Bloodline

34 4 39
                                    

Uwoooo, votementnya jusaeyeoo~~
Happy reading ^•^


Gadis bersurai hitam yang kini sedang membaca novelnya itu dengan posisi tengkurap. Kemudian ia merasakan gejolak didalam perutnya, dan langsung saja berlari ke arah kamar mandi yang berada didalam kamar gadis itu.

Hanna kini tengah memuntahkan isi perutnya, tidak-tidak. Lebih tepatnya ia  muntahkan darah, seperti sebelum-sebelumnya ia sering mengalami muntah darah seperti ini.

Hanna menegakkan tubuhnya itu, dan memandang sayu ke arah cermin didepannya. Rasa sakit disekujur tubuhnya itu seperti menggerogoti badannya. Lalu ia memencet tombol dial di ponselnya itu.

"Halo, Jhon. Bisa anterin gue gak?"

....

"Iya, ketempat biasanya."

....

"Oke, gue tunggu ya..." Ujar Hanna lalu menutup panggilannya itu. Kemudian ia bergegas bersiap-siap untuk pergi.

Hanna pun menunggu sahabat kecilnya itu didepan rumahnya, dan tak lama kemudian mobil berwarna hitam itu menghampirinya. Dan tanpa pikir panjang ia pun memasuki mobil itu dan bergerak ke arah tujuan mereka.

"Kambuh lagi, Han?" Tanya Jhonny dari kursi sebelahnya itu.

Hanna hanya menoleh dan membalas sahabatnya itu dengan senyuman saja.

"Udah berapa kali gue bilang, gue bakalan donorin ginjal gue ke lo!" Ucap Jhonny.

"Nggak Jhon! Lo tau sendiri, gue gak mau lo ngorbanin diri cuma gegara gue..." Tutur Hanna lirih.

"Siapa yang dikorbanin sih Han? Disini gak ada namanya ngorbanin dan dikorbanin oke, pikirin masa depan lo Han!" Kata Jhonny sedikit emosi.

Lelaki itu tak habis pikir dengan jalan pemikiran gadis itu.

"Masa depan apa Jhon!? Dengan keadaan gue yang kayak gini masih sempet lo mikirin masa depan!?" Bentak gadis itu lalu menangis.

"Seenggaknya ikuti saran dokter untuk operasi, Han. Mumpung sakit lo belum terlalu parah..." Ucap Jhonny menenangkan.

"Tapi gak dengan ginjal lo Jhon...hiks! Gue gak mau lo bekorban cuma gegara gue..." Isak Hanna.

"Gue gak peduli Hanna,yang penting lo bisa sembuh... Lo gak kasian sama nyokap bokap lo? Please Hanna kali ini aja dengerin gue, hmm..." Kata Jhonny mengusap air mata di pipi gadis itu.

"Untuk kali ini, biarin gue memilih pilihan gue Jhon." Tutur Hanna menegakkan badannya duduk disandaran mobil pemuda itu.

Jhonny hanya menghembuskan nafas panjang dan mengepalkan tangannya.

"Oke, tapi jika sampai keadaan lo lebih parah dari ini. Gue gak akan segen-segen untuj narik lo ke meja operasi." Tegas Jhonny.

Lalu mobil mereka pun bergerak ke rumah sakit yang biasa Hanna datangi akhir-akhir ini.

"Gimana dok?" Tanya Hanna.

"Perkembangan penyakit ini semakin meningkat Hanna, dan ginjal kamu semakin melemah. Sebelum ginjal kamu semakin tidak bisa berfungsi, sebaiknya kita cepat-cepat melaksanakan operasi transpaltasi ginjal. Karena saya lihat, daya tahan tubuh kamu sangat menurun dan sudah ketiga kalinya kamu mengalami muntah darah." Jelas dokter kepada Hanna.

"Saya harap pertimbangkan kembali masalah transpaltasi ini, karena sebelum penyakit ini menjadi lebih parah." Sambung dokter itu lagi.

"Apa tidak ada jalan lain selain operasi dok?" Tanya Hanna.

Tattooed HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang