🔥Last Round

1.2K 226 6
                                    

Gasskeun Vommentnya biar double up nih^^





🎯

"Akan diberikan waktu dua menit untuk berdiskusi. Dipake baik2 nanti nyesek aja gajadi selamat."







"Kalo moderatornya manusia gue cincang idup2 kali lo!" Sinb mendengus kesal.




"Yeuh kalo gue juga manusia lo bakalan terpana dengan ketampanan gue."





"Dih pede banget." Sinb rasanya mau muntah.

"Jadi kita beneran janji ga ngevote ya," Dahyun melirik keketiga temannya. Yuto cuma ngangguk2 sambil nutupin idungnya pake bajunya.Iya masih bau bangkai.

"Gue masih penasaran sama yang berkorban itu." Ujar Dahyun.

Vernon menghela napas, "Intinya orang itu berkorban demi keselamatan temennya udah sampe situ aja gue bisa ceritanya maaf."

"Kenapasih lagian? Kita juga bakal ma-"

"Hus!"

"Heh sori ye elo aja yang mati Bi gue si gamau mati." Vernon terkekeh.







"Udah bapak ibu ngerumpinya? Voting akan dimulai silahkan memilih peserta yang akan dieksekusi."







Jantung mereka berempat mulai berdetak kencang mereka terus2an menatap satu sama lain supaya tidak ada yang mengingkar janjinya. Vernon mengangkat tangannya karena Sinb terus memelototinya.






"Hasil voting sudah keluar harap semua peserta bersiap-siap."








Sinb menatap satu per satu meja yang masih ada diruang sidang. Awalnya dihuni enam belas orang sekarang tersisa empat. Iya, awalnya ada Yein dan Pinky disebelah kanan dan kirinya. Disebelah Yuto ada Wooseok dan Chanwoo. Disebelah Vernon Kino dan Moonbin. Dan disebelah Dahyun Yein dan Yeeun.











"Dahyun 1 vote."




"Sial!" Yuto langsung menutup kuping dan matanya.












Sinb menghela napasnya, "Bye." Sejak tadi ia menahan airmatanya namun air mata itu akhirnya keluar dari matanya

"Apaan si Bi?" "Bi!"







"Vernon 1 vote."






"Maaf gue ngelanggar perjanjian."

"Anjir Bi lo jangan Becanda!" Nada Vernon meninggi.

"Kalian harus selamat," Sinb tersenyum.




















"Sinb 2 Vote."

Lagi2 tidak ada udara yang bisa masuk dari hidung Sinb. Ia terjatuh lemas tak bernyawa ia sama sekali tidak melawan untuk bertahan.

"SINB!" Ini benar2 mimpi buruk untuk Vernon. Bukan hanya teman dekatnya namun orang2 yang disaat2 akhir berkesan seperti Sinb yang sengaja mengorbankan nyawanya untuk keselamatan tiga temannya.






"Waktu istirahat dimulai. Semoga berhasil untuk membunuh dan yang lain semoga bisa menghindar."





















"LARI! Gue kasih kesempatan buat kalian berdua lari! Cepet lari!" Vernon berteriak sambil meratapi Sinb yang sudah tidak bernyawa.

Dahyun awalnya bingung ragu untuk lari namun Yuto langsung menariknya.














🎯

"Lo ngumpet didalem sana!" Yuto menyuruh Dahyun untuk mengumpat didalam lemari. Karena hanya muat untuk satu orang Yuto mengumpat dibawah ranjang.

Tubuh Yuto keringat dingin, dia tahu kalau Vernon yang mempunyai kekuatannya. Ia terus mengulangi kata "please" tanpa bersuara.



















Cklek...

Yuto menutup mulutnya ia tahu kalau Vernon sudah memasuki ruangan yang Mereka tempati sekarang. Karena penasaran Dahyun mengingip dibalik lemari tempat ia mengumpat sekarang.













Lemari Dahyun terbuka lebar, "V..Vernon?"



























Tbc..

[1]The Mansion | 98Line | Game✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang