Kalau cinta sejatinya bisa memilih. Aku tidak ingin perasaan ini berlarut-larut denganya.
Aku ingin memilih siapapun yang kusukai yang barangkali akan membuatku sedikit lebih baik dan benar akan perspektif tentang keberadaan kasih sayang.
Namun pada faktanya semuanya semakin rumit dan alih-alih merasa lebih baik aku malah terus merasakan luka yang membuatku tidak mengerti akan itu.
Kalau saja seperti air dan api mungkin hubungan kami setidaknya sebagai teman bisa terus berlanjut. Bahkan hubungan kami tidak lebih dari sekedar minyak dan air. Kami api dan api.
Tidak ada yang ingin mengalah dan sama-sama egois. Semuanya meluap menjadi api yang semakin membara seperti hati kami. Membakar rumput-rumput di sekeliling sebagai impian dan harapan.
*actually. ini bukanlah sebuah poem. but garis besar dari sebuah novel yang saya tulis :). sebuah indikasi rasa dari sebuah kisah, terimah kasih *
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE FEELING
PoetryTentangku,egoku,rasaku,lupaku,salahku (?) Bahkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan semua nya punya alasan, bukan hak kita untuk memvonis apakah seseorang salah atau tidak. Coba pahami lebih dalam, jika kau peduli :)