Baekhyun pungkiri bahwa kejadian beberapa detik tadi membuatnya malu, bukan tapi sangat malu. Si bodoh itu ----- Kyungsoo selalu membuatnya merasa malu dan jengkel. Lihatlah si bodoh sekarang sedang tersenyum lebar, Baekhyun tahu otak bodoh itu mengkhayalkan sesuatu bersama dirinya. Berdecak, segala sesuatu tentang si bodoh itu----- Baekhyun sungguh membencinya, Baekhyun benci dengan orang bodoh seperti Kyungsoo.
Baekhyun mengambil bola basket, memantul-mantulkan di lapangan. Kemudian seakan mengerti teman-temannya ikut bermain di lapangan lain.
"Ck, Hei gila! Kami kekurangan satu pemain,kau masuklah!" Ungkap gadis dengan rambut keriting sebahu.
Kyungsoo terlihat kesal, kemudian mengangguk menuju lapangan voli untuk bermain. Namun sebelum ia benar-benar berada di lapangan, Kyungsoo menatap Baekhyun sebentar membuat gadis bibir berbetuk hati itu tersenyum kembali.
Kyungsoo tegak berdiri di lapangan, ia siap untuk bermain.Namun, tampaknya itu berlaku baku semua teman Kyungsoo saja. Karena, nyatanya Kyungsoo terlihat sangat santai dan tidak bergerak sama sekali. Ketika bola melambung ke arahnya Kyungsoo memang siap memukul balik, tapi tak pernah benar sampai pada bola serta saat pergantian posisi pemain, Kyungsoo mati-matian tidak berpindah posisi sebab dengan posisi ini Kyungsoo dapat melihat Baekhyun bermain basket. Oh ayolah, siapa yang tidak tahu Kyungsoo?.
"Ya!. Pukul yang benar!". Lihat temannya sekarang mengamuk.
"Astaga!. Ku bilang pukul saja!".
"Oh ya tuhan".
"Pindah posisi sekarang!".
"Tidak mau!".
Semacam itulah berdebatan mereka sebelum Kyungsoo kabur dari lapangan. Meninggalkan kemarahan teman sekelasnya yang meninggi akibat ulahnya.
Si bodoh Kyungsoo berulah lagi.Sekarang Kyungsoo berada di toilet, seragamnya sudah berganti. Gadis itu menengadah air keran untuk membasuh wajahnya. Segar, itulah yang di rasakan Kyungsoo Saat air dingin itu menyapu wajahnya. Kyungsoo menatap cermin, wajahnya terlihat jelas di sana.
Kyungsoo menunduk, ia harus mematikan keran dengan air yang terus keluar, setelah itu Kyungsoo mengambil seragam olahraganya dan keluar dari toilet, Kyungsoo harus meletakan seragam olahraganya di dalam loker terlebih dahulu di ujung lorong. Kyungsoo merogoh saku bajunya, membuka loker miliknya dengan kunci dan segera meletakan seragam olahraganya sebelum ia ambil kembali waktu pulang.
Lorong sekolah mendadak ramai, karena jam istirahat. Kyungsoo makin bersemangat, karena ia bisa tidur di kelas.
Mengunci kembali loker kemudian Kyungsoo berjalan ke ruang kelasnya.Kyungsoo mendadak berhenti di ambang pintu ketika mendapati orang yang tengah terduduk di bangkunya. Perasaan canggung dan senang tiba-tiba melesak masuk. Kyungsoo sampai menelan ludahnya susah payah.
Sosok itu membuat jantung Kyungsoo bertalu-talu di setiap langkah kaki itu.
Bahkan sosok itu pun tak terganggu akan kehadirannya atau tidak mengetahui kehadirannya. Begitu fokus dengan buku yang sedang ia baca sekarang.Kyungsoo sampai tidak sadar bahwa kini menahan napas untuk sampai di bangku miliknya sendiri.
Oh ayolah, ini pertama kalinya Kyungsoo berdua bersama Baekhyun di dalam kelas.
Itu sudah cukup membuat Kyungsoo mati kedinginan.Tapi, Kyungsoo juga senang. Akhirnya Kyungsoo bisa melihat Baekhyun tanpa gangguan teman lainnya. Baekhyun bergerak, membuka lembar demi lembar buku yang saat ini dia tekuni. Kyungsoo tersenyum sekilas sambil memangku wajahnya di atas meja kemudian Kyungsoo tertidur.
Baekhyun sendiri tahu, ia tahu kehadiran si bodoh Kyungsoo. Tapi, pria ini begitu membenci segala eksistensi gadis itu dimana pun berada. Baekhyun diam tapi juga berusaha untuk mendengarkan sekitaran. Baekhyun sangat muak dengan apa yang dilakukan oleh si bodoh Kyungsoo, apapun itu. Tak pungkiri bahwa Baekhyun juga risih, kehadiran Kyungsoo bagaikan racun untuknya.
Baekhyun juga tahu bahwa ia tengah di perhatikan----- Kyungsoo. Tak ada yang tak mengenal Kyungsoo, gadis itu seperti selebriti sekolah. Hanya satu yang membuat Baekhyun sangat benci, bahkan terlalu benci. Baekhyun benci saat Kyungsoo mengatakan 'Aku Mencintai Mu'.
Si bodoh itu, dengan kata itu membuat Baekhyun sangat merasa dipermalukan dan jengkel.
Baekhyun sama sekali tidak menyukai si bodoh itu.