Chapter 19

68 0 0
                                    

AWASS ADA TYPOOO.......

Arsen membangunkan Qiara, masih terlihat Qiara yang masih terlelap dan matanya yang bengkak akibat nangis semalam.

Melihat keadaan Qiara sekarang ia jadi tak tega membangunkanya, dirinya berbalik arah keluar dari kamar lalu terdengar erangan dari Qiara

"Kak".

"Gausah sekolah aja kalo badannya kurang enak". Ucap Arsen lalu duduk di kasur Qiara

"Males sih cuma hari ini ada ulangan".

"Kan bisa nyusul"

"Nanti ga bisa nyontek, gak ah gak asik ulangan sendirian hehe". Ucapnya sambil cengengesan

"Astagfirullah, sebodoh itukah adek gue".

"Gak lah cuma males mikir aja".

"Yaudah cepetan mandi, gw tunggu di meja makan no lelet pokoknya ".

"Iyaa Iyaa dah sana keluar lo".

Arsen keluar dari kamar Qiara sebelum ke meja makan ia mengambil handpone nya yang tertinggal di kamar.

Sampai dibawah Arsen melihat ada kawan kawannya Satria, Dicky dan Arka  sedang duduk di sofa.

"Akhirnya keluar juga bambang Arsen". Celetuk dicky

"Yeee kenapa lo gak manggil gue bangsat".

"Kasian suara gue ngeluarin kata yang gak berfaedah, buktinya tanpa kita panggil lu udah nongol". Saut Satria

"Yaudah yok berangkat". ajak satria

"Kalian duluan aja deh gue sama adek gue".

"Ah elah kita udah nungguin lu lama banget, ga boleh pokoknya kita harus bareng bareng". Ucap satria

"Ya adek gue gimana bangsat! ".

"anjir ngegas". Ucap Arka

"Kan ada adek gue santai". Ucap satria

"Hadehhh gue lagi yang kena". Ucap Arka

"Enggak deh, dia lagi Badmood kasian gada pawangnya". Ucap Arsen

"Ini nih takut di ngap gue". Ucap Arka

"Ayolah Sen ntar kita ga bisa cupika cupiki sama fans fans kita". Ucap Dicky

"Udah bang lo berangkat aja, adek lo aman kok sama gue". Ucap Arka

"nah ini baru namanya adek gue, sip dah yok berangkat". Ucap Satria

"Nih kunci mobilnya ". Arsen menyerahkan kunci mobilnya ke Arka

"Oke bang".

"Berangkat dulu ye, awas lo apa apai adek gue".

"Mana berani gue". Ucap Arka sambil mengangkat tanganya membentuk v

10 menit kemudian

Qiara menuruni anak tangga sambil melihat sekeliling.

Sepi

Apakah ayahnya belum datang juga

Sampai di bawah ia melihat sosok yang tak asing baginya

"Ngapain lo disini ". Ucap Qiara

"Nungguin lo". Ucapnya enteng

"Abang gue mana? ".

"Udah berangkat dulu ".

"Ih kok bisa sih ga nungguin gue dulu". Ucap Qiara kesal

"Bisa lah". Arka bangkit dari duduknya lalu mencekal tangan Qiara. "Yok berangkat ntar telat". Arka menarik tangar Qiara

CemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang