Part 3

195 4 1
                                    

Happy Reading!!

Semalam Sany udah chat Yuli kalo hari ini dia harus nebeng ke sekolah gara-gara ban motornya kempes.

"Pagi bener jemputnya hehe," kata Sany dan menghampiri Yuli yang masih makan roti.

"Dasar tukang tidur. Kalo aku jemput gak pagi, bisa-bisa telat ke sekolah cungkring!" sewot Yuli.

"Udah buru ayo cabut. Ma..., berangkat dulu Assalamu'alaikum..."

"Iya Wa'alaikumsallam. Hati-hati ya kalian," jawab mamanya Sany dari dalam.

"Woi udah salim belom?! Nyelonong aja manusia!" ujar Yuli.

"Udah 5 kali bawel!" Sany langsung naik di bagian belakang jok. Yuli mengangguk dan memasukkan seperempat roti ke dalam mulutnya. Menancap gas menuju sekolah dengan Yama N-Max nya (maaf bukan promosi).

______

Di sisi lain Rendi sedang memanaskan motornya, mau siap-siap berangkat juga ke sekolah. Udah rapi ganteng, klimis, wangi. Perfect tiada tara pokoknya.

"Ma, Rendi berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum." Sambil mencium punggung tangan ibunya dengan takzim.

"Iya Wa'alaikumsallam, inget Ren jangan nakal di sekolah baru!" Kata ibunya menimpali.

"Iya iya, Rendi udah enggak nakal lagi kok insyaallah. Santai aja Ma." Saat sedang di halaman depan, Rendi melihat ke arah jalan raya depan rumahnya. Ia melihat Sany yang di bonceng teman gendutnya waktu itu pas ia liat di perpus.

"Wah masyaallah...," Rendi melongo sampai keberadaan Sany gak keliatan lagi. "Aduh astaghfirullah kelepasan lagi!" Rendi langsung menancap gasnya menuju sekolah.

Di parkiran Rendi melihat Sany dan temannya yang juga baru sampai. Mereka jalan dan berpapasan dengan Rendi.

"Assalamu'alaikum pagi San." ujar Rendi memberanikan diri menyapa Sany.

"Wa'alaikumsallam," jawab Sany datar.

"Woi genteng! Yang disapa cuma Sany doang?! Yaelah enggak liat apa ada manusia cantik di sebelahnya gini?!" sewot Yuli pada Rendi.

"Udah-udah ayo buruan masuk, aku mau baca buku. Duluan ya." Sany menarik Yuli dan pergi dari hadapan Rendi. Rendi yang melihatnya langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Itu tadi temennya ya? Receh bangat." Gerutu Rendi dengan tawa kecil.

_____

"Woi udah senyum-senyum aja ni pagi-pagi!!" tepuk Robi pada bahu Rendi yang sedang duduk di bangku pojok belakang.

"Eh haha."

"Jangan bilang abis ketemu bidadariku?!" tanya Robi antusias. "Yeee bidadari lu peang!" sembur Rendi dengan tawanya.

"Ngaku aja ente abis ketemu Sany ya? Curang!!"

"Iya tadi papasan di depan deket parkiran hehe."

"Gak akan ane biarin satu langkah lebih maju ente!" sewot Robi lagi-lagi.

"Yaelah Bi, jodoh udah ada yang ngatur bro," goda Rendi pada Robi yang manyun-manyun gak jelas.

_____

Waktu jam istirahat, Sany pergi ke kantin sendiri karena Yuli ditunggu dari tadi gak muncul-muncul. Mungkin lagi jumpa pers dengan wali kelas, secara dia itu adalah wakil ketua kelas yang selalu ditugaskan ketua kelas untuk berurusan dengan guru. Kasarannya, si ketua kelas enggak pernah mau kerja.

"Halo San." Tiba-tiba Wahyu dan geng-nya menghampiri Sany yang lagi asyik makan baso sendirian.

"Sendirian aja ni. Aku temenin ya," goda Wahyu yang tiba-tiba duduk di hadapan Sany, sedangkan kedua temannya duduk di meja yang berbeda di sebelah Sany dan Wahyu.

𝐉𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐂𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚𝐧 «ᴴⁱᵃᵗᵘˢ»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang