[1]The Mansion | 98Line | Game✔️

🔥No Clue?

Yuyuu coba ditebak siapa yang punya kekuatan abadinya hehe~~

🎯

"Daritadi gak ada yang nyari clue?" Sinb memandang kesekitar temannya. Semua menggeleng.

"Gini gini kita harus eksekusi orang yang punya kekuatan abadi dulu kan?"

"Lah Elkie, Juyeon, sama Moonbin? Kalian daritadi misah sendiri." Celetuk Yuto.

Semua pandangan langsung tertuju pada mereka bertiga, "Gue daritadi sama Elkie eh ditengah jalan ketemu ni bocah."

"Lo bunuh Kino, Juyeon?" Tebak Seungkwan tiba2 dengan nada pelan.

"Lah kok gue sumpah gue daritadi cuma keliling2 doang."

Vernon yang daritadi nunduk langsung natap Juyeon dengan sinis, "Hah, lo kan yang bunuh Kino." "Lo yang punya kekuatan abadinya, kan?"

"Gak lah! Gue gak mungkin bunuh temen sendiri!"

"Bullshit!"

"Waktu habis silahkan memilih peserta yang akan dieksekusi."

Tanpa ragu mereka langsung memberi tanda pada kertas ajaib itu. Mereka semua yakin dengan pilihan mereka kali ini.

"Hasil voting sudah keluar harap semua peserta bersiap-siap."

"Bye Juyeon."

"Bodoh lo semua!"

"Waktu istirahat dimulai, orang dengan kekuatannya bisa beraksi diwaktu ini. Semoga bisa menemukan siapa dirimu. Dan untuk yang lainnya semoga berlindung. Kekuatan si abadi juga masih ada sekarang jadi berhati-hatilah!"

"Sial!"

Bau bangkai diruang sidang itu juga makin menjadi-jadi. Mereka berharap teman2nya bisa dikubur dengan layak bukan tergeletak disana.

"Gimana kalo kita pindahin mereka ke ta-"

"Ogah lo aja, Seok!" Yuto sudah menutupi hidungnya dengan baju atasnya.

"Moderatorrr ada cara buat hilangin baunya ga?" Teriak Moonbin kearah atas.

"Ada."

"Mati aja lo mau ga? Nanti ilang kan baunya."

"An-"

"Heh udah," Vernon mengelus punggung Moonbin supaya dia bisa tenang. Emosinya Moonbin semenjak berada disini tidak stabil dia takut malah bisa terjadi yang tidak seharusnya pada Moonbin.

"Ok mulai sekarang jangan ada yang pisah biar ga ada korban lagi ngerti?" Perintah Sinb.

"Emang lo boss?" Yuto menatap Sinb dengan malas.

"Aish. Yaudah sono lo sendiri aja gue pokoknya mau diruang tamu siapa yang mau ikut gue?"

"Gue!" Dahyun mengangkat tangan dengan antusias sedangkan yang lain malah bodoamat.

Mereka mulai keluar dari ruang sidang satu persatu kecuali Wooseok.

"Lah ngapain lo Seok?" Wooseok lagi mencoba ngangkat mayat teman2nya.