruk

Tiba2 ada anak yang pingsan, dia..

"HYEONGJUN!" pekik minhee sambil nepuk nepuk pipi hyeongjun

"panggilin pmr dong, bukan nonton aja kalian tuh!" teriak minhee yang muak dengan anak lain yang tidak berniat membantunya

"mana yang pingsan?" tanya yohan, iya dia pmr

"ini.. "

Yohan menggendong hyungjun dan membawanya ke uks. Melihat hal itu, kenapa minhee merasa kesal ya?

'Gua suka hyeongjun, kah?'

.
.

Yohan membuat teh manis hangat, dia baru saja membelikan hyeongjun bubur di kantin. Ia membeli 2 bungkus, iya mau botram mereka.

Lumayan kan sarapan 2 kali.

Yohan duduk dikursi disebelah kasur hyeongjun lalu meletakkan teh dan bubur miliknya dan hyeongjun.

"kapan bangunnya sih? Laper nih gua"

Merasa bosan, yohanpun iseng memainkan poni yang sedikit menutupi mata hyeongjun. Berharap hyeongjun bangun.

Krukkk~

"Iya sabar cacing, gua kan lagi bangunin ni bocah" yohan memukul perutnya yang sudah keroncongan, bahkan tidak berhenti berbunyi daritadi

"Masih nungguin dia bangun?" tanya keum donghyun, teman pmrnya. Donghyun mendudukkan dirinya disebelah yohan

"Iya, lu punya cara gak biar dia bangun?" yohan menengok

Donghyun memikirkan sesuatu, sampai akhirnya sebuah ide muncul dari kepalanya.

"Coba cium aja deh, pasti bangun"

"Lu kata putri disney apa"

"Ya mungkin aja kannn, coba deh sekali, kalo ngga bangun mah bahaya"

"Lah, mang napa?" tanya yohan dengan nada serius

"Mau tau aja apa mau tau bangeutt" goda donghyun

Ia heran, setiap yohan serius selalu saja digoda oleh yang lebih muda.

"Cepet nying!" yohan rasanya ingin menendang donghyun saat ini juga

"Kalo ngga dicium nanti kan is det"

"Jadi, beneran harus gua cium ni anak?"

'Bego lu...'

"Iyalah, yakali gua boong"

"Tapi lu tutup mata ya!"

"Okeyyy bos" donghyun membalikkan badannya, tapi ia dapat melihat pantulan yohan di kaca

Hatinya puas membodohi kakak kelasnya yang terlampau bodoh ini.

Jahanam memang.

Yohan mendekatkan wajahnya pada hyeongjun, donghyun bilang jika tidak dikecup kan hyeongjun tidak akan bangun. Oke, sekali seumur hidup.

3 cm...

0,5 cm...

"Mana hyeongjun?!!" pekik minhee sambil mendobrak pintunya

Yohan terkejut lalu memundurkan wajahnya, bersamaan dengan kedua mata hyeongjun yang mulai terbuka.

Kan belum dikecup bibirnya.

"Shh kak yohan ngapain disini?" tanya hyeongjun sambil mengucek matanya

'Imut..'

"Woy mas sabar mas!" donghyun menahan tangan minhee

"Mana hyeongjun?"

"Ngapain lu ke dia? Kalem dong bosku kaya orang mau nagih utang aja lu" donghyun mengusap punggung minhee

Minhee menatap tajam ke arah punggung seseorang. Diapun mendorong donghyun.

"Kenapa sih, tauk ah mau main sama kak yunseong ajalah, kali aja diajakin jalan" donghyun melepaskan syalnya dan pergi menemui untuk yunseong di gedung sebelah

.
.

"Lu apain si hyeongjun?" tanya minhee

Yohan berdiri, "Apa urusan lo?"

"Ck! Ayo njun kita ke kelas" minhee menarik tangan hyeongjun

"Sebentar gua masih pusing.. ishh" hyeongjun melepaskan tangan minhee darinya

"Buat sementara dia gua jagain dulu disini, lu belajar aja sana, kasihan dia belum makan" ucap yohan

"Dia bisa makan sama gua nanti"

"Istirahat masih 2 jam lagi dan lu tega biarin hyeongjun kelaperan" suara yohan mulai meninggi

Hyeongjun merasa tidak nyaman dan menarik tangan minhee sampe ke taman. Kini yohan sendirian di uks, lalu yohan membuka 1 bungkus buubur yang ia beli tadi.

"Cih.. kalo tau gini gua bakalan makan dari tadi"

Yohan meminum teh manis yang mulai dingin, tadinya sih untuk hyeongjun. Daripada mubazir lebih baik ia habiskan saja. Toh dia juga yang membuatnya sendiri.

Tapi kenapa hatinya merasa sakit ya.

"oi punya siapa tuh bungkus buburnya?" tanya yuvin yang datang ke uks

Biasa, karena yuvin benci pelajaran sejarah.

"makan aja"

"serius lu? biasanya juga pelit" tanya yuvin menatap yohan tak percaya

"kalo gamau gua kasihin aja ke si dodo"

"eh jangan, yodah thanks ya bro" yuvin membuka plastiknya dan mengambil mangkuk didapur uks

Merekapun makan bersama. Yohan lega, setidaknya teman seperbodohannya ini mau menemani dia makan di uks.

Tbc...

Straight?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang