MOS

16 1 0
                                    

"Cepetan, suruh kumpul di lapangan!" Leni menyikut lengan Tara yang justru sibuk dengan ponsel nya. "Tar!" Panggil nya demi menyeret Tara ke dunia nyata.

"Eh Ra ya bukan Tar." Protes Tara, ia meraih papan nama dari kardus dan mengalungakannya. Tara paling tidak suka dipanggil Tar, terdengar aneh di telinga nya tapi hampir semua orang memanggil nya Tar, Tara benci itu.

"Ayo cepetan!" Leni menarik tangan Tara keluar dari kelas karena murid lain sudah berhambur menuju lapangan sekolah.

Tara masih menunduk mengamati layar ponsel nya yang sedang menampilkan foto cowok tampan mengenakan seragam sekolah SMA Nusantara dengan jaket bomber berwarna merah.

Tara masih menunduk mengamati layar ponsel nya yang sedang menampilkan foto cowok tampan mengenakan seragam sekolah SMA Nusantara dengan jaket bomber berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ganteng banget sumpah!" Seru Tara bahagia karena telah menemukan target baru. Akhirnya aku punya target baru buat dikepoin, thanks God.

Satu bulan terakhir Tara menghabiskan waktunya untuk mencari tahu tentang Radit, si cogan yang menjadi idola para cewek di SMP dulu. Namun karena mereka tak lagi satu sekolah, Tara menyerah dan memilih untuk mencari target berikutnya. "Ken?" Tara memiringkan kepala menyebutkan nama cowok tampan tersebut.

"Berikan hp mu!" Lea, salah satu pengurus OSIS mengulurkan tangan pada Tara yang serius melihat ponsel.

"Tar!" Leni menjambak rambut pendek Tara agar mendongak.

"Tara Ainsley!" Bentak Lea yang sukses membuat si pemilik nama mendongak sekaligus terkejut.

"Kok Kakak tahu nama saya?" Mulut Tara terbuka, terkejut melihat sekeliling nya penuh dengan murid kelas 10 lain yang memperhatikannya, mereka tertawa karena tingkah Tara.

Tara membasahi bibir nya dan menelan saliva nya dengan susah payah, ia menunduk dan baru sadar kalau di dada nya terdapat papan nama dengan tulisan super besar TARA AINSLEY.

"Berikan hp mu." Ulang Lea dengan tampang kejam tanpa senyum sedikitpun.

"M... Maaf kak, jangan sita hp saya." Suara Tara serak, entah kenapa tiba-tiba seperti ada sesuatu yang tercekat di tenggorokannya. Tara memasukkan ponsel ke dalam saku kemeja putih yang dikenakannya.

"Baru pertama sekolah udah berani melanggar aturan." Lea menyambar ponsel Tara di saku gadis itu. Ponsel Tara masih menampilkan foto cowok dengan jaket bomber merah di akun instagram bernama Ken. "Wah, kamu lagi stalking Ken ya?" Lea tertawa sinis. "Salah satu fans kamu nih Ken." Lea melihat ke arah belakangnya sambil mengacungkan ponsel Tara.

Murid lain tertawa melihat Tara ketahuan stalking sang ketua OSIS yang memang digilai oleh hampir seluruh murid perempuan SMA Nusantara. Mereka berbisik-bisik satu sama lain menyayangkan kecerobohan Tara.

Ken? Si Ken ada disini?

Tara tidak bisa bergerak bahkan ia lupa cara bernapas dengan benar apalagi saat Leni tak lagi berada di sampingnya. Len, jangan tinggalin aku sendiri! Tara hanya bisa menjerit dalam hati berharap tidak mendapat hukuman berat dan ponsel nya dikembalikan. Tara tidak mempedulikan seluruh murid yang mentertawakannya, yang ia takutkan justru Ken yang melangkah ke arah nya dengan tatapan penuh intimidasi.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang