Chapter 2

593 14 2
                                    

"Kak gimana sih orang orangnya disana? ".

Ucap gue memecah keheningan di meja makan. Dari tadi diem mulu kayanya kak Arsen lagi ada masalah deh

"Kak".

"Hah apa? ". Ucapnya dengan nada kaget

"Gajadi deh".

"apasih lu ga jelas banget, dasar cewek".

"Lagian ditanya malah ngelamun".

"Yaudah barangkat aja".

Gue ngekor dibelakang kak Arsen, aduh kok gue deg degan ya mau pindah ke sekolah baru gue. Ya walaupun disana ada sahabat gue waktu smp sampai sekarang namanya Nadine.

Didalam mobil gue bertanya banyak tentang orang orang disana kaya apa apalagi kakel cabe cabean. Gue ngakak waktu kak Arsen cerita kalau dia dikejar kejar sama cabe cabean sekolah sampai ngasih pelet segala ke kak Arsen.

"Trus pacarnya kakak siapa dong, kok ga pernah cerita sih? ".

"Kalo itu nanti aja gue cerita, kalo gue ceritain sekarang lu juga belum kenal orangnya".

"Eh dek jangan lupasemua, kesepakatan kita ya".

"Oke sip".

Jadi kesepakatanya adalah gue sama kak Arsen saling ga kenal kalo disekolah, dan ternyata tujuan kak Arsen bilang gitu karena dia mau melindungi gue dari fans fans fanatiknya, biar gue ga di incar jadi bahan mata matanya. Katanya cewek cewek disana pada ganas ganas semua.

Kak Arsen memang menjadi idola disekolah maupun di medsos karena ketampanan nya, jadi kalo kakaknya aja ganteng jangan tanya adeknya cantiknya kaya gimana, hem

Teman teman kak Arsen juga tidak kalah tampan, ada tiga temen kak Arsen yaitu kak Devan, kak Dicky dan bangsat, alias kak satria. Gue sangat hafal betul sama mereka, karena sering banget main ke rumah.

Gue turun terlebih dahulu didepan gerbang sekolah sedangkan kak Arsen membawa mobilnya ke parkiran sekolah.

Banyak siswa siswi yang memandang gue, iri sekaligus kagum serta bacotan bacotan sampah mereka saat gue turun dari mobil mewah kak Arsen.

"Eh siapa tuh cantik banget"

"Eh anjir siapa tuh cewek kok bisa bisanya sama suami gue"

"Eh pacar gue tuh sama siapa"

"Cih perempuan cabe"

Risih banget gue dikatain kaya gini.

"Duar".

"Astagfirullah ". Sontak gue memegang dada gue karena kaget

"Iiihhhh nadine ngagetin aja sih".

"Huwaaa qiaraaa gue tu rindu banget tau gak". Nadine meluk gue girang banget sampai kita berdua jadi pusat perhatian, lebih tepatnya ke aku sih

"Udah lepasin, risih tau".

"Hehe maaf"

"Lu berangkatnya sama siapa ra? ".

"Sama dugong ngeselin satu itu".

"Hahaha masih aja ga pernah akur dari dulu".

"Ya gitu deh".

"Ra kita kan sekelas lu tau gak temen sekelas kita ada yang ganteng, dia duduknya disebelah gue trus nanti kamu duduknya di samping aku aja ya, biar aku usir si Chika".

Iyain aja deh biar seneng

Sampai di koridor gue pisah sama nadine dia menuju kelas sedangkan gue ke ruang guru buat menemui wali kelas gue.

★★★★★

AUTHOR POV

Qiara diantarkan bu hanum menuju kelasnya.

Untuk mengisi kegabutan Qiara bertanya tenang gimana nantinya ia berkenalan

Dan akhirnya sampai juga ia didepan kelasnya, kelas yang akan dihuninya selama dua tahun setengah.

Setelah berkenalan qiara disuruh duduk ditempat yang sudah disediakan tepatnya disamping nadine.

Qiara memandang cowok yang duduk disebelahnya dan nadine yang dari tadi memandangi nya, lalu dia senyum ke arahnya

-tampan

























....... Tbc.......

Maafkan ke typoanku ya gaes....

Jangan lupa vote★ dan komenya

CemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang