Jangan lupa tersenyum,Aku sayang kalian👉👈
SELAMAT MEMBACA :)
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
______________________________________________Di tepi jalan di bawah jembatan. David turun dengan dua plastik besar di tangan nya.
Mobil yang dia parkir kan di seberang jalan membuatnya harus berjalan seditikit hingga sampai di tujuan yang dia maksud.
Setelah sampai dia langsung di sambut oleh beberapa anak kecil.
"Taun Davidson. Senang Anda kesini" ujar salah seorang anak berusia 9 tahun dengan tatanan wajah yang Kumal dan rambut yang sedikit panjang dan tak di sisir.
"Hmm... Apa kabar kalian. Dimana Tia" kata nya sambil membuka bungkusan makanan yang ada di tangan nya dan membagikan nya.
Yaps.. betul. David lagi membagikan makanan kepada anak jalanan yang tinggal di bawah kolong jembatan.
"Kau mencari ku tuan mafia." Seketika pandangan David beralih kepada seorang gadis mungil dengan bibir tipis dan bulu mata lentik berjalan santai ke arah nya.
"Apa ini. Kau membawakan kami makanan. Darimana ini." sambung perempuan kecil itu dengan nada judes setelah tepat berdiri di hadapan David.
Tia yulika. Gadis berumur 10 tahun yang berhasil membuat seorang Davidson terani diam seribu bahasa ketika di nasehati nya.
David bertemu dengan Tia saat duduk di taman waktu berita jasad orang tua nya tidak bisa di temukan.
Saat itu David duduk sendirian menatap langit sore jakarta yang perlahan meredup dari cahaya matahari.
David hening dalam kesendirian nya. Sampai tiba tiba ada seorang anak kecil yang duduk di samping nya dan berkata
"Tuan mafia yang malang."
Seketika fokus David beralih kepada anak sok berani di samping nya. Ketika mata nya melihat anak tersebut. Hanya satu yang terbesit di pikirannya yaitu.. Mama nya.
Ya.. anak yang bernama Tia itu sangat mirip dengan Mama nya yang sudah meninggal.
Semenjak itu David mulai dekat dengan Tia. Dia sering mengantarkan makanan kepada Tia dan teman teman nya. Bahkan dia pernah ingin menyuruh tia untuk bersekolah. Tapi Tia menolah dengan alasan, dia tak mau bersekolah dengan uang haram milik David.
Dan ya. Hal yang David lakukan sekarang tidak di ketahui oleh siapapun. Bahkan Toni asisten yang sangat dekat dengannya sekalipun.
Hanya Tia yang dapat membuat David bungkam. Mulut David serasa terkunci ketika gadis polos di depan nya itu berkata. Ya.. persis seperti ibunya.
"Hei.. mafia. Apa kau melamun" Tia memetik kan jari nya yang melihat David diam seribu bahasa di depan nya.
"Diam dan makanlah."
David kembali berucap sambil tangan kiri nya te ulur memberikan makanan."Kau belum menjawab pertanyaan ku. Dari mana makanan ini"
Alis Tia naik turun memandang makanan yang berada di tangan kiri David."Tenanglah. Ini bukan dari hasil perdagangan gelap ku." David memutar bola matanya malas.
"Oh.. syukurlah. Ku kira tadi ini bera--"
"Diam dan makanlah" David memerintah
"Sini" Tia mengambil kasar makanan yang ada di tangan David.
"Lain kali. Klau memberikan itu menggunakan tangan kanan. Pahalanya lebih besar. Setidaknya dosa mu akan berkurang."
Ucap Tia sedikit judes dan berlalu pergi dengan bibir yang di manyunkan. Tia tahu kalau bisnis David tidak hanya ada di bagian gelap saja. Dan tia juga tahu kalau David selalu memberikan nya makanan dengan uang hasil bisnis yang real dan bukan aliran gelap.
Mendengar perkataan Tia, seketika senyum tercetak di bibir David.
"Persis seperti Mama" gumamnya dan menyusul Tia.
Gadis yang membuat seorang Davidson Terani bungkam.
~~~
"Kemana saja kau." Tia bertanya dengan memakan makanan yang du berikan David tadi kepadanya.
David mengikuti Tia yang duduk di atas mobil bekas tua yang ada di seberang jalan.
"Hmm.. Korea" kata David memandang pemandangan jalan raya yang sepi dan Kumal. Maklum jalan lama di bawah jembatan.
"Perdagangan gelap lagi" tia menyahut.
"Hmm.. ya begitu." Jawab David singkat.
"Dosa mu sangat banyak."
"Tenang saja. Akan ku tebus dengan memberikan mu makanan." David beralih menatap gadis yang di samping nya itu.
"Kau sungguh licik."
"Tapi tampan." David tak mau kalah.
Seketika Tia menatap pria berumur 27 tahun tersebut. Dan menaikkan alis nya tanda tak setuju dengan perkataan nya barusan.
"Terserah kau saja." Tia kembali me makanan makanan nya.
David hanya diam dan menatap ke depan kembali sambil sesekali mendengar suara Tia yang sedikit ber desis menahan pedas.
"Oh ya. Aku hampir lupa. Besok pagi ulang tahun ku. Dan aku harap kau melupakannya." Ucap Tia kepada david di samping nya.
David yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum. Karena David tau maksud dari anak kecil di samping nya.
"Tenang saja. Aku akan melupakan nya. " Ucap David beralih memandangi mata yang berbulu mata lentik itu.
"Aku benci kau" Tia perlahan mendekat dan mengulurkan telapak tangan nya.
"Sayangnya aku tidak" David perlahan menaikkan tangan nya dan menepuk telpak tngan mungil di depan nya itu.
"HAHAHAHAHAH" tawa mereka seketika pecah saat itu.
Entah mengapa David selalu merasa nyaman ketika berada di samping Tia. Entah ada aura apa di anak tersebut sehingga seorang Davidson Terani yang angkuh dan pemerintah itu takluk di hadapan nya.
Tawa masih menyelimuti mereka. Sampai saat suara dering ponsel dari ponsel David berbunyi dan mengalihkan perhatian David.
David menjauh dan mengangkat telpon tersebut.
Setelah sekitar 1 menit. David kembali ke hadapan Tia.
"Bertemu dengan agensi lagi ya." Ucap Tia.
"Ya.. begitulah. Aku akan menemui mu besok pagi."
"Hmm.. ya. Ingat untuk merapikan rambut mu dahulu." Tia langsung memeluk David.
"Tanpa kau suruh aku akan melakukannya. Jaga dirimu."
Perlahan David melepaskan pelukan Tia dan pergi menuju mobilnya.
"Aku tahu kau sedang tersenyum sekarang. Jaga dirimu juga." Ucap Tia setengah berteriak kepada david yang terlihat mulai menjauh.
David yang mendengar hal itu makin melebarkan senyum nya dan hanya bisa geleng-geleng kepala akan kelakuan anak tersebut kepadanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hallow teman teman😘
Oh. Ya author mau bilang, kalau karakter tia itu agak seperti David ya. Tia itu keras kepala dan tidak takut apapun. Bahkan mafia seperti david😂.Info nya segitu dulu ya. Jangan lupa vote dan coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Mafia
Romance"Seorang Mafia seperti ku tidak bisa di bantah oleh siapapun. dan kau sekarang membantah ku" David berdiri dari duduknya dan mulai mendekati seorang gadis yang ada di hadapan nya ini. "aku akan memberimu pelajaran" sambung David setengah berbisik d...