(6) Pertemuan

185 9 0
                                    

Ada getaran di dada
Tiap kulihat kau ada
Apakah ini pertanda?
Ingin hatiku menyapa

Namun ku terdiam disini
Menatap dirimu disana
Kini apa yang kurasa
Penuh tanda tanya (Tak mampu ku berkata)

Siapa dirinya?
Pemilik pesona
Ingin kukenal dia
Bercanda berdua
Tapi aku malu
Aduh, aduh, aduh, aduh
Siapa namanya?
Ku ingin tau (Siapa namanya?)

Hatiku coba
Untuk menerka
Apakah dia
Ada yang punya?
Wahai tuan tanpa nama
Ku ingin kita bersama

Namun ku terdiam disini
Menatap dirimu disana
Kini apa yang kurasa
Penuh tanda tanya (Tak mampu ku berkata)

Siapa dirinya?
Pemilik pesona
Ingin kukenal dia
Bercanda berdua
Tapi aku malu

Aduh ~ Mario Jola

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

_______________________________________________


Malam telah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Tapi Rita dan Puja belum juga pulang. Kinan menanti mereka sekarang. Semua nya telah di siapkan Kinan seperti apa yang di suruh oleh Tante nya itu.

"Pergi kemana mereka. Kenapa mereka lama sekali pulangnya"

Kinan bertanya kepada diri nya sendiri sambil sesekali mengganti Chanel televisi yang di tonton nya.

Jam terus bergerak dan sekarang menunjukkan pukul sepuluh malam.

Kinan makin gelisah memikirkan nya.
Dia mencoba menelpon Puja saudara nya tapi nihil. Nomor Puja tidak aktif.

Tok tok tok.

Seketika wajah Kinan berubah berbinar mendengar nya. Dia segera menuju pintu dan membukanya. Namun ekspresi nya berubah saat yang mengetuk pintu itu ternyata bukan tante nya.

"Dimana Hadi Jayanto." Tanya seorang pria kekar dengan baju serba hitam di tuhubnya. Wajah pria itu nampak sangar dan kejam.

"Si.. siapa kamu" ucap Kinan ragu karena ketakutan.

"Dimana Hadi Jayanto "

Pria itu kembali bertanya dan memaksa masuk ke dalam rumah. Dia mengacak seluruh isi rumah. Me nge cek ke seluruh sudut rumah.

Kinan yang merasa rumah nya di obrak abrik pun langsung membuka ponsel yang ada di tangan nya dan menelpon polisi.

"Ha.. hallo pak. Di sin--"

Hap...

Ponsel nya sekarang sudah berada di tangan pria yang tidak di ketahui nya itu. Pria itu membuang asal ponsel Kinan.

"Kau jangan macam macam.. ayo ikut saya."

Pria itu menarik tangan Kinan kasar dan membawa Kinan keluar. Kinan berusaha memberontak tapi kekuatan nya tidak sebanding. Hanya air mata yang Kinan biarkan jatuh di pipi nya kali ini.

Setiba nya di luar rumah. tubuh Kinan du hempaskan hingga dia tersungkur di tanah. Mata Kinan menatap sepatu kulit hitam mengkilap milik seseorang yang Kinan rasa dia adalah bos dari orang kekar tadi.

Tuan Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang