Part 6

6.2K 721 38
                                    


NewStory

###

Part 6

###

Part ini kupersembahkan untuk para readers yang setia menunggu.

Enjoy this part. Jangan lupa vote atau komen.

Pengennya sih vote tembus 200 dan komentar tembus 50 sebelum posting next part. Ga banyak, kan? Heummm, kira-kira berapa orang yang tertantang dengan keinginan author? Langsung saja tekan kolom komentar di bawah dan langsung mainkan jari kalian di sana. Katakan apa pun sesuka kalian (Asalkan buka kata-kata kasar, ya) biar minggu ini bisa posting dua kali.

###

"Siapa pria bernama Saga itu?"

Dirga tersentak, "Apa yang dia lakukan padamu?"

Sesil sudah membuka mulut untuk mengatakan perbuatan kurang ajar Saga, tapi ia tak ingin melukai hati Dirga. Belum dengan rasa jijik di bibirnya yang terasa seperti kotoran, membuatnya merasa sangat berdosa pada Dirga. "Kami bertemu di lorong toilet. Dia menyapa dan hanya memastikan aku tunanganmu."

"Kami pernah berteman dekat."

"Pernah?"

"Ya, manusia berubah dan kami memilih jalan masing-masing."

"Sepertinya dia musuhmu?"

"Kami selalu bersaing, dan terakhir kami bertengkar hebat."

"Hingga sekarang."

Dirga terdiam. "Jauhi dia!"

Sesil tertawa. "Aku senang kau begitu posesif dengan para pria di dekatku, Dirga. Tapi kau tahu aku tidak akan mungkin mendekati pria yang menjadi musuhmu," canda Sesil.

Dirga mengangguk. Tersenyum sambil mengelus rambut Sesil dengan penuh cinta.

"Aku mencintaimu." Sesil berharap kata-kata itu mampu membuatnya melupakan ciuman Saga yang masih begitu membekas di bibirnya seperti kotoran.

"Aku juga mencintaimu."

Aku mencintaimu.

Aku juga mencintaimu.

Aku mencntaimu.

Aku juga mencintaimu.

Mata Sesil terbuka. Ketika suaranya dan Dirga bergaung dan saling bersahutan di kepala. Mimpi itu terasa nyata. Apakah itu salah satu pecahan-pecahan ingatannya yang menghilang. Anehnya, bagian-bagian kecil yang muncul dan mengambang di otaknya, membuat koneksinya dengan Dirga semakin nyata. Ia pernah sangat dekat dengan Dirga. Apakah yang dikatakan Alec benar? Bahwa ia berselingkuh dengan Dirga di belakang Saga. Apakah itu yang membuat Saga begitu tergesa dengan pernikahan ini? Rasa kantuk seketika lenyap. Digantikan matanya yang menyalang menatap langit-langit kamar.

Banyu Dirgantara, Banyu Dirgantara. Sejak lisannya mengingat nama itu dengan sangat baik. Pikirannya terus berputar dan tak berhenti meskipun pada akhirnya ia menyerah, karena sekeras apa pun otaknya berpikir, ingatannya masih berbentuk teka-teki yang membutuhkan kepingan-kepingan puzzle.

"Apa kau bermimpi buruk?"

Sesil menoleh ke samping. Di antara keremangan kamar, ia melihat mata Saga yang awas duduk di sofa tunggu menghadap ranjang. Apa yang pria itu lakukan di sana dengan kaki dan tangan bersilang?

"Apa ... kau tidak tidur?" Sesil mengangkat tubuhnya terduduk.

Saga mengurai dasi sambil berdiri dari duduknya. Berjalan mendekati ranjang sambil membuka satu persatu kancing kemeja. "Aku baru saja menyelesaikan urusanku di luar. Ingin berendam tapi sepertinya langsung bergabung denganmu lebih menarik."

New Story Saga and Sesil (Tersedia di Google Play Book & Kubaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang